Burung Derkuku berkata :
Memang! Dirimu benar. Oleh karena demikian, terbukti wujud yang sempurna keindahannya adalah yang cahayanya terang, merata , sangat jernih dan juga yang tidak berwarna sama sekali. Seandainya saya mencari wujud yang seperti itu, memang tidak ada lagi selain hanya Kaca Benggala Besar. Sebab lebar permukaanya yang bercahaya berlipat beratus kali dibandingkan dengan permukaan berlian, sehingga mirip matahari, Berlian hanya seperti bintang saja. Seandainya boleh mengumpamakan ada sebuah berlian sebesar gajah yang rata permukaannya, menurutku baru mirip dengan kaca benggala, bahkan mungkin bisa mengungguli kaca benggala.
Mengkilatnya permukaan berlian jika dibandingkan dengan kaca benggala, masih mengkilat kaca benggala, sebab mengkilatnya kaca benggala itu paling tinggi. Sehingga tidak bisa diungguli lagi, tanda buktinya adalah terlihat kosong dan hampa. Hal yang demikian, wahai Burung Perkutut, apa yang menyebabkan tidak ada seorang manusiapun yang menyebut bahwa kaca benggala lebih indah dibanding dengan permata? Tidak ada manusia yang bisa menyamai rupa kaca benggala dan juga wujud yang lainnya, tidak ada manusia yang mengatakan cahaya dari kaca benggala melebihi permata. Semua manusia hanya menyanjung kepada cahaya emas, intan, berlian, mutiara dan sebagainya, padahal semua itu sama sekali tidak sebanding jika dibandingkan dengan cahaya kaca benggala, apalagi hal yang bisa mengandung semua warna dan rupa. Di alam dunia ini menurut perkiraanku tidak ada wujud yang bisa seperti itu selain kaca benggala.
Jawaban dari burung Perkutut, Wahai saudara, memang yang saya inginkan sesungguhnya adalah pertanyaanmu yang seperti itu, semoga pertanyaanmu itu bisa membuka wawasan dan pemahamanmu. Pedoman untuk menyebut sesuatu yang sempurna adalah yang sudah tidak bisa dibandingkan lagi, sudah tidak menyebut baik dan buruknya keadaan, sehingga yang tidak memahaminya mengira itu hampa, sesungguhnya yang hampa itu yang memuat segala keadaan dari semua diri, dan juga yang memuat yang menganggapnya hampa. (Artinya : Gaib = Kosong namun yang memuat segala yang ada).
Itulah ketetapan Kaca Benggala yang tidak mempertontonkan keindahan wujudnya dan kebeningan cahayanya, sehingga arang dan batu percaya bahwa rupa dari kaca benggala hanya hitam seperti arang dan keruh bagaikan batu.
Itu sebagai contoh sebutan bagi kesempurnaan, yang telah lupa pada diri (tidak terpengaruh wujud yang mungkin) alias hanya berpedoman pada pribadi yang Maha Tunggal yang tanpa warna tanpa rupa, namun memuat segala warna dan rupa, yang memuat segala sifat, yang tidak berarah, yang tidak bertempat, akan tetapi berdiri di pusat arah, dan di pusat segala tempat.
Manusia yang telah berada ditingkat paling sempurna, tidak akan memperlihatkan keadaan dirinya, dibanding dengan diri yang lain. Keadaan semua diri, dirasa sebagai sifat pribadinya. Oleh karena baik buruk dirinya telah dipendam, sehingga hanya memperlihatkan diri yang lain, dianggap sama dengan dirinya, semua dirasa sebagai sifat pribadinya. Dalam memandang dan menilai segala sesuatu pastilah benar dan tidak menggunakan rahsa. Apa yang disebut benar, yaitu tetap sebagaimana kenyataannya. Apa arti tidak mempergunakan rahsa, yaitu tidak menyukai tidak membenci terhadap yang baik dan yang buruk, yang benar dan yang salah.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Yoga-Kundalini Upanishad Bab III
1. Melana-Mantra: Hrim, Bham, Sam, Pam, Pham, Sam, Ksham. Kelahiran teratai (Brahma) berkata: “O Shankara, (di antara) bulan baru (hari pert...
-
Burung Derkuku diam sejenak, kemudian bertanya lagi seperti ini: Perkutut, masih ada satu masalah yang belum begitu paham dalam pikiranku, y...
-
Inti ajaran saya yang esensial adalah: tanpa kepercayaan, tanpa dogma, tanpa iman, tanpa agama, tidak ada yang dipinjam (diambil dari ajara...
-
Sutra 1.1 Penjelasan Yoga. Sutra 1.2 Yoga adalah pengendalian aktifitas mental. Sutra 1.3 Kemudian kesadaran berdiam dalam bentuknya yang es...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar