Kamis, 15 Agustus 2019

MENGUNGKAPKAN EMOSI

Osho terkasih, sudah pernahkah engkau menyarankan bahwa sekaranglah saatnya bagiku untuk menyatakan emosi negatifku, karena di masa lalu aku tidak pernah membiarkan diriku untuk memperlihatkannya didepan umum? Aku ingat satu pengalaman kelompok, bertahun-tahun yang lalu, dimana salah satu dari latihannya adalah untuk mengungkapkannya, dengan caramu sendiri, emosi apapun yang disarankan, dan aku tidak bisa mengungkapkan apapun kecuali kemarahan. Mungkin aku benar-benar tidak tahu seperti apakah perasaan itu, secara sadar. Aku bahkan tidak membiarkan diriku untuk mengakui bahwa emosi-emosi ini ada disana. Aku mencoba mengumpulkan potongan-potongan dalam puzzle ini. Apakah aku di jalan yang benar?

Arpita, pertama-tama ingatlah untuk tidak salah memahamiku. Aku telah berkata, "Ungkapkanlah emosi negatifmu", Aku tidak pernah mengatakan, "Didepan umum." Begitulah bagaimana segala sesuatunya menjadi menyimpang. Sekarang jika engkau merasa marah terhadap seseorang dan engkau mulai mengungkapkan kemarahanmu, orang lain itu tidak akan menjadi Buddha Gautama dan duduk dengan diam. Dia bukan patung marmer, dia juga akan melakukan sesuatu. Engkau akan mengungkapkan kemarahan, dia juga akan mengungkapkan kemarahan.

Hal itu akan menciptakan lebih banyak kemarahan didalam dirimu dan kemarahan atau kekerasan tercipta, dipihak lain, hal yang sama, dan dengan pembalasan dendam. Dan kemudian engkau akan merasa seperti lebih terlibat kedalamnya, karena engkau telah diminta untuk mengungkapkannya.

Ya, aku telah mengatakan kepadamu untuk mengungkapkan tetapi aku tidak bermaksud secara terbuka di depan umum.
Jika engkau merasa marah, pergi ke kamarmu, tutuplah kamarmu, pukullah bantal, berdirilah didepan cermin, berteriaklah pada bayangan cermin darimu, ucapkanlah segala sesuatu yang tidak pernah engkau katakan kepada siapapun dan selalu ingin engkau katakan. Tapi itu harus menjadi fenomena pribadi, jika tidak, tidak ada akhirnya. Segala sesuatunya terus bergerak dalam lingkaran, dan kita ingin mengakhirinya.

Jadi pada saat engkau merasakan emosi negatif tentang siapapun, orang itu bukanlah pertanyaannya.
Pertanyaannya adalah bahwa engkau memiliki energi kemarahan tertentu. Sekarang, energi itu harus disebarkan ke alam semesta. Engkau tidak perlu menekannya didalam dirimu.

Jadi, kapanpun aku katakan, "Ungkapkanlah," maksudku adalah selalu secara pribadi, dalam kesendirianmu. Itu adalah meditasi, itu bukan pertarungan. Jika engkau merasa sedih, duduklah didalam kamarmu dan rasakanlah sebanyak mungkin kesedihan yang engkau bisa, tidak ada salahnya. Jadilah benar-benar sedih dan lihatlah berapa lama kesedihan itu bertahan. Tidak ada sesuatupun yang bertahan selamanya, segera kesedihan itu akan berlalu. Jika engkau merasa ingin menangis, menangislah tetapi dalam privasimu/kesendirianmu.

Hal-hal ini tidak ada hubungannya dengan orang lain. Semuanya adalah masalahmu, mengapa membuatnya terbuka kepada umum? Dan dengan begitu, hal itu tidak akan membantu tetapi sebaliknya, itu akan bertambah parah.
Jadi setiap hari, sebelum pergi tidur, selama satu jam di malam hari, duduklah di tempat tidurmu dan lakukanlah segala macam hal gila yang ingin engkau lakukan, yang dilakukan orang-orang ketika mereka marah, kejam, menghancurkan. Dan itu tidak berarti bahwa engkau harus merusak hal-hal yang sangat berharga, cukup merobek-robek kertas menjadi potongan-potongan kecil dan melemparkan semuanya ke mana-mana dan engkau tahu ceritanya. Dan itu akan cukup. Hancurkanlah apapun, itu bisa yang tidak berharga tetapi semuanya harus dilakukan dalam privasimu, jadi ketika engkau keluar dari kamar, engkau keluar dengan segar.

Jika engkau ingin melakukan sesuatu didepan umum, lakukanlah apa yang aku katakan tentang semua yang primitif itu. Engkau bisa pergi ke orang yang dengannya engkau marah dan katakanlah padanya, "Aku telah, secara pribadi, marah denganmu. Aku berteriak kepadamu, aku melecehkanmu, aku mengatakan hal-hal buruk kepadamu, tolong maafkanlah aku. Tapi itu semua dilakukan secara tertutup, karena itu adalah masalahku, itu tidak ada hubungannya denganmu. Tetapi dengan cara tertentu hal itu ditujukan kepadamu, dan engkau tidak menyadarinya, karenanya, permintaan maaf diperlukan".

Hal ini perlu dilakukan didepan umum. Hal ini akan membantu orang untuk saling membantu. Dan orang itu tidak akan marah, dia akan berkata, "Tidak perlu meminta maaf. Engkau tidak pernah melakukan apapun kepadaku. Dan jika engkau merasa bersih, itu adalah latihan yang baik".

Tetapi didepan umum janganlah membawa negativitasmu, keburukanmu, jika tidak, engkau menciptakan masalah yang lebih besar dalam mencoba menyelesaikan masalah kecil. Jadilah benar-benar berhati-hati. Segala sesuatu yang negatif harus bersifat pribadi, dalam kesendirianmu. Dan jika engkau ingin membuat pernyataan di depan umum tentang hal itu karena seseorang yang engkau benci mungkin ada dalam pikiranmu, yang engkau bunuh saat engkau merobek kertas itu, pergilah kepadanya dan dengan rendah hati mintalah maaf padanya.

Dan disini engkau bisa melihat perbedaanku dari apa yang disebut terapi Barat. Mereka tidak punya, bantuan mereka hanya sementara. Tetapi sekali dan untuk selamanya pahamilah bahwa setiap masalah adalah milikmu, jadi itu harus diselesaikan dalam privasimu.

Jangan mencuci kain kotormu di tempat umum. Tidak perlu. Mengapa tanpa perlu melibatkan orang lain? Mengapa tanpa perlu membuat kesan yang buruk tentang dirimu?

Simpanlah saja masalah pribadimu untuk diri sendiri. Tidak ada terapi kelompok yang banyak membantu, karena apapun yang engkau lakukan dalam kelompok tidak bisa engkau lakukan dalam masyarakat. Dan kelompok itu tidak bisa menjadi keseluruhan hidupmu, saat keluar dari kelompok engkau sekali lagi akan berada dalam masalah yang sama.
Apa yang aku berikan kepadamu adalah metode sederhana yang bisa engkau lakukan sendiri dengan sangat mudah.

Bersihkanlah ketidaksadaranmu dan datanglah ke dunia luar kepada orang-orang lain, dengan wajah yang lebih lembut, mata yang lebih bersih, dengan lebih banyak tindakan yang manusiawi.

Jadi segala sesuatunya benar, Arpita, hanya jangan salah memahamiku. Engkau telah menggunakan kata `didepan umum/ publik', ini bukan masalah publik, itu adalah masalahmu. Mengapa mengganggu kalangan umum? Mereka mepunyai masalah mereka sendiri. Biarkanlah mereka mengatasi masalah mereka dalam privasi mereka. Jika tidak, engkau berada di jalur yang benar.

Ungkapkanlah. Temukanlah cara untuk mengungkapkannya semurah mungkin, sehemat mungkin, tetapi selalu dalam kesendirianmu sehingga hanya engkau yang tahu keburukan yang telah engkau buang.

-Osho

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Yoga-Kundalini Upanishad Bab III

1. Melana-Mantra: Hrim, Bham, Sam, Pam, Pham, Sam, Ksham. Kelahiran teratai (Brahma) berkata: “O Shankara, (di antara) bulan baru (hari pert...