Minggu, 06 September 2020

DOSA DAN KESADARAN BAGIAN 2

Bagiku, Upanishad menembus lebih dalam karena menjangkau batin makhluk yang paling dalam, ke inti masalah. Sikap Kristen atau Yahudi lebih dangkal karena hanya menyentuh pinggiran. Mereka menyentuh penampilannya, bukan makhluknya. Dan mereka berpikir bahwa dengan mengubah tindakan, makhluk itu akan berubah. Ini tidak mungkin. engkau dapat terus mengubah tindakan tetapi makhluk tidak dapat diubah karena pinggiran tidak dapat mengubah pusat, yang di luar tidak dapat mengubah bagian dalam, bagian yang dangkal tidak dapat mengubah kedalamannya. Tetapi jika engkau mengubah pusatnya, pinggirannya akan berubah secara otomatis; jika engkau mengubah bagian dalamnya, bagian luar mengikutinya.

Jika Aku mengubahmu, bayanganmu akan berubah. Tetapi jika Aku mencoba melukis bayanganmu dan mengubahnya, engkau tidak akan berubah karenanya. Dan seluruh usahaku akan sia-sia karena bayangan bahkan tidak bisa dilukis. Jika engkau bergerak, bayangan akan bergerak bersamamu dan cat-ku akan tetap di bumi dan bayanganmu tidak akan tersentuh. Bekerja dengan merubah tindakan seperti bekerja dengan bayangan. Apa yang engkau lakukan hanya dangkal. Siapa dirimu, apa keberadaanmu, adalah hal yang utama.

JADILAH ORANG EGOIS

Jika engkau tidak egois, engkau tidak akan bisa melakukan kebajikan, ingatlah. Jika engkau tidak egois, engkau tidak akan bisa menjadi orang yang tidak egois, ingatlah. Hanya orang yang sangat egois yang bisa tidak egois. Tetapi ini harus dipahami karena terlihat seperti paradoks.

Apa artinya egois? Hal mendasar pertama adalah menjadi orang yang egois. Hal dasar kedua adalah selalu mencari kebahagiaan orang lain. Jika engkau orang yang egois, engkau akan egois dalam semua tindakanmu. Engkau pergi dan melayani orang tetapi engkau akan melakukannya hanya karena engkau menikmatinya, karena engkau suka melakukannya, engkau merasa senang dan bahagia melakukannya - engkau melakukannya untuk dirimu sendiri. Engkau tidak melakukan tugas apa pun; engkau tidak melayani kemanusiaan. Engkau bukanlah seorang martir yang hebat; engkau tidak berkorban. Ini semua adalah istilah yang tidak masuk akal. Engkau hanya merasa bahagia dengan caramu sendiri -ini akan terasa lebih menyenangkan bagimu. Engkau pergi ke rumah sakit dan melayani orang sakit di sana, atau engkau pergi ke orang miskin dan melayani mereka, tetapi engkau melakukan itu semua karena engkau menyukainya. Begitulah caramu tumbuh. Jauh di lubuk hatimu, engkau merasa bahagia dan tenang, bahagia akan dirimu sendiri.

DOSA DAN KESADARAN BAGIAN 1

Konsep dosa dalam Kristen berbeda dengan konsep dosa di Hindu dan Buddha. Konsep dosa dalam agama Kristen, dalam Alkitab, terkait dengan tindakanmu - dengan apa yang engkau lakukan. Apa yang engkau lakukan mungkin dosa, atau mungkin bukan dosa; mungkin suatu kebajikan, tetapi konsep dosa itu terkait dengan perbuatanmu. Bagi Upanishad, dosa tidak terkait dengan perbuatan. Apa yang engkau lakukan tidak relevan. Siapa dirimu, itulah yang relevan. Yang penting bukanlah perbuatannya tetapi keberadaannya.

Jadi siapa yang disebut orang berdosa? Yaitu orang yang bodoh, yang tidak menyadari dirinya sendiri. Karena ketidaktahuan ini, perbuatannya menjadi dosa. Perbuatan tersebut bisa menjadi dosa hanya karena pelakunya cuek, tidak sadar, tidak terjaga, sedang hidup dalam keadaan tidur. Ketidaktahuan adalah dosa dan kesadaran adalah kebajikan. Tindakanmu tidak relevan karena tidak penting; pusatnya adalah kesadaranmu. Jika ada yang salah dengan kesadaran, tindakanmu akan salah. Jika kesadaran sudah benar, tindakanmu akan mengikuti.

TENTANG PENYERAHAN DIRI

Pertanyaan:

Osho, penyerahan diriku berorientasi pada tujuan. Aku menyerahkan diri untuk menemukan kebebasan, jadi itu sama sekali bukan penyerahan diri. Aku menyaksikannya, tetapi masalahnya adalah: selalu ada "Aku" yang menyaksikan. Karena itu setiap realisasi dari menyaksikan itu menjadi penguatan ego. Aku tertipu oleh egoku.

Jawaban Osho:

Engkau belum memahami apa itu penyerahan diri. Hal pertama yang harus diingat tentang penyerahan diri adalah: engkau tidak bisa melakukannya, itu bukan perbuatan. Engkau dapat mencegahnya terjadi, tetapi engkau tidak dapat mengatur agar hal itu terjadi. Kekuasaanmu atas penyerahan diri hanya negatif: Engkau bisa mencegahnya, tetapi engkau tidak bisa melakukannya.

SADAR DAN BAHAGIALAH

Melihat kebenaran akan mengubahmu. Kebenaranlah yang membebaskanmu. Lihatlah dengan jelas! Orang tuamu telah menghancurkanmu. Keinginan mereka bagus, tetapi kesadaran mereka tidak baik; mereka bukanlah orang yang sadar. Mereka ingin engkau bahagia, tentu saja, mereka berharap kalian bahagia. Itulah mengapa mereka ingin engkau menjadi orang kaya, manusia terhormat; itulah mengapa mereka mengekang keinginanmu, menebas keinginanmu, membentukmu, mencetakmu, membuatmu terstruktur, memberimu karakter, menekankan banyak hal, memaksakan banyak hal. Mereka melakukan apa pun yang mereka bisa. Keinginan mereka benar: mereka ingin engkau bahagia, meskipun mereka tidak menyadari apa yang mereka lakukan, meskipun mereka sendiri tidak pernah tahu apa itu kebahagiaan.

Selasa, 01 September 2020

KUDA BALAP DAN KURA-KURA

Stres tidak selalu salah; kalau kita bisa menggunakannya dengan cara yang indah. Stres belum tentu negatif. Tetapi jika kita berpikir bahwa stres itu negatif, stres itu tidak baik, maka kita telah menciptakan masalah. Stres itu sendiri bisa dijadikan batu loncatan, bisa menjadi kekuatan kreatif. Tetapi kita telah diajarkan selama berabad-abad bahwa stres itu buruk, sehingga ketika engkau berada dalam stres jenis apa pun, engkau ketakutan. Dan ketakutanmu membuat dirimu semakin stres; situasinya tidak terbantu oleh rasa takut itu.

Misalnya, ada beberapa situasi di pasar modal dan itu menciptakan stres. Pada saat engkau merasakan ada sedikit ketegangan, sedikit stres, engkau menjadi takut dan berpikir bahwa ini seharusnya tidak terjadi. Engkau berkata: "Aku harus santai." Sekarang, kalau engkau mencoba untuk rileks, percobaanmu tidak akan membantu, karena engkau tidak bisa rileks; bahkan sebenarnya, mencoba untuk rileks akan menciptakan jenis stres baru. Stres ada di sana dan engkau mencoba untuk rileks dan engkau tidak bisa, jadi engkau malah memperumit masalah.

MEMANFAATKAN MASA BENCANA

Masa-masa bencana membuatmu sadar akan kenyataan hidup sebagaimana adanya. Bahwa kehidupan ini selalu rapuh; setiap orang selalu dalam bahaya. Hanya saja, di saat-saat normal engkau tertidur lelap, jadi engkau tidak melihatnya: engkau terus bermimpi, membayangkan hal-hal indah untuk hari-hari mendatang, untuk masa depan. Tetapi pada saat bahaya sudah dekat, maka tiba-tiba engkau menjadi sadar bahwa mungkin tidak ada masa depan, tidak ada hari esok, bahwa inilah satu-satunya momen yang engkau miliki.

Masa-masa bencana sangat membuka pikiran/pemahaman. Bencana tidak membawa sesuatu yang baru ke dunia; hanya membuatmu sadar akan dunia sebagaimana adanya - mereka membangunkanmu, membuatmu terjaga. Jika engkau tidak memahami ini, engkau akan gila. Jika engkau memahami ini, engkau akan tersadarkan.

Semua tergantung padamu bagaimana engkau menggunakan saat ini: engkau bisa panik, engkau bisa gila, engkau bisa hancur dalam ketakutan, engkau bisa menangis. Tetapi itu tidak akan membantu keluargamu atau temanmu atau kekasihmu. Itu juga tidak akan membantumu.

TINGGALKANLAH GURU

Guru adalah penghalang terakhir. Cinta untuk Guru sulit untuk dilepaskan. Seorang murid dapat meninggalkan segalanya - meninggalkan seluruh dunia, meninggalkan dirinya sendiri - tetapi kalau hal terakhir belum dilepaskan, kemelekatan kecil dengan Sang Guru akan tetap menjadi dasar bagi egomu.

Buddha Gautama pernah berkata, "Jika engkau bertemu Aku di jalan, segera potonglah kepalaku." Beliau berbicara secara metaforis. Karena ketika engkau bermeditasi semuanya akan hilang, tetapi akhirnya, engkau akan melihat Sang Guru ada di sana. Ketika seluruh dunia telah menghilang, Sang Guru masih ada di sana. Dia adalah cinta terakhirmu, dan itu sangat memuaskan, amat sangat memuaskan, sehingga seorang murid ingin berada dalam kondisi itu selamanya.

Hanya Guru yang sejati yang dapat berkata, "Ini bukanlah tujuan akhir. Satu langkah lagi: hapuslah keterikatan dengan gurumu juga, jadi engkau sama sekali tidak terikat." Dalam pelepasan mutlak, ego lenyap. Hilangnya ego bukanlah hilangnya dirimu. Hilangnya ego sebenarnya adalah penampilan dirimu yang sejati untuk pertama kalinya; diri yang palsu menghilang dan diri yang sejati datang melalui wahyu.

MINDFULNESS PARA SUFI ADALAH DZIKIR

Diri, Diri Sejati, Diri Tertinggi, melampaui manusia, melampaui identifikasi, melampaui bentuk, proses, melampaui posisi. Tapi semua fenomena itu muncul di dalamnya dan larut di dalamnya - Diri sejati adalah lautan. Diri sejati adalah ruang di mana segala sesuatu muncul dan menghilang. Ruang itu ada di dalam dirimu sendiri. Jangan mengidentifikasi diri sebagai apapun, jika engkau melakukannya egomu akan muncul.

Misalnya, ada kesedihan di sekitarmu. Engkau segera teridentifikasi, engkau berkata, 'Aku sedih.' Itu bodoh, tidak cerdas, engkau tidak sadar, Engkau tidak tahu apa yang kau katakan. Engkau bukanlah kesedihan, engkau adalah saksinya. Kesedihan ada di sana, tetapi engkau terpisah dari kesedihan itu: engkau adalah yang menyaksikannya.

Katakan, 'Aku melihat kesedihan mengelilingiku,' tetapi jangan katakan, 'Aku sedih.' Kemarahan memang ada, tapi jangan katakan, 'Aku sedang marah,' atau 'Aku marah.' , 'Ada kemarahan, aku bisa melihatnya ada di sana.' Kemarahan adalah isi dari kesadaranmu, kemarahan bukanlah kesadaran itu sendiri. Kesadaran adalah ruang, ruang luas yang menyaksikan.

MEDITASI ADALAH KEMATIAN

Meditasi adalah kematian - kematian semua yang engkau miliki sekarang. Tentu saja akan ada kebangkitan, tetapi itu akan menjadi kebangkitan makhluk yang benar-benar baru dan segar, yang bahkan tidak engkau sadari tersembunyi di dalam dirimu.

Kematian itu bisa terjadi dalam puisi, dalam musik, dalam tarian, tapi hanya terjadi sesaat, saat engkau keluar dari kepribadianmu dan menyentuh individualitasmu. Tetapi karena hanya sesaat, engkau tidak merasa takut; engkau selalu hidup kembali.

Sekali engkau masuk dalam kondisi meditasi, engkau akan terus berada di sana. Bahkan ketika engkau bangkit lagi, engkau adalah orang yang sama sekali berbeda. Kepribadian lamamu tidak dapat ditemukan. Engkau harus memulai hidupmu lagi dari awal. Engkau harus mempelajari segala sesuatu dengan mata yang segar, dengan hati yang benar-benar baru. Itulah mengapa meditasi menciptakan ketakutan.

BEBASKAN DIRIMU!

Kebebasan mempunyai tiga dimensi. Yang pertama adalah dimensi fisik. Engkau dapat diperbudak secara fisik, dan selama ribuan tahun manusia telah dijual di pasar seperti barang dagangan. Perbudakan telah ada di seluruh dunia. Mereka tidak diberi hak asasi manusia; mereka tidak benar-benar diterima sebagai manusia, mereka diperlakukan secara tidak manusiawi. sampai sekarang masih diperlakukan dengan tidak manusiawi.

Dan di seluruh dunia, tubuh wanita dianggap tidak sama dengan tubuh pria. Wanita tidak sebebas pria. Di Tiongkok selama berabad-abad, sang suami berhak membunuh istrinya tanpa dihukum karena istri adalah miliknya. Sama seperti engkau dapat menghancurkan kursimu, membakar rumahmu — karena kursi itu milikmu, rumah milikmu — dia adalah istrimu. Jadi ada perbudakan fisik dan ada kebebasan fisik — bahwa tubuhmu tidak terikat, tidak dikategorikan sebagai tubuh yang lebih rendah dari tubuh siapa pun, bahwa ada persamaan sejauh menyangkut tubuh. Tetapi bahkan sampai hari ini kebebasan ini tidak ada. Memang sudah semakin berkurang tetapi belum hilang sepenuhnya.

SAMMASATI

Pertanyaan: Osho, tolong jelaskan "perhatian yang benar". Jika bukan tujuan atau sesuatu untuk dipraktekkan, apakah itu?

Jawaban Osho:

‘Perhatian benar' adalah kata yang aneh. Pertama: tidak ada pikiran di dalamnya - karena itu disebut 'perhatian benar'. Kedua, tidak ada yang benar dan salah di dalamnya - karena itu disebut perhatian benar. Ini adalah cara Buddhis untuk mengatakan sesuatu.

‘Perhatian benar’ tidak bisa menjadi tujuan karena ketika ada tujuan ada keinginan; bila ada keinginan, berarti engkau tidak bahagia, tidak puas. Ketika ada keinginan, ada kecemasan - apakah engkau akan mampu mencapainya atau tidak. Apakah itu mungkin diraih atau tidak? ‘Perhatian benar’ bukanlah sebuah tujuan, tidak bisa menjadi sebuah tujuan - karena ketika semua keinginan lenyap dan semua tujuan lenyap dan engkau berada di sini sekarang… itulah saat perhatian benar.

CINTA DAN SEKS

Evolusi cinta tidak lain adalah transformasi energi seks. Ketika melihat sepotong batu bara, engkau tidak akan pernah berpikir bahwa batu bara ini akan berubah menjadi berlian. Tidak ada perbedaan esensial antara batu bara dan berlian. Unsur-unsurnya sama. Melalui proses yang memakan waktu ribuan tahun, batu bara menjadi berlian.

Tapi batu bara dianggap tidak berharga. Di rumah batu bara disimpan di tempat yang tidak dapat dilihat oleh tamu. Berlian dikenakan di leher atau di dada sehingga semua orang bisa melihatnya. Berlian dan batu bara sama, tetapi tampaknya tidak ada hubungan antara keduanya, tidak ada kesadaran bahwa keduanya adalah dua titik berbeda dalam perjalanan yang dilakukan oleh elemen yang sama. Jika engkau memusuhi batu bara - hal ini sangat mungkin terjadi, karena tidak ada yang ditawarkan selain jelaga hitam - kemungkinan transformasi batu bara menjadi berlian berakhir saat itu juga. Batubara itu sendiri yang bisa mengubah dirinya menjadi berlian.

EMPAT PILAR KESEHATAN BATIN

Kesehatan bukan hanya fenomena fisik. Fisik hanya salah satu dimensinya, dan salah satu dimensi paling dangkal karena pada dasarnya tubuh akan mati. Sehat atau tidak sehat, tubuh hanya berfungsi sesaat.

Kesehatan sejati harus terjadi di suatu tempat di dalam dirimu, dalam subjektivitasmu, dalam kesadaranmu, karena kesadaran tidak mengenal kelahiran, tidak ada kematian. Kesadaran abadi.

Menjadi sehat dalam kesadaran berarti: pertama: terjaga; kedua: harmonis; ketiga: menjadi sangat bahagia; dan keempat: berbelas kasih. Jika keempat hal ini terpenuhi, seseorang menjadi sehat secara batiniah.

MANUSIA MENCIPTAKAN DUNIANYA SENDIRI

Duniamu ada karenamu -engkau yang menciptakannya, engkau adalah penciptanya. Setiap makhluk menciptakan dunia di sekitar dirinya, dunia itu tergantung pada pikirannya. Pikiran mungkin ilusi, tetapi sangat kreatif - pikiran menciptakan mimpi. Dan terserah kepadamu mau menciptakan neraka atau surga.

Engkau tidak akan bisa meninggalkan dunia ini. Ke mana pun engkau pergi, engkau akan menciptakan dunia yang sama lagi, karena dunia keluar darimu, seperti dedaunan yang keluar dari pohon.

Kalian tidak hidup di dunia yang sama -tidak bisa, karena kalian tidak memiliki pikiran yang sama. Di sampingmu seseorang mungkin tinggal di surga, dan engkau mungkin tinggal di neraka - dan kalian merasa bahwa kalian hidup di dunia yang sama? Bagaimana kalian bisa hidup di dunia yang sama jika pikiran kalian berbeda?

CINTAILAH DIRIMU SENDIRI

Jangan mengutuk dirimu lagi. Engkau telah banyak dikutuk, dan telah menerima semua kutukan itu. Sekarang engkau terus menerus menyakiti dirimu sendiri. Tidak ada seorangpun yang memikirkan dirinya cukup layak, tidak ada yang menganggap dirinya ciptaan Tuhan yang indah; tidak ada seorangpun yang berpikir bahwa dia dibutuhkan. Ini adalah ide yang sangat beracun, tetapi engkau telah diracuni. Engkau telah diracuni dengan susu ibumu — dan ini telah terjadi sejak dulu. Umat ​​manusia hidup di bawah awan gelap kutukan pada dirinya sendiri. Jika engkau menyalahkan dirimu sendiri, bagaimana mungkin engkau bisa tumbuh? Bagaimana mungkin engkau bisa dewasa? Dan jika engkau menyalahkan dirimu sendiri, bagaimana mungkin engkau bisa memuja keberadaan yang ada di dirimu? Jika engkau tidak bisa menyembah keberadaan di dalam dirimu, engkau tidak akan mampu menyembah keberadaan yang ada di orang lain; tidak mungkin bisa.

KELAHIRAN KEMBALI

Bagiku, prinsip pertama kehidupan adalah meditasi. Yang lainnya menempati urutan kedua. Dan masa kecil adalah waktu terbaik. Seiring bertambahnya usia berarti engkau semakin mendekati kematian, dan semakin sulit untuk bermeditasi.

Meditasi berarti masuk ke keabadianmu, masuk ke kekekalanmu, masuk ke keilahianmu. Dan seorang anak adalah manusia yang paling memenuhi syarat karena dia belum terbebani oleh pengetahuan, tidak dibebani oleh agama, tidak terbebani oleh pendidikan, tidak terbebani oleh semua jenis sampah. Dia sangat polos.

Namun sayangnya kepolosannya dikutuk sebagai kebodohan. Kebodohan dan kepolosan memiliki kesamaan, tetapi keduanya tidak sama. Kebodohan juga merupakan keadaan tidak mengetahui -seperti halnya kepolosan- tapi ada perbedaan besar, yang telah diabaikan oleh seluruh umat manusia sampai sekarang. Kepolosan tidak berpengetahuan luas, tetapi juga tidak berhasrat untuk berpengetahuan luas. Benar-benar puas, terpenuhi seluruhnya.

SAYAP CINTA DAN MEDITASI

Cinta adalah seni untuk bersama orang lain. Meditasi adalah seni untuk menyatu dengan diri sendiri.

Cinta dan meditasi adalah dua sisi mata uang yang sama. Seseorang yang tidak tahu bagaimana menjadi dirinya sendiri, tidak akan bisa benar-benar bergaul dengan orang lain. Hubungannya akan canggung, tidak ramah, buruk, serampangan dan singkat. Pada satu saat semua berjalan dengan baik dan di saat lainnya semuanya hilang. Hubungan itu akan selalu naik dan turun; tidak akan bertambah dalam. Hubungan seperti itu akan sangat ribut. Tentu, hubungan itu akan memberimu suatu kesibukan, tetapi tidak akan ada melodi apa pun dan tidak dapat membawamu ke ketinggian keberadaan atau kedalaman keberadaan.

Begitu pula sebaliknya: orang yang tidak mampu bergaul dengan orang lain, tidak bisa berhubungan dengan orang lain, akan sangat sulit berhubungan dengan dirinya sendiri, karena seni berhubungan itu sama. Apakah engkau berhubungan dengan orang lain atau berhubungan dengan dirimu sendiri, tidak banyak berbeda; Seni yang sama.

TEMUKAN KERAJAAN DI DALAM DIRIMU

Engkau tidak dapat mengubah alam. Jika engkau dapat hidup secara alami, transformasi akan terjadi. Jika transformasi terjadi, maka seks menghilang - tetapi hal itu tidak terjadi dengan usahamu. Dengan usahamu, ketidakalamian terus berada di sekitarmu. Semakin engkau menekannya, semakin engkau tidak alami. Semakin engkau menjalaninya secara alamiah, semakin besar kemungkinan untuk melampaui itu.

Hiduplah secara alamiah. Hiduplah dengan damai. Hiduplah di dalam hati. Berikan sedikit waktu untuk dirimu sendiri, menyendiri, diam, hanya menonton adegan batinmu. Perlahan, pikiran lenyap. Pelan-pelan suatu hari nanti pikiran menjadi begitu tenang, begitu sunyi seolah-olah pikiran itu tidak ada. Hanya keheningan ini ... saat ini terjadi engkau tidak ada di sini, seolah-olah seluruh Balai Buddha ini kosong.

PENDERITAAN DAN JALAN UNTUK MELAMPAUINYA

Penderitaan adalah kondisi ketidaksadaran. Kita sengsara karena kita tidak menyadari apa yang kita lakukan, tidak menyadari apa yang kita pikirkan, tidak menyadari apa yang kita rasakan - jadi kita terus-menerus bertentangan dengan diri kita sendiri. Tubuh berjalan ke satu arah, pikiran berjalan ke arah yang lain. Perasaan pun ada di tempat lain. Kita terus menerus berantakan, kita menjadi semakin terpecah-pecah. Itulah kesengsaraan - kita kehilangan integrasi, kita kehilangan kebersatuan. Kita menjadi benar-benar tanpa inti, hanya sebuah tepian. Dan tentu saja kehidupan yang tidak harmonis terasa menyengsarakan, tragis, menjadi beban yang harus dijalani, menjadi penderitaan. Paling-paling, seseorang dapat membuat penderitaan ini menjadi sedikit kurang menyakitkan. Dan tersedia seribu satu jenis obat penghilang rasa sakit.

PENERIMAAN

Hanya selama dua puluh empat jam, cobalah - penerimaan total, pada apapun yang terjadi.

Jika seseorang menghinamu, terimalah, jangan bereaksi, dan lihat apa yang terjadi. Tiba-tiba engkau akan merasakan energi mengalir di dalam dirimu, energi yang belum pernah kau rasakan sebelumnya. Ketika seseorang menghinamu: engkau merasa lemah, engkau merasa terganggu, engkau mulai memikirkan berbagai cara untuk membalas dendammu. Orang itu telah mengalahkanmu, dan sekarang engkau akan berputar-putar memikirkannya. Selama berhari-hari, malam, bulan, bahkan bertahun-tahun, engkau tidak akan bisa tidur, engkau akan bermimpi buruk. Seseorang bisa menyia-nyiakan seluruh hidupnya hanya untuk hal kecil, hanya karena seseorang menghinanya.

CINTA DI DALAM DIRI

Carilah di dalam dirimu: Di mana egomu? Dimana "aku" mu? Engkau tidak akan menemukan 'aku' itu di mana pun. Yang disebut aku ini hanyalah kombinasi dari banyak energi; itu saja. Teruslah mencari di anggota tubuhmu si “aku” ini, carilah setiap aspeknya, dan tidak ada yang akan ditemukan. Pada akhirnya, ketiadaanlah yang tetap ada.

Cinta lahir dari ketiadaan itu -karena ketiadaan itu, kekosongan itu bukanlah dirimu, itu murni keilahian.

Cinta hanya bisa lahir dari kekosongan karena hanya kekosongan yang mampu menyatu dengan kekosongan lainnya; hanya sebuah ketiadaan yang dapat menjadi satu dengan ketiadaan lainnya. Bukan dua orang, tetapi hanya dua ketiadaan yang bisa bertemu karena dalam ketiadaan tidak ada penghalang. Selain ketiadaan, semua hal memiliki dinding pembatas di sekelilingnya.

TENTANG TANTRA SEKS

Pertanyaan: Apa itu Tantra seks? Seks yang merupakan meditasi berdasarkan teknik tertentu?

Jawaban Osho:

Jika engkau terlalu berorientasi pada teknik, engkau akan kehilangan misteri Tantra. Hanya Tantra semu yang didasarkan pada teknik. Karena jika ada teknik, ego juga ada di sana, mengendalikan. Kemudian engkau akan MELAKUKANNYA. Dan melakukan adalah masalahnya, melakukan membawa pelaku. Tantra adalah tidak-melakukan; Tantra tidak bisa dilakukan secara teknis. Engkau bisa mempelajari teknik - engkau bisa mempelajari pernapasan tertentu sehingga hubungan seks bisa menjadi lebih lama. Jika engkau bernapas sangat-sangat lambat, jika engkau bernapas tanpa terburu-buru, maka senggama akan menjadi lebih lama. Tetapi dalam hal ini engkau yang mengontrol. Senggama seperti itu tidak akan liar dan tidak akan murni. Dan itu juga bukan meditasi. Senggama itu akan menjadi pengendalian oleh pikiran - bagaimana mungkin itu bisa menjadi meditasi? Pikiran akan mengendalikan senggama. Engkau bahkan tidak bisa bernapas dengan cepat, engkau harus menjaga pernapasanmu tetap lambat - jika pernapasan lambat maka ejakulasi akan memakan waktu lebih lama, karena agar ejakulasi terjadi pernapasan harus cepat dan kacau. Sekarang, ini adalah teknik tetapi bukan Tantra.

NAMAMU ADALAH MANTRAMU

Buddha menekankan pada meditasi. Dia berkata, “Tidak perlu hal lain; Ketahuilah bahwa engkau sendirian. ” Setidaknya itulah yang pasti, yaitu dirimu. Dasarkanlah hidupmu pada sesuatu yang benar-benar pasti... bagaimana engkau bisa mendasarkan hidupmu kepada sesuatu yang tidak benar-benar pasti, diragukan, yang hanya ada sebagai keyakinan dan bukan sebagai pemahaman? Apa yang pasti dalam hidup? Hanya satu hal yang pasti, yaitu dirimu. Segala sesuatu yang lain bisa diragukan.

Aku di sini berbicara denganmu; engkau mungkin tidak ada di sini, semua ini mungkin hanya mimpi. Engkau di sini mendengarkan Aku; Aku mungkin tidak berada di sini, semua ini mungkin hanya mimpi... karena sering kali, dalam mimpipun engkau mendengarkan Aku, dan ketika mimpi itu terjadi, mimpi itu tampak nyata. Bagaimana engkau bisa membedakan apakah ini mimpi atau bukan? Bagaimana engkau bisa membedakan antara yang nyata dan yang mimpi. Engkau tidak bisa. Tentang sesuatu yang lain engkau tidak pernah bisa yakin; tidak ada cara untuk memastikan tentang sesuatu yang lain. Hanya dirimu yang dapat kau yakini; satu-satunya kepastian yang ada adalah dirimu. Mengapa? Karena untuk meragukan dirimu sendiri, engkau harus ada.

DI BALIK KEMARAHAN

Pertanyaan: Dalam pembicaraan kemarin, Engkau mengatakan bahwa si pencari pertama-tama harus memikirkan tentang penerimaan akan dirinya sendiri dan tidak harus mengemis dari pintu ke pintu. Tetapi makna dari sadhaka adalah bahwa ada rintangan di jalur pertumbuhan spiritualnya. Dia tidak tahu bagaimana menjadi reseptif. Apakah sangat sulit untuk memenuhi panduan yang tepat?

OSHO:

Mencari dan bertanya adalah dua hal yang berbeda. Sebenarnya, hanya dia yang tidak ingin mencari yang bertanya. Mencari dan bertanya bukanlah satu dan sama; sebaliknya, keduanya saling bertentangan. Dia yang ingin menghindari mencari, bertanya. Proses pencarian dan proses mengemis sangat berbeda. Dalam meminta perhatian dipusatkan pada yang lain - pada pemberi; dalam mencari perhatian dipusatkan pada diri sendiri - pada penerima. Mengatakan bahwa ada hambatan dalam jalur pertumbuhan spiritual berarti ada hambatan dalam diri sang pencari. Jalannya juga terletak di dalam dan tidak terlalu sulit untuk memahami rintangan sendiri. Harus dijelaskan panjang lebar apa hambatannya dan bagaimana mereka bisa dihilangkan.

Yoga-Kundalini Upanishad Bab III

1. Melana-Mantra: Hrim, Bham, Sam, Pam, Pham, Sam, Ksham. Kelahiran teratai (Brahma) berkata: “O Shankara, (di antara) bulan baru (hari pert...