Osho terkasih, selama seminggu terakhir aku telah mengetahui bahwa aku terkena kanker. Sejak saat itu, kecuali untuk beberapa saat kepanikan dan ketakutan, aku merasakan ketenangan yang mendalam dan rasa rileks datang kepadaku. Apakah aku sudah menyerahkan hidupku ataukah ini keheningan dari penerimaan?
Aku katakan bahwa engkau terberkati untuk mengetahuinya, karena setiap orang akan mati, tetapi karena tidak diketahui kapan, dimana, orang-orang terus hidup dalam ilusi bahwa mereka akan hidup selamanya. Mereka selalu melihat orang lain yang mati. Dan hal itu mendukung sudut pandang mereka secara logis bahwa “Selalu orang lain yang mati. Aku tidak pernah mati”.
Engkau pasti telah melihat banyak orang yang mati, memberimu dukungan yang kuat, latar belakang yang logis bahwa itu selalu orang lain yang mati. Dan ketika engkau mati, engkau tidak akan mengetahuinya, engkau akan tidak sadar, engkau akan melewatkan kesempatan untuk mengetahui kematian.
Mereka yang telah mengetahui kematian sepakat dalam pendapat mereka bahwa kematian adalah pengalaman orgasme tertinggi didalam kehidupan.
Tetapi orang-orang mati dalam ketidaksadaran. Itu baik bahwa ada penyakit yang bisa diperkirakan.
Kanker artinya engkau telah mengetahuinya tujuh hari sebelumnya atau tujuh bulan, atau seberapapun waktunya, bahwa kematian semakin mendekat setiap saat. Waktu tujuh hari ini tidak diberikan kepada semua orang.
Kanker tampaknya seperti sesuatu yang pasti telah engkau peroleh dari kehidupan lalu, karena J. Krishnamurthi meninggal karena kanker, Ramana Maharshi meninggal karena kanker, Ramakrishna meninggal karena kanker. Aneh, tiga orang tercerahkan yang bukan mitos, yang baru saja hidup sekarang meninggal karena kanker. Kanker sepertinya adalah sesuatu yang spiritual!
Tentunya kanker memiliki dimensi spiritual.
Aku tidak mengatakan bahwa semua orang yang meninggal karena kanker adalah orang-orang yang tercerahkan, tetapi mereka bisa menjadi orang yang tercerahkan dengan lebih mudah dibandingkan dengan orang lain karena orang lain terus hidup didalam ilusi bahwa mereka akan hidup selamanya, tidak perlu terburu-buru. Meditasi bisa ditunda, besok, lusa. Untuk apa terburu-buru? Dan ada lebih banyak hal-hal mendesak yang harus diselesaikan hari ini.
Meditasi tidak pernah mendesak karena kematian tidak pernah mendesak.
Bagi orang yang mengetahui bahwa kanker akan menyerang dalam tujuh hari, segala sesuatu didalam hidup menjadi tidak bermakna. Semua yang mendesak lenyap. Ia sebelumnya berpikir untuk membuat istana yang indah, gagasan itu sendiri lenyap. Ia berpikir untuk bertarung dalam pemilu berikutnya, keseluruhan gagasan itu lenyap. Ia khawatir tentang perang dunia ketiga, ia tidak lagi khawatir. Hal itu tidak lagi penting baginya Apapun yang terjadi setelah kematiannya tidak masalah, ia hanya punya sisa tujuh hari untuk hidup.
Jika ia sedikit waspada dalam tujuh hari itu, ia bisa hidup tujuh puluh tahun atau tujuh ratus tahun atau sepanjang seluruh keabadian karena sekarang meditasi menjadi prioritas, cinta menjadi prioritas, tarian, suka cita, menikmati keindahan, yang sebelumnya tidak pernah menjadi prioritasnya.
Minggu ini, malam bulan purnama akan menjadi prioritasnya karena ia tidak akan pernah melihat bulan purnama lagi. Inilah bulan purnama terakhirnya.
Ia telah hidup bertahun-tahun. Banyak bulan telah datang dan pergi, dan ia tidak pernah peduli tentangnya, tapi sekarang ia harus menganggapnya serius. Inilah bulan yang terakhir, inilah kesempatan terakhir untuk mencintai, inilah kesempatan terakhir untuk hadir, inilah kesempatan terakhir untuk mengalami semuanya yang indah dalam hidup.
Dan ia tidak punya tenaga lagi untuk kemarahan, untuk berkelahi. Ia bisa menundanya, ia bisa berkata, “Setelah seminggu aku akan menjumpaimu di pengadilan, tapi minggu ini biarlah aku berlibur”.
Ya, pada awalnya engkau akan merasakan kesedihan, putus asa, bahwa hidup ini telah menyelinap keluar dari tanganmu. Tetapi hidup selalu menyelinap keluar dari tanganmu, entah engkau mengetahuinya atau tidak. Kehidupan selalu menyelinap keluar dari tangan semua orang apakah mereka mengetahuinya atau tidak. Engkau beruntung karena engkau mengetahuinya.
Aku telah mendengar petuah lama bahwa mereka yang tahu bagaimana caranya hidup secara otomatis akan mengetahui bagaimana caranya mati. Kematian mereka adalah sesuatu yang indah, karena mereka hanya mati diluarnya, didalamnya perjalanan hidup mereka berlanjut.
Engkau mengetahui bahwa dirimu terkena kanker tentu saja hal itu akan mengejutkan, akan membawa kesedihan dan keputusasaan.
Tapi engkau adalah muridku (sannyasin), engkau harus menggunakan peluang ini sebagai sebuah perubahan yang besar dari keberadaanmu.
Beberapa hari saat engkau berada disini seharusnya menjadi hari-hari meditasi, hari-hari cinta, kasih sayang, penuh persahabatan, penuh permainan, tawa, dan jika engkau bisa melakukannya, engkau akan dihadiahi dengan kematian dalam kesadaran. Itulah hadiah dari hidup yang berkesadaran.
Hidup yang tanpa kesadaran akan mati tanpa kesadaran.
Hidup yang berkesadaran akan dihadiahi oleh alam semesta dengan kematian yang berkesadaran. Dan untuk mati dengan berkesadaran adalah untuk mengetahui pengalaman orgasme tertinggi dalam kehidupan, dan secara bersamaan untuk mengetahui bahwa tidak ada yang mati, hanya wujud yang berubah. Engkau berpindah ke rumah yang baru dan tentu saja rumah yang lebih baik, dalam tingkat kesadaran yang lebih tinggi. Engkau menggunakan kesempatan ini untuk bertumbuh.
Dan kehidupan ini benar-benar adil, jujur. Apapun yang engkau peroleh engkau tidak akan pernah kehilangannya, engkau dihadiahi dengannya.
Terimalah kematian itu sebagai bagian dari hidupmu, dan terimalah kenyataan bahwa adalah baik engkau mengetahuinya sebelumnya. Jika tidak, kematian datang dan engkau tidak bisa mendengar langkah kakinya, suara kematian yang sedang mendekatimu. Itulah mengapa aku mengatakan bahwa engkau beruntung. Kematian telah mengetuk pintumu tujuh hari sebelumnya.
Gunakanlah hari-hari ini dalam penerimaan yang mendalam.
Buatlah tujuh hari ini segembira mungkin, buatlah tujuh hari ini sebagai hari-hari penuh tawa. Matilah dengan lelucon di wajahmu, senyumannya, rasa syukurnya, rasa terimakasih atas semua yang telah diberikan kehidupan kepadamu.
Dan hal ini aku katakan kepadamu, kematian adalah khayalan, tidak nyata. Tidak ada kematian karena tidak ada yang mati, hanya segala sesuatunya berubah. Dan jika engkau menyadarinya engkau bisa membuatnya berubah untuk lebih yang baik. Begitulah bagaimana evolusi terjadi. Begitulah bagaimana seorang manusia yang tidak sadar menjadi Buddha Gautama.
-Osho
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Yoga-Kundalini Upanishad Bab III
1. Melana-Mantra: Hrim, Bham, Sam, Pam, Pham, Sam, Ksham. Kelahiran teratai (Brahma) berkata: “O Shankara, (di antara) bulan baru (hari pert...
-
Burung Derkuku diam sejenak, kemudian bertanya lagi seperti ini: Perkutut, masih ada satu masalah yang belum begitu paham dalam pikiranku, y...
-
Inti ajaran saya yang esensial adalah: tanpa kepercayaan, tanpa dogma, tanpa iman, tanpa agama, tidak ada yang dipinjam (diambil dari ajara...
-
Sutra 1.1 Penjelasan Yoga. Sutra 1.2 Yoga adalah pengendalian aktifitas mental. Sutra 1.3 Kemudian kesadaran berdiam dalam bentuknya yang es...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar