Selasa, 01 September 2020

CINTAILAH DIRIMU SENDIRI

Jangan mengutuk dirimu lagi. Engkau telah banyak dikutuk, dan telah menerima semua kutukan itu. Sekarang engkau terus menerus menyakiti dirimu sendiri. Tidak ada seorangpun yang memikirkan dirinya cukup layak, tidak ada yang menganggap dirinya ciptaan Tuhan yang indah; tidak ada seorangpun yang berpikir bahwa dia dibutuhkan. Ini adalah ide yang sangat beracun, tetapi engkau telah diracuni. Engkau telah diracuni dengan susu ibumu — dan ini telah terjadi sejak dulu. Umat ​​manusia hidup di bawah awan gelap kutukan pada dirinya sendiri. Jika engkau menyalahkan dirimu sendiri, bagaimana mungkin engkau bisa tumbuh? Bagaimana mungkin engkau bisa dewasa? Dan jika engkau menyalahkan dirimu sendiri, bagaimana mungkin engkau bisa memuja keberadaan yang ada di dirimu? Jika engkau tidak bisa menyembah keberadaan di dalam dirimu, engkau tidak akan mampu menyembah keberadaan yang ada di orang lain; tidak mungkin bisa.

Engkau dapat menjadi bagian dari keutuhan hanya jika engkau memiliki rasa hormat yang besar akan Tuhan: bahwa Tuhan telah memilihmu untuk menjadi kendaraanNya. Ketika Ia memilihmu untuk menjadi kendaraanNya, Dia sudah menghormatimu, mencintaimu. Ketika menciptakan dirimu, Dia telah menunjukkan cintaNya kepadamu. Dia bukan tidak sengaja menciptakanmu; Dia telah menghadirkanmu dengan takdir tertentu, dengan potensi tertentu, dengan kemuliaan tertentu yang harus engkau capai. Ya, Tuhan telah menciptakan manusia sebagai gambaranNya sendiri. Manusia harus menjadi Tuhan. Jika manusia tidak menjadi Tuhan, akan ada rasa ketidak-utuhan, ada ketidakpuasan.

Tapi bagaimana engkau bisa menjadi Tuhan? Imammu berkata engkau adalah seorang berdosa. Pendetamu berkata engkau dikutuk, engkau pasti masuk neraka. Dan mereka membuatmu sangat takut untuk mencintai dirimu sendiri. Ini adalah trik mereka, untuk memotong akar cinta. Mereka juga berkata, "Cintailah orang lain." Sekarang dirimu akan menjadi seperti plastik, manusia buatan, berpura-pura, hanya sebuah pertunjukan.

Mereka berkata, "Cintai umat manusia, ibumu, negaramu, tanah airmu, kehidupan, keberadaan, Tuhan." Kata-kata yang besar, tapi sama sekali tidak berarti. Pernahkah engkau menemukan manusia seutuhnya? Engkau selalu menemui seorang manusia — dan engkau telah mengutuk manusia pertama yang datang itu: manusia itu adalah dirimu.

Engkau tidak menghargai dirimu sendiri, tidak mencintai dirimu sendiri. Sekarang seluruh hidupmu akan terbuang percuma hanya untuk mengutuk orang lain. Itulah mengapa manusia adalah pencari kesalahan yang hebat. Mereka menemukan kesalahan pada diri mereka sendiri — dan mereka tidak bisa menahan diri untuk tidak menemukan kesalahan yang sama pada orang lain. Mereka akan menemukan kesalahan pada orang lain dan mereka akan membesar-besarkannya, mereka akan membuat kesalahan itu menjadi sebesar mungkin. Hanya itulah satu-satunya jalan untuk menyelamatkan mukamu, engkau harus melakukannya. Itu sebabnya ada begitu banyak kritik dan kekurangan cinta.

Aku mengatakan sutra ini adalah salah satu sutra Buddha yang paling mendalam, dan hanya orang yang telah terbangun yang dapat memberimu wawasan seperti itu.

Dia berkata, Cintai dirimu sendiri... Ini bisa menjadi fondasi radikal transformasi. Jangan takut mencintai diri sendiri. Cintai dirimu sepenuhnya, dan engkau akan begitu terkejut: Hari dimana engkau bisa menyingkirkan semua penghukuman diri, ketidakhormatan diri — pada hari engkau dapat menyingkirkan gagasan tentang dosa asal, pada hari engkau dapat menganggap dirimu layak dan dicintai oleh keberadaan — akan menjadi hari yang penuh berkat. Sejak hari itu dan seterusnya, engkau akan mulai melihat orang lain dalam cahaya sejatinya, dan engkau akan memiliki welas asih. Dan itu bukan welas asih yang dipupuk; welas asihmu akan menjadi aliran yang alami dan spontan.

Dan seseorang yang mencintai dirinya sendiri dapat dengan mudah menjadi meditatif, karena meditasi berarti bersama dirimu sendiri. Jika engkau membenci dirimu sendiri — seperti yang telah kau lakukan selama ini, seperti yang diperintahkan, dan telah kau ikuti secara religius — bagaimana engkau bisa bersama dirimu yang kau benci itu? Sedangkan meditasi tidak lain adalah menikmati kesendirianmu yang indah. Merayakan dirimu sendiri; itulah meditasi.

Meditasi tidak berhubungan dengan orang lain; Orang lain tidak dibutuhkan sama sekali, diri sendiri saja sudah cukup. Seseorang yang bermandikan kemuliaannya sendiri, bermandikan cahayanya sendiri. Seseorang yang bergembira secara sederhana karena dia hidup.

Mukjizat terbesar di dunia adalah adanya dirimu, diriku. Diri kita ada, adalah keajaiban terbesar — dan meditasi membuka pintu keajaiban besar ini. Tapi hanya manusia yang mencintai dirinya sendiri yang bisa bermeditasi; jika tidak, engkau akan selalu melarikan diri dari dirimu sendiri, menghindari dirimu sendiri. Siapa yang ingin melihat wajah yang jelek, dan ingin masuk ke dalam makhluk yang jelek? Siapa yang ingin masuk jauh ke dalam lumpurnya sendiri, ke dalam kegelapannya sendiri? Siapa yang ingin masuk ke dalam neraka yang menurutmu ada di dalam dirimu? Engkau selalu ingin menutupi semua kejelekanmu dengan bunga-bunga indah dan engkau selalu ingin melarikan diri dari dirimu sendiri.

Karenanya manusia terus mencari teman. Mereka tidak bisa sendirian; mereka ingin bersama orang lain. Apapun akan dilakukan agar mereka dapat menghindari dirinya sendiri. Duduk di bioskop selama tiga jam menonton sesuatu yang sangat bodoh, membaca novel detektif selama berjam-jam, membaca koran yang sama berulang kali hanya untuk mencegah mereka terhubung ke dirinya sendiri. Mereka akan bermain kartu dan catur hanya untuk mengisi waktu — seolah-olah mereka punya banyak waktu!

Kita tidak punya banyak waktu. Kita tidak punya cukup waktu untuk tumbuh, hadir, bersukacita. Tetapi ini adalah salah satu masalah dasar yang diciptakan oleh pola asuh yang salah: engkau menghindari dirimu sendiri. Masalahnya selalu sama: bagaimana menghindari dirimu sendiri karena dirimu merasa sangat buruk. Dan siapa yang telah membuatmu merasa begitu buruk? —mereka yang disebut orang-orang religiusmu. Dan mereka telah begitu berhasil; mereka telah membuat semua orang menjadi buruk.

Setiap anak terlahir indah dan kemudian kita mulai mengubah keindahannya, melumpuhkannya dengan banyak cara, melumpuhkannya dalam banyak hal, mengubah proporsinya, membuatnya tidak seimbang. Cepat atau lambat dia akan merasa begitu muak dengan dirinya sendiri sehingga dia siap untuk menjadi siapapun. Dia mungkin pergi ke pelacuran hanya untuk menghindari dirinya sendiri.

Cintai dirimu sendiri, kata Buddha. Dan sutra ini bisa mengubah seluruh dunia. Kalimat ini bisa menghancurkan seluruh masa lalu yang buruk. Menjadi tanda zaman baru, menjadi awal dari kemanusiaan baru.

Karena itu aku menekankan pada cinta -tetapi cinta dimulai dari dirimu sendiri, lalu cinta itu bisa terus menyebar. Cinta akan menyebar dalam bentuk terbaiknya; engkau tidak perlu melakukan apapun untuk menyebarkannya.

Cintai dirimu sendiri, kata Buddha, dan kemudian dengan segera Beliau menambahkan, dan saksikanlah dirimu. Inilah yang disebut meditasi oleh Buddha.

-OSHO

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Yoga-Kundalini Upanishad Bab III

1. Melana-Mantra: Hrim, Bham, Sam, Pam, Pham, Sam, Ksham. Kelahiran teratai (Brahma) berkata: “O Shankara, (di antara) bulan baru (hari pert...