Bila Anda berupaya untuk menyimak, apakah Anda menyimak? Tidakkah upaya itu sendiri mengalihkan perhatian sehingga menghalangi penyimakan?
Apakah Anda berupaya ketika Anda menyimak sesuatu yang menyenangkan Anda? Anda tidak menyadari kebenaran, Anda juga tidak melihat yang palsu sebagai palsu selama batin Anda dipenuhi daya upaya, dipenuhi pembandingan, dipenuhi pembenaran dan pengutukan.
Menyimak itu sendiri adalah tindakan yang lengkap, tindakan menyimak itu membawa kebebasannya sendiri. Tetapi apakah Anda sungguh-sungguh berminat untuk menyimak, atau berminat untuk mengubah kegoncangan didalam batin Anda?
Jika Anda menyimak, dalam arti menyadari konflik-konflik dan kontradiksi-kontradiksi Anda tanpa memaksakannya kedalam suatu pola pikir tertentu, mungkin semua itu akan berakhir.
Lihat, kita terus-menerus mencoba menjadi ini-itu, mencoba mencapai suatu keadaan tertentu, mencoba menangkap suatu pengalaman tertentu dan menghindari pengalaman lain, dengan demikian, batin terus-menerus sibuk dengan sesuatu, ia tidak pernah diam untuk menyimak bisingnya pergulatan dan kesakitannya sendiri. Bersikaplah sederhana dan jangan mencoba menjadi sesuatu atau menangkap suatu pengalaman.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Yoga-Kundalini Upanishad Bab III
1. Melana-Mantra: Hrim, Bham, Sam, Pam, Pham, Sam, Ksham. Kelahiran teratai (Brahma) berkata: “O Shankara, (di antara) bulan baru (hari pert...
-
Burung Derkuku diam sejenak, kemudian bertanya lagi seperti ini: Perkutut, masih ada satu masalah yang belum begitu paham dalam pikiranku, y...
-
Inti ajaran saya yang esensial adalah: tanpa kepercayaan, tanpa dogma, tanpa iman, tanpa agama, tidak ada yang dipinjam (diambil dari ajara...
-
Sutra 1.1 Penjelasan Yoga. Sutra 1.2 Yoga adalah pengendalian aktifitas mental. Sutra 1.3 Kemudian kesadaran berdiam dalam bentuknya yang es...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar