Selasa, 01 September 2020

CINTA DI DALAM DIRI

Carilah di dalam dirimu: Di mana egomu? Dimana "aku" mu? Engkau tidak akan menemukan 'aku' itu di mana pun. Yang disebut aku ini hanyalah kombinasi dari banyak energi; itu saja. Teruslah mencari di anggota tubuhmu si “aku” ini, carilah setiap aspeknya, dan tidak ada yang akan ditemukan. Pada akhirnya, ketiadaanlah yang tetap ada.

Cinta lahir dari ketiadaan itu -karena ketiadaan itu, kekosongan itu bukanlah dirimu, itu murni keilahian.

Cinta hanya bisa lahir dari kekosongan karena hanya kekosongan yang mampu menyatu dengan kekosongan lainnya; hanya sebuah ketiadaan yang dapat menjadi satu dengan ketiadaan lainnya. Bukan dua orang, tetapi hanya dua ketiadaan yang bisa bertemu karena dalam ketiadaan tidak ada penghalang. Selain ketiadaan, semua hal memiliki dinding pembatas di sekelilingnya.

Jadi, hal kedua yang perlu diingat adalah ketika kepribadian lenyap, "ke-aku-an" tidak ditemukan. Maka yang tersisa adalah keutuhan, bukan "aku". Ketika ini terjadi semua penghalang, semua dinding runtuh dan aliran sungai Gangga cinta yang tersembunyi di dalamnya mengalir keluar. Aliran cinta itu selalu siap dan menunggumu menjadi ketiadaan untuk membiarkannya mengalir.

Kita menggali sumur. Air sudah ada di dalam tanah; air tidak harus dibawa dari mana pun. Hanya tanah dan batu yang harus digali dan disingkirkan. Apa yang sebenarnya kita lakukan saat membuat sumur? Kita menciptakan kekosongan sehingga air yang tersembunyi di bawahnya dapat menemukan ruang untuk dimasuki, ruang untuk menampilkan dirinya sendiri. Ia sudah ada di dalam, ia menginginkan ruang untuk bisa mewujud. Air sangat membutuhkan kekosongan yang tidak didapatnya. Sebuah sumur yang penuh dengan pasir dan batu, maka pasir dan batunya perlu disingkirkan agar air bisa naik.

Demikian pula, cinta sudah ada sejak dulu di dalam diri manusia; yang dibutuhkan adalah ruang kosong yang bisa memunculkannya ke permukaan. Tapi diri kita penuh dengan "ke-aku-an", semua orang terus membual tentang "aku" mereka. Dan ingat, selama keberadaanmu meneriakkan "Aku", engkau adalah sumur yang penuh pasir dan batu dan aliran cinta tidak akan naik ke permukaan sumur ini – tidak akan bisa.

-OSHO

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Yoga-Kundalini Upanishad Bab III

1. Melana-Mantra: Hrim, Bham, Sam, Pam, Pham, Sam, Ksham. Kelahiran teratai (Brahma) berkata: “O Shankara, (di antara) bulan baru (hari pert...