Minggu, 25 Agustus 2019

MENYIMAK DIRI ANDA SENDIRI

PENANYA: Selagi saya berada disini menyimak Anda, tampaknya saya paham, tetapi bila saya pergi dari sini, saya tidak paham, sekalipun saya mencoba menerapkan apa yang Anda katakan.

KRISHNAMURTI: Anda menyimak diri Anda sendiri, dan bukan menyimak pembicara. Jika Anda menyimak pembicara, ia menjadi pemimpin Anda, cara Anda untuk memahami, yang mengerikan, yang jahat, karena Anda lalu membuat hirarki otoritas.

MENYIMAK TANPA UPAYA

Anda sekarang menyimak saya, Anda tidak berupaya untuk menyimak, Anda sekadar menyimak. Dan jika terdapat kebenaran dalam apa yang Anda dengar, Anda akan mendapati suatu perubahan luar biasa terjadi dalam diri Anda, suatu perubahan yang tidak dipikirkan dulu atau diinginkan, suatu transformasi, suatu revolusi menyeluruh, yang disitu kebenaran itu sendiri berkuasa dan bukan ciptaan batin Anda. Dan kalau boleh saya sarankan, Anda harus menyimak secara itu kepada segala sesuatu, bukan hanya kepada apa yang saya katakan, tetapi juga kepada apa yang dikatakan orang lain, kepada kicau burung-burung, kepada peluit lokomotif, kepada kebisingan bus yang melintas.

Jumat, 23 Agustus 2019

MENYIMAK MEMBAWA KEBEBASAN

Bila Anda berupaya untuk menyimak, apakah Anda menyimak? Tidakkah upaya itu sendiri mengalihkan perhatian sehingga menghalangi penyimakan?

Apakah Anda berupaya ketika Anda menyimak sesuatu yang menyenangkan Anda? Anda tidak menyadari kebenaran, Anda juga tidak melihat yang palsu sebagai palsu selama batin Anda dipenuhi daya upaya, dipenuhi pembandingan, dipenuhi pembenaran dan pengutukan.

MENYIMAK TANPA PIKIRAN

Saya tidak tahu apakah Anda pernah menyimak seekor burung. Menyimak sesuatu menuntut bahwa batin Anda harus hening, bukan keheningan mistikal, melainkan sekedar hening. Saya mengatakan sesuatu kepada Anda, dan untuk menyimak saya, Anda harus hening, bukan membiarkan segala macam gagasan berdengung didalam batin Anda.

DILUAR KEBISINGAN KATA-KATA

Menyimak adalah seni yang tidak mudah didapat, tetapi disitu terdapat keindahan dan pemahaman luhur. Kita menyimak dengan berbagai kedalaman diri kita, tetapi cara menyimak kita selalu disertai suatu prakonsepsi atau berangkat dari suatu sudut pandang tertentu. Kita tidak sekadar menyimak, selalu ada tabir menyela berupa pikiran-pikiran, kesimpulan-kesimpulan dan prasangka-prasangka kita sendiri.

Selasa, 20 Agustus 2019

MENGESAMPINGKAN TABIR-TABIR

Bagaimana Anda menyimak? Apakah Anda menyimak dengan proyeksi-proyeksi Anda, melalui proyeksi Anda, melalui ambisi, keinginan, ketakutan, kecemasan Anda, dengan hanya mendengar apa yang Anda ingin dengar, hanya apa yang memuaskan, apa yang memenuhi dahaga, apa yang memberikan kenyamanan, apa yang untuk sementara meringankan penderitaan Anda?

MENYIMAK DENGAN NYAMAN

Pernahkah Anda duduk dengan sangat diam, bukan memusatkan perhatian pada sesuatu, bukan berupaya untuk berkonsentrasi, melainkan dengan batin sangat hening, sungguh-sungguh diam?

Maka Anda akan mendengar segala sesuatu, bukan? Anda mendengar suara-suara yang jauh maupun yang lebih dekat, suara-suara yang amat dekat, yang muncul di dekat Anda, yang sesungguhnya berarti Anda tengah menyimak terhadap segala sesuatu.

Batin Anda tidak terkungkung pada satu alur sempit. Jika Anda dapat menyimak dengan cara ini, menyimak dengan nyaman, tanpa tegang, Anda akan mendapati suatu perubahan luar biasa terjadi dalam diri Anda, perubahan yang terjadi tanpa Anda kehendaki, tanpa Anda minta dan dalam perubahan itu terdapat keindahan luhur dan kedalaman pencerahan.

NEGATIF DAN POSITIF

Baru tadi malam aku berbicara dengan seseorang tentang sebuah biara tersembunyi di Bokhara. Gurdjieff tinggal di biara itu kurang lebih selama enam tahun. Dia belajar banyak teknik dari sekolah Sufi itu. Salah satu teknik mereka masih digunakan di biara itu.

Tekniknya sangat indah. Setiap kali seseorang memasuki biara, menjadi seorang murid, dia diberi sebuah plakat, sebuah tanda. Di satu sisi tertulis, “Aku negatif, tolong jangan menganggapku terlalu serius”, jika aku mengatakan sesuatu yang salah, aku tidak benar-benar mengatakannya kepadamu. Karena aku negatif, dan aku dipenuhi dengan kebencian, kemarahan, depresi. Dan jika aku melakukan sesuatu, itu karena kenegatifanku, bukan karena engkau salah.

PREM MOONJE

Prem berarti cinta. Moonje secara harfiah berarti tangan, tetapi secara simbolis itu berarti tangan pelindung, tangan penjaga, tangan Tuhan, karena Tuhan adalah sang pelindung dan Tuhan adalah sang penjaga. Jadi nama lengkapmu akan berarti cinta, tangan dari Tuhan.

Cinta itu benar-benar sesuatu yang datang dari ilahi masuk kedalam keberadaanmu. Cinta adalah penetrasi langit kedalam bumi. Cinta adalah pencarian akan Tuhan bagi manusia. Bukan hanya manusia yang mencari Tuhan, pencarian itu tidak satu sisi, Tuhan juga mencari manusia.

Jumat, 16 Agustus 2019

KEBEBASAN

Yang pertama, kebebasan adalah kebebasan dari, ini adalah sebuah reaksi. Yang kedua, kebebasan adalah kebebasan untuk, ini adalah sebuah revolusi. Yang ketiga, hanya kebebasan, ini adalah pemberontakan. Hal ini berorientasi pada saat ini. Yang pertama adalah politis, yang kedua adalah puitis, yang ketiga adalah mistis, religius.

"Apa yang kumaksud ketika aku mengatakan hanya kebebasan? Tidak mendukung maupun melawan, tidak ada masa lalu, tidak ada masa depan, hanya berada disaat ini, hanya hidup dari momen ke momen tanpa ideologi, tanpa utopia”.

Kamis, 15 Agustus 2019

MENGGUNAKAN KANKER UNTUK MENCAPAI PENCERAHAN

Osho terkasih, selama seminggu terakhir aku telah mengetahui bahwa aku terkena kanker. Sejak saat itu, kecuali untuk beberapa saat kepanikan dan ketakutan, aku merasakan ketenangan yang mendalam dan rasa rileks datang kepadaku. Apakah aku sudah menyerahkan hidupku ataukah ini keheningan dari penerimaan?

Aku katakan bahwa engkau terberkati untuk mengetahuinya, karena setiap orang akan mati, tetapi karena tidak diketahui kapan, dimana, orang-orang terus hidup dalam ilusi bahwa mereka akan hidup selamanya. Mereka selalu melihat orang lain yang mati. Dan hal itu mendukung sudut pandang mereka secara logis bahwa “Selalu orang lain yang mati. Aku tidak pernah mati”.

MENGUNGKAPKAN EMOSI

Osho terkasih, sudah pernahkah engkau menyarankan bahwa sekaranglah saatnya bagiku untuk menyatakan emosi negatifku, karena di masa lalu aku tidak pernah membiarkan diriku untuk memperlihatkannya didepan umum? Aku ingat satu pengalaman kelompok, bertahun-tahun yang lalu, dimana salah satu dari latihannya adalah untuk mengungkapkannya, dengan caramu sendiri, emosi apapun yang disarankan, dan aku tidak bisa mengungkapkan apapun kecuali kemarahan. Mungkin aku benar-benar tidak tahu seperti apakah perasaan itu, secara sadar. Aku bahkan tidak membiarkan diriku untuk mengakui bahwa emosi-emosi ini ada disana. Aku mencoba mengumpulkan potongan-potongan dalam puzzle ini. Apakah aku di jalan yang benar?

Senin, 12 Agustus 2019

JALAN MEDITASI DAN JALAN PEMUJA

Ini adalah dua proses untuk mencapai tujuan yang sama. Para pemuja, penyembah, tidak pernah berpikir akan menyaksikan, ia hanya berusaha mencapai hati, sumber keberadaannya. Begitu dia telah mencapai hati, menyaksikan datang dengan sendirinya.

Para meditator tidak pernah memikirkan cinta dan hati, dia mulai dengan menyaksikan. Tetapi begitu menyaksikan ada disana, hati terbuka karena tidak ada tempat lain untuk menyaksikan.

KEBAHAGIAAN SEJATI

Anand Hoshitaro. Anand berarti kebahagiaan sejati, hoshitaro berarti sebuah bintang, sebuah bintang kebahagiaan sejati. Manusia mencari kebahagiaan sejati, dan bukan hanya manusia, tetapi semua makhluk mencari kebahagiaan sejati, bahkan pepohonanpun mencarinya. Kebahagiaan sejati adalah tujuan dari keseluruhan semesta. Itu adalah bintang yang jauh, memanggil semua orang, menginspirasi semua orang, untuk datang lebih dekat dan lebih dekat dan untuk larut didalamnya.

MANUSIA ADALAH MANGSA BAGI BULAN

Gurdjieff berkata bahwa manusia adalah mangsa bagi bulan. Hal ini sangat logis. Ini menunjukkan kebodohan dari logika. Segala sesuatu dalam hidup adalah baik untuk sesuatu yang lain, sehingga Gurdjieff sampai ke sebuah gagasan yang sangat berdaya-cipta (inventive): bahwa manusia pasti juga menjadi makanan untuk sesuatu. Kemudian, “Manusia itu makanan bagi apa?” menjadi sebuah pertanyaan logis untuk ditanyakan.

Matahari tidak dapat menjadi pemakan manusia karena sinar matahari adalah makanan untuk hal-hal lain, untuk tanaman. Maka manusia akan berada pada anak tangga lebih rendah daripada spesies lain. Tapi ini tidak mungkin demikian karena manusia adalah hewan tertinggi, menurut dirinya sendiri. Jadi, manusia tidak bisa menjadi makanan untuk matahari.

ZORBA THE BUDDHA

Aku tidak khawatir tentang Buddha, aku khawatir tentang orang yang tidak menjadi Zorba.

Aku benar-benar matematis tentang hal itu.

Zorba seharusnya ada disana dan semakin kuat Zorba ada disana, semakin ada kemungkinan seorang menjadi Buddha.

Bagaimana mereka akan menjadi Buddha? Mereka tidak memiliki bahan dasar dari mana seorang Buddha dibuat.

Dan kemiskinan ini telah diberikan kepada orang-orang oleh para pemimpin-pemimpin agama kita.

Mereka telah diberitahu untuk tidak menjadi materialis.

Mereka disuruh selibat.

Mereka disuruh hidup dalam kemiskinan.

Mereka telah diberi tahu bahwa hidup adalah dosa.

-Osho

ENGKAU TIDAK AKAN PERNAH BENAR-BENAR BEBAS

Sejauh menyangkut kehidupan diluar, engkau tidak akan pernah benar-benar bebas, biarkan itu menjadi jelas sekali dan selamanya. Sejauh yang menyangkut kehidupan luar engkau tidak sendirian, jadi bagaimana engkau bisa benar-benar bebas? Ada jutaan orang disekitarmu. Dikehidupan luar, hidup harus menjadi kompromi.

KEBENARAN ADA

Kebenaran ada. Tidak perlu usaha darimu untuk menciptakannya. Kebenaran harus ditemukan, bukan diciptakan. Dan apa yang menghalangi kita untuk menemukannya? Kita telah diajarkan banyak kebohongan, gunung-gunung dari kebohongan. Itu adalah penghalang yang terus memalsukan kebenaran, yang tidak memungkinkan hati kita untuk mencerminkan apa yang ada.

Minggu, 11 Agustus 2019

PERBEDAAN BERLIAN DENGAN KACA BENGGALA

Burung Derkuku diam sejenak, kemudian bertanya lagi seperti ini: Perkutut, masih ada satu masalah yang belum begitu paham dalam pikiranku, yaitu tentang perbedaan yang kau ibaratkan belian dengan kaca benggala. Untuk lebih jelasnya, segala warna dari segala wujud sebagai ibarat Rahsa manusia, sinar segala wujud menjadi ibarat budi, itu saya sudah sedikit bisa merasakannya, selanjutnya: Rupa yang jelas warnanya kurang sinarnya itu menjadi ibarat Rahsa yang sinarnya hanya sekedarnya. Rupa yang warna dan sinarnya sama, menjadi ibarat terangnya budi yang masih dikuasai rahsa. Rupa yang tinggi sinarnya tanpa warna, menjadi ibarat budi terang serta tidak memiliki watak (tidak dikuasai rahsa). Hal demikian, oleh karena berlian dan kaca benggala kedua-duanya unggul dalam sinar dan sama-sama tidak memiliki warna, yang manakah yang menjadi sebab perbedaannya?

MENGULANG JALAN PENCARIAN

Burung Perkutut melanjutkan keterangannya: Saudaraku, mengulang jalan pencarian tentang kehalusan itu yang penting, tekun menganalisa dan membanding-bandingkan rasa, contohnya merasakan perbedaan rahsa dan rasa, perbedaan tonjolan yang tercampur dan tonjolan yang murni (diteliti dengan teliti, dirasakan hingga mendalam), perbedaan pikiran dan ide, perbedaan pikir dan budi dan sebagainya.

MEMBERSIHKAN PERUT

Setiap orang sedang membawa banyak sampah didalam perutnya, karena itulah satu-satunya ruang dalam tubuh dimana engkau bisa menekan berbagai hal. Tidak ada ruang lain. Jika engkau ingin menekan apapun, itu harus ditekan didalam perut. Jika engkau ingin menangis, istrimu telah meninggal, kekasihmu telah meninggal, temanmu telah meninggal, tetapi menangis tidak terlihat baik, kelihatannya engkau adalah seorang yang lemah, menangis untuk seorang wanita, engkau menekannya, dimana engkau akan menaruh tangisan itu? Secara alami, engkau harus menekannya didalam perut. Itulah satu-satunya ruang yang tersedia didalam tubuh, satu-satunya tempat kosong, tempat engkau bisa memaksa.


Sabtu, 10 Agustus 2019

SEMAKIN DIPIKIR SEMAKIN TIDAK BISA KETEMU

Burung Derkuku barulah bisa menerima sedikit penjelasan burung Perkutut, sehingga kemudian berhenti dalam memikirkannya, karena telah mengerti bahwa perkara Rasa jika dipikir, semakin dipikir, semakin tidak bisa ketemu.

Kemudian Burung Perkutut berkata kepada Burung Derkuku: Pertanyaanmu yang ketiga, agar manusia bisa terang budinya dan hilang asapnya, menurut pendapatku, begini :


Rabu, 07 Agustus 2019

PERBEDAAN ANGAN-ANGAN DAN RAHSA

Setelah burung perkutut selesai bicara, burung Derkuku berpikir-pikir, namun sebenarnya belum begitu bisa menerima apa yang telah disampaikan oleh burung Perkutut. Burung Perkutut memahaminya, sehingga kemudian berkata lagi, seperti uraian berikut :

Wahai Saudara, semua orang bisa merasakan perbedaan angan-angan dan Rahsa, hanya saja tidak bisa menyatakan, bagaimana bedanya. Juga tidak mengerti bahwa dirinya itu sesungguhnya bisa merasakan. Jangankan orang tua, walau anak kecil yang sangat bodohpun bisa merasakan bedanya.

RAHSA DAN BUDI

Burung Derkuku berkata kepada Burung Perkutut, sebagai berikut :

Saya akan bertanya empat hal, jawablah dengan jelas, agar terang pemahamanku.

1. Jelaskanlah bahwa sesuatu yang mengandung sinar dan warna engkau umpakan sebagai sifat manusia, karena manusia memuat sinar dan warna milik Dzat Yang Sejati, tunjukkan padaku, mana wujud yang disebut sinar, mana wujud yang disebut warna?

2. Yang kau umpamakan sebagai sinar kau sebut Budi, yang kau umpamakan warna yaitu : Rahsa. Tunjukkanlah. Yang disebut budi itu yang mana, dan yang disebut rahsa itu yang mana?

Selasa, 06 Agustus 2019

WUJUD YANG SEMPURNA KEINDAHANNYA

Burung Derkuku berkata :

Memang! Dirimu benar. Oleh karena demikian, terbukti wujud yang sempurna keindahannya adalah yang cahayanya terang, merata , sangat jernih dan juga yang tidak berwarna sama sekali. Seandainya saya mencari wujud yang seperti itu, memang tidak ada lagi selain hanya Kaca Benggala Besar. Sebab lebar permukaanya yang bercahaya berlipat beratus kali dibandingkan dengan permukaan berlian, sehingga mirip matahari, Berlian hanya seperti bintang saja. Seandainya boleh mengumpamakan ada sebuah berlian sebesar gajah yang rata permukaannya, menurutku baru mirip dengan kaca benggala, bahkan mungkin bisa mengungguli kaca benggala.

Sabtu, 03 Agustus 2019

LEMBARAN BESI BERBENTUK EMPAT PERSEGI PANJANG

Ketika itu, ada lembaran besi berbentuk empat persegi panjang, berwarna hitam, dan belum pernah melihat wujud Kaca Benggala, mendengar keterangan berlian tentang Kaca benggala yang memuat segala rupa. Oleh karena memuat segala yang jelek dan baik, sehingga ditetapkan sebagai yang paling sempurna dalam rupa. Setelah lembaran besi mendengar apa yang disampaikan berlian yang seperti itu, muncullah pemikiran lembaran besi, sebagai berikut, oleh karena yang disebut rupa yang sempurna adalah yang bisa jelek dan bisa baik. Seperti kaca benggala yang bisa keruh bagaikan batu dan hitam bagaikan arang, dan tidak hanyak baik saja. Jika demikian segala wujud yang hanya bisa baik saja, dan tidak bisa baik dan buruk, itu belum sempurna kebaikannya. Bagaikan berlian, memang benar bisa berkedip-kedip, dan memancarkan cahaya aneka rupa, namun karena tidak bisa menjadi jelek seperti batu, dan tidak bisa hitam seperti arang, juga belum disebut sempurna seperti kesempurnaan kaca benggala, karena yang bisa diperbuat hanya satu macam yaitu baik saja. Biasanya, walau bagi manusia juga demikian, barang siapa yang hanya menyukai yang baik saja, dan menolak keburukan, tidak akan bisa sempurna, karena hanya menyukai kebaikan saja, sedangkan yang disebut sempurna adalah……..

KACA BENGGALA DAN RAHASIANYA

Semua Mirah merasa kalah, ketika dibandingkan dengan berlian. Terlebih lagi semua kupu-kupu. Akhirnya sepakat, akan mengangkat Raja atas berlian, sebab berlianlah yang paling unggul dalam rupa.

Ketika berlian akan diangkat sebagai raja, kemudian berlian menjelaskan.

Atas kesepakatan kalian semua yang ingin mengangkat raja diriku, karena aku paling unggul cahayanya serta tanpa warna. Keunggulan cahayaku yang menghidupkan rupaku. Warna itu bukan milikku sehingga aku memuat semua warna. Hal itu memang benar, namun diriku ini sebenarnya belum sempurna, masih ada lagi wujud selain diriku yang lebih unggul cahayanya melebihi diriku. Serta mampu memuat segala warna dengan sempurna melebihi diriku. Itulah yang kalian angkat jadi raja, sebab cahayanya berlipat seribu dibanding cahayaku, jika memancar akan menyamai matahari, tetapi aku hanya berkelip saja. Sedangkan dalam memuat warna ternyata seribu kali dibanding aku. Aku hanya mengandung warna, namun yang akan aku katakan kepada kalian adalah mengandung warna dan sekalian rupanya. Maksudnya, bukan hanya bisa berwarna merah, hijau, juga bisa bermacam warna bagaikan kupu, bagaikan mirah, bagaikan berlian, bagaikan batu, bagaikan kuda, bagaikan manusia, bagaikan matahari, singkatnya bisa menyerupai semua wujud yang ada di dunia ini, karena bisa berwujud bagaikan dunia yang tergelar nampak bumi langit beserta segala isinya.

Yoga-Kundalini Upanishad Bab III

1. Melana-Mantra: Hrim, Bham, Sam, Pam, Pham, Sam, Ksham. Kelahiran teratai (Brahma) berkata: “O Shankara, (di antara) bulan baru (hari pert...