Saya tidak tahu apakah Anda pernah menyimak seekor burung. Menyimak sesuatu menuntut bahwa batin Anda harus hening, bukan keheningan mistikal, melainkan sekedar hening. Saya mengatakan sesuatu kepada Anda, dan untuk menyimak saya, Anda harus hening, bukan membiarkan segala macam gagasan berdengung didalam batin Anda.
Ketika Anda memandang sekuntum bunga, Anda memandangnya, bukan memberinya nama, bukan menggolongkannya, bukan berkata bunga itu termasuk spesies anu kalau Anda lakukan itu, Anda tidak lagi memandangnya.
Dengan demikian saya berkata, menyimak adalah salah satu hal yang paling sulit dilakukan, menyimak seorang komunis, menyimak seorang sosialis, menyimak anggota parlemen, menyimak sang kapitalis, menyimak siapapun, menyimak istri Anda, menyimak anak-anak Anda, menyimak tetangga Anda, menyimak kondektur bus, menyimak seekor burung, sekadar menyimak. Hanya apabila Anda menyimak tanpa gagasan, tanpa pikiran, maka Anda berhubungan secara langsung dan dengan berhubungan langsung, Anda akan memahami apakah yang dikatakannya itu benar atau salah, Anda tidak perlu berdiskusi.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Yoga-Kundalini Upanishad Bab III
1. Melana-Mantra: Hrim, Bham, Sam, Pam, Pham, Sam, Ksham. Kelahiran teratai (Brahma) berkata: “O Shankara, (di antara) bulan baru (hari pert...
-
KATA PENGANTAR Ini adalah buku kedua dari seri buku “Kundalini” yang saya tulis. Buku ini dimaksudkan sebagai buku petunjuk bagi orang-orang...
-
Burung Derkuku diam sejenak, kemudian bertanya lagi seperti ini: Perkutut, masih ada satu masalah yang belum begitu paham dalam pikiranku, y...
-
KATA PENGANTAR Petunjuk latihan ini dibuat dengan tujuan memberikan kesempatan pada orang-orang yang berminat untuk menguasai bioenergi (qi/...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar