Duniamu ada karenamu -engkau yang menciptakannya, engkau adalah penciptanya. Setiap makhluk menciptakan dunia di sekitar dirinya, dunia itu tergantung pada pikirannya. Pikiran mungkin ilusi, tetapi sangat kreatif - pikiran menciptakan mimpi. Dan terserah kepadamu mau menciptakan neraka atau surga.
Engkau tidak akan bisa meninggalkan dunia ini. Ke mana pun engkau pergi, engkau akan menciptakan dunia yang sama lagi, karena dunia keluar darimu, seperti dedaunan yang keluar dari pohon.
Kalian tidak hidup di dunia yang sama -tidak bisa, karena kalian tidak memiliki pikiran yang sama. Di sampingmu seseorang mungkin tinggal di surga, dan engkau mungkin tinggal di neraka - dan kalian merasa bahwa kalian hidup di dunia yang sama? Bagaimana kalian bisa hidup di dunia yang sama jika pikiran kalian berbeda?
Jadi, hal pertama yang harus dipahami adalah engkau tidak dapat meninggalkan dunia kecuali pikiran lenyap. Dunia dan pikiran saling terkait, bergantung satu sama lain, membuat lingkaran setan. Pikiran selalu ada dan selalu memikirkan tentang sesuatu. Ketika pikiran bukan lagi pikiran akan sesuatu, ia menjadi Pikiran dengan dengan huruf P besar: ia bukan lagi pikiran, ia telah menjadi kesadaran. Pikiran selalu merupakan pikiran tertentu dan membawa aroma tertentu di sekitarnya - itulah duniamu.
Pikiran menciptakan dunia dan kemudian dunia menciptakan pikiran, membantu pikiran untuk tetap sama. Ini seperti lingkaran setan. Tetapi sumbernya ada di pikiran: dunia hanyalah produk sampingan. Pikiran itu substansial; dunia hanyalah bayangannya. Dan engkau tidak dapat menghancurkan bayangan itu, meski setiap orang mencoba menghancurkannya.
Jika istri yang ini tidak cocok, engkau berpikir istri yang lain mungkin cocok. Engkau mencoba mengubah dunia, tetapi engkau tetap engkau yang sama. Engkau hanya akan mengubah istri berikutnya menjadi replika yang sama persis dengan istri lamamu. Engkau akan membuat istri yang sama lagi, karena istri hanya akan menjadi layar.
Masalahnya bukan pada si wanita, masalahnya ada di pikiran. Pikiran kembali tertarik pada tipe wanita yang sama, sekali lagi menciptakan hubungan yang sama, sekali lagi menemukan kekacauan yang sama dan neraka yang sama.
Hal yang sama terjadi dalam segala hal yang engkau lakukan. Apakah engkau berpikir dirimu akan bahagia tinggal di istana? Engkau salah. Siapa yang akan tinggal di istana? Engkaulah yang akan tinggal di sana. Jika engkau tidak bahagia di gubukmu, engkau juga tidak akan bahagia tinggal di istanamu. Siapa yang akan tinggal di istana? Istana tidak ada di luar dirimu.
Jika engkau bisa hidup bahagia di gubuk, engkau juga bisa hidup bahagia di istana, karena engkaulah yang menciptakan dunia di sekitarmu. Jika tidak, saat gubuk menyakitimu, istanapun akan menyakitimu - bahkan lebih sakit karena istana lebih besar. Istanamu akan menjadi neraka, sama saja dengan gubukmu -neraka dengan lebih banyak dekorasi, tapi tetap saja, neraka yang dihias bukanlah surga. Dan bahkan jika engkau secara paksa dilempar ke surga, engkau akan mencoba menemukan jalan keluar, atau engkau akan menciptakan nerakamu di surga.
Hal yang sama akan terjadi kemanapun engkau pergi, karena engkaulah dunia. Engkau menciptakan dunia di sekitarmu, kemudian dunia membantu pikiran yang telah menciptakannya. Anak-anak membantu ayahnya, anak-anak membantu ibunya, bayangan membantu yang asli - kemudian pikiran akan lebih kuat lagi, kemudian engkau menciptakan dunia yang sama lagi. Dari mana memulai transformasi? Bagaimana cara mengubahnya?
Jika engkau melihat, pandangan pertama akan mengatakan agar engkau mengubah dunia, karena itulah yang terlihat di sekitarmu. Ubahlah dunia di sekitarmu! Dan itulah yang telah engkau lakukan selama banyak kehidupan: terus mencoba mengubah dunia, mengubah ini dan itu, pindah rumah, membentuk tubuh, ganti istri, suami, teman - semua kau rubah, tetapi engkau tidak pernah melihat fakta bahwa engkau tetap sama, jadi bagaimana engkau bisa mengubah dunia?
Pemahaman yang lebih dalam mengungkapkan ini: ubah pikiran, lalu dunia akan berubah. Kemudian dimanapun engkau berada, dunia yang berbeda akan terungkap. Bila engkau masuk lebih dalam, engkau akan memahami bahwa engkau benar-benar ingin meninggalkan dunia -karena betapapun indahnya dunia ini, cepat atau lambat akan membosankan dan engkau akan muak. Sekalipun engkau sekarang di surga, suatu saat engkau akan mulai merindukan neraka, karena pikiran selalu berubah. Pikiran tidak dapat hidup dalam keabadian, ia tidak dapat hidup dalam hal yang tetap tidak berubah, karena pikiran selau mendambakan suatu keingintahuan baru, sensasi baru, kegembiraan baru. Tidaklah mungkin bagi pikiran untuk menghentikan waktu dan abadi selamanya.
Itulah mengapa pikiran tidak bisa hidup di saat ini, sekarang, karena sekarang bukanlah bagian dari waktu. Sekarang tidak pernah berubah, sekarang abadi. Engkau tidak dapat mengatakan bahwa waktu tidak berubah, bahwa sekarang permanen, bahwa itu abadi. Sekarang itu sederhana apa adanya. Tidak ada yang terjadi di sana. Sekarang adalah kekosongan.
Buddha menyebutnya shunyata - benar-benar kosong. Tidak ada yang terjadi di sana, tidak ada yang datang, tidak ada yang pergi. Tidak ada siapa-siapa, karena jika seseorang ada di sana maka sesuatu atau hal lainnya akan terjadi.
Pikiran tidak bisa hidup dalam kekekalan sekarang. Pikiran menginginkan perubahan dan terus berharap, dan terus berharap mati-matian. Seluruh situasi tidak ada harapan, tetapi pikiran terus berharap.
-OSHO
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Yoga-Kundalini Upanishad Bab III
1. Melana-Mantra: Hrim, Bham, Sam, Pam, Pham, Sam, Ksham. Kelahiran teratai (Brahma) berkata: “O Shankara, (di antara) bulan baru (hari pert...
-
Burung Derkuku diam sejenak, kemudian bertanya lagi seperti ini: Perkutut, masih ada satu masalah yang belum begitu paham dalam pikiranku, y...
-
Inti ajaran saya yang esensial adalah: tanpa kepercayaan, tanpa dogma, tanpa iman, tanpa agama, tidak ada yang dipinjam (diambil dari ajara...
-
Sutra 1.1 Penjelasan Yoga. Sutra 1.2 Yoga adalah pengendalian aktifitas mental. Sutra 1.3 Kemudian kesadaran berdiam dalam bentuknya yang es...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar