Selasa, 01 September 2020

SAMMASATI

Pertanyaan: Osho, tolong jelaskan "perhatian yang benar". Jika bukan tujuan atau sesuatu untuk dipraktekkan, apakah itu?

Jawaban Osho:

‘Perhatian benar' adalah kata yang aneh. Pertama: tidak ada pikiran di dalamnya - karena itu disebut 'perhatian benar'. Kedua, tidak ada yang benar dan salah di dalamnya - karena itu disebut perhatian benar. Ini adalah cara Buddhis untuk mengatakan sesuatu.

‘Perhatian benar’ tidak bisa menjadi tujuan karena ketika ada tujuan ada keinginan; bila ada keinginan, berarti engkau tidak bahagia, tidak puas. Ketika ada keinginan, ada kecemasan - apakah engkau akan mampu mencapainya atau tidak. Apakah itu mungkin diraih atau tidak? ‘Perhatian benar’ bukanlah sebuah tujuan, tidak bisa menjadi sebuah tujuan - karena ketika semua keinginan lenyap dan semua tujuan lenyap dan engkau berada di sini sekarang… itulah saat perhatian benar.

Mengapa disebut 'benar'? Disebut benar karena tidak mengenal pembagian antara benar dan salah. Tidak ada yang salah! dan tidak ada yang benar. Semua penilaian telah hilang. Seseorang sama sekali tidak bersalah. Engkau tidak punya pendapat. Engkau tidak membawa filosofi dalam pikiranmu. Engkau hanyalah cermin! Saat engkau menghadap ke depan cermin, cermin tidak mengatakan, 'engkau cantik; engkau jelek '- cermin itu hanya memantulkan bayanganmu. Ia menangkap bayangan tanpa kecaman, tanpa memuji - ia menangkap bayangan tanpa pilih-pilih. Ia hanya menjadi cermin.

Ketika kesadaranmu telah menjadi cermin dan hanya menyaksikan apa pun fenomena yang nampak, itulah perhatian benar. Kualitasnya seperti cermin itu….

Hidup dalam pikiran itu melelahkan. Hidup tanpa pikiran itu damai, karena tanpa pikiran, kesadaran ada dalam kemurniannya, seperti cermin - ia hanya menyaksikan. Ia tidak mengatakan apa-apa! Tidak ada interpretasi.

Dan mengapa ini disebut perhatian? Ini adalah terjemahan dari istilah Buddhis sammasati. Samma artinya benar – terjemahan benar tidak terlalu tepat, tidak mungkin hanya diartikan benar. 'Samma' adalah kata yang sangat aneh, sangat penting, memiliki banyak arti; 'Benar' hanyalah salah satu artinya. Samma adalah akar dari mana samadhi muncul; kata 'samadhi' berasal dari samma.

Samma berarti banyak hal. Pertama: ketenangan, keheningan, keseimbangan batin, tidak teralihkan, tidak terganggu, tidak adanya gangguan, keterpusatan, keterhubungan dengan bumi - semuanya adalah aspek samma. 'Benar' adalah terjemahan samma yang sangat buruk.

Dan sati - sammasati. Sati bisa berarti perhatian, bisa berarti ingatan, bisa berarti refleksi, bisa berarti kebersamaan kembali, bisa berarti kehadiran. Semua makna itu terlibat di dalamnya. Perhatian hanyalah salah satu maknanya. Ini adalah kata yang sangat potensial dan penuh arti - sammasati.

Ketika engkau benar-benar hadir di saat ini, ketika engkau tidak memiliki masa lalu dan tidak memiliki masa depan... ketika hanya ada bunyi jam kukuk ini, hanya ada kereta yang lewat ini, hanya ada anjing yang menggonggong ini saja ... ketika hanya ada ini semua dan tidak ada itu , ketika kata 'di sini' adalah seluruh realitasmu dan tidak ada kata di sana, ketika sekarang mengandung semua waktu dan tidak ada masa lalu - maka engkau berada dalam keadaan sammasati.

Itulah yang kusebut 'di sini sekarang' - itu adalah sammasati. Engkau benar-benar hadir, benar-benar ada di saat ini. Ketika semua bagian dari keberadaanmu ada di sini, ketika engkau benar-benar di rumah, tidak ada yang hilang, ketika engkau terintegrasi dengan fenomena di sini, itulah perhatian benar. Perhatian benar adalah keadaan tanpa pikiran, tanpa pemikiran! Dan ingat: ini juga kondisi tanpa perasaan - jika tidak kukatakan, engkau mungkin mengira itu adalah kondisi ada perasaan. Tidak, tidak ada - karena perasaan kembali menciptakan riak dan permukaan danau terganggu, dan bulan tidak lagi dipantulkan sebagaimana adanya. Tidak ada pikiran maupun perasaan yang mengganggumu.

Yang sejati tidak pernah muncul melalui praktik. Ingat ini. Yang sejati hanya terjadi melalui pemahaman, bukan melalui praktik.

Dan apa bedanya? Pemahaman akan mengatakan: Tetap stabil apapun situasi yang muncul; tetap stabil apapun tantangan yang mengelilingimu. Tetap stabil bila ada provokasi dan godaan. Uji dirimu di sana. Masuklah ke situasi yang menantang!

Engkau dapat terus berlatih, tetapi jauh di lubuk hatimu, engkau tahu bahwa engkau menekan sesuatu, bahwa engkau menolak, bahwa engkau menyangkal beberapa bagian penting dari keberadaanmu.

Perhatian benar adalah wangi dari pemahaman, bukan hasil dari latihan. Perhatian benar adalah wewangian - aroma dari melihat sesuatu secara mendalam, aroma dari pemahaman yang mendalam. -OSHO

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Yoga-Kundalini Upanishad Bab III

1. Melana-Mantra: Hrim, Bham, Sam, Pam, Pham, Sam, Ksham. Kelahiran teratai (Brahma) berkata: “O Shankara, (di antara) bulan baru (hari pert...