Kamis, 28 Juli 2016

MENGGOSOK HATI

Setiap orang melihat Yang Tak Terlihat
dalam persemayaman hatinya,
dan bergantung pada
seberapakah ia menggosoknya.

Bagi siapa yang menggosoknya
hingga kilap,
maka
bentuk-bentuk Yang Tak Terlihat
semakin nyata baginya.

Jika kau berkata,
"Kesucian Adalah Karunia Tuhan"
baiklah,
keberhasilan dalam menggosok hati ini
juga berasal dari berkah-Nya.

~Rumi

TINGGALKAN KEMARAHANMU

Seorang lelaki menghampiri Isa ibn Maryam,
dan bertanya, "Diantara semua yang tercipta,
apa yang paling berat dipikul?"

Beliau a.s menjawab, "yang paling berat adalah
murka Allah; yang kepada hal itu: bukan saja kita,
tapi bahkan neraka pun gemetar."

"Dan apakah perlindungan kepada murka Allah itu?"
Isa ibn Maryam menjawab, "tinggalkanlah segera
kemarahanmu."

-Rumi

MENGETUK PINTU HATI

Keranjang di atas kepalamu
penuh dengan kue
tetapi kau mengemis roti
dari pintu ke pintu.

Tengadahkan kepalamu,
singkirkan kepeningan!
Pergi,
ketuklah pintu hati!
Mengapa kau terus saja mengetuk dari pintu ke pintu?

~Rumi

Minggu, 24 Juli 2016

MEMINTA, MEMBERI ISYARAT DAN MEMANIPULASI

Meminta secara langsung sebagai seorang dewasa yang setara, tanpa menanti-nantikan respon atau permintaan maaf yang tak perlu adalah perilaku yang bermartabat dan cerdas.

Manipulasi adalah meminta dengan membebani sehingga membuat orang lain merasa kecil, bersalah atau bertanggungjawab jika mereka menolak. Member isyarat adalah suatu bentuk manipulasi dimana kita mengambil sebagian peranan dalam mengajukan permintaan. Hanya karena kita tidak meminta secara langsung, bukan berarti kita tidak benar-benar menginginkan apa yang kita isyaratkan. Kita sebenarnya takut tidak disetujui dan berusaha melindungi diri sendiri. Dengan setengah menyembunyikan permintaan, kita menghindari tanggungjawab meminta maaf terlalu banyak. Apabila ada tanda-tanda penolakan, kita lebih bebas untuk mundur dan menyangkal telah mengajukan permintaan. Manipulasi adalah usaha untuk mengontrol, sementara disaat yang sama mencoba menghindari resiko penolakan.


Orang tidak suka dimanipulasi sebab kita mengambil kebebasan mereka untuk berkata “tidak” dan mereka merasa dikontrol dan dilanggar wilayahnya. Dengan manipulasi, kita mungkin akan mendapatkan apa yang kita inginkan, tapi dengan resiko kehilangan rasa hormat dari orang lain, dan ini adalah harga tinggi yang harus kita bayar.

- An Intelligent Life,  Julian Short

KORBAN DAN DIKORBANKAN

Walapun orang-orang yang berakal sehat memilih untuk saling menyukai, dan memilih untuk berbuat baik daripada berbuat jahat, tetap saja kita hidup di dunia yang kadangkala sangat keras. Didalam hidup, kita akan mengalami menjadi korban. Kita tidak bersalah tapi kebetulan kita berada pada waktu dan tempat yang salah. Jika ini terjadi, kita perlu semampunya mengambil tindakan. Atau kitamemilih untuk berbuat baik dan dengan harga diri kalau kita tak bisa mengambil tindakan. Apapun tindakan kita, biasanya kita akan tetap merasa tidak enak. Yang jadi pertanyaan adalah seberapa buruk perasaan kita, dan pertanyaan ini akan dapat dijawab dengan mengetahui masalah awal yang kita hadapi dan bagaimana kita bereaksi terhadap masalah itu.

Orang-orang yang menganggap segala hal terlalu pribadi senantiasa merasa menjadi korban. Akibatnya mereka merasa memiliki hak orang yang telah ditindas. Sebagai korban, mereka merasa pantas mendapatkan lebih banyak kesempatan dan merasa marah atau tidak berdaya tanpa harus dikritik. Dalam kenyataan, semua orang harus percaya kalau kita adalah korban sebelum kita mendapatkan apa yang kita inginkan diatas. Dan kalaupun orang mengakui kita telah menjadi korban tidak berdosa pada satu situasi, tetap ada batasan yang tidak bisa kita langgar, sebagai korbannya.

- An Intelligent Life,  Julian Short

BENAR DAN SALAH

Siapa saja bisa benar, dan bahkan orang bodoh juga bisa sukses. Seni dari hidup cerdas adalah melakukan kesalahan, gagal, dan menghadapi kesalahan kita dengan cara yang membuat kita tetap menyukai diri sendiri, walaupun kita tidak menyukai kesalahan yang telah diperbuat.

Menjadi salah bukanlah kebodohan. Yang salah adalah menjadi salah dengan cara yang agresif. Kalau kita bisa menjadi salah dengan lembut, kita cuma salah, kita tidak bodoh.

- An Intelligent Life,  Julian Short




SIFAT ALAMI

Alami tidak selalu bermakna baik. Penyakit syphilis dan uranium itu alami, tapi mereka bukan hal-hal yang indah. Di hutan belantara, alami bisa berarti “darah pada kuku dan taring” dan jujur saja, kita memilih hidup di pinggiran kota daripada hidup di hutan belantara.

Menderita sakit dan meninggal adalah alami, begitu juga parasit dan menjadi kotor, merasa dingin dan lapar –hal-hal yang sebisa mungkin kita hindari.


Perilaku beradab adalah adalah lapisan tipis buatan manusia yang menutupi hasrat hewani. Binatang –tidak seperti manusia- tidak mengerti kalau bersabar dalam antrean itu baik. Ini artinya banyak hal-hal baik dalam kemanusiaan sifatnya tidak alami.

Kalau kita menderita depresi, secara alami kita menderita defisiensi biokimia. Ketidakbahagiaan kita hamper pasti disebabkan oleh kekurangan sejenis neurotransmitter yang timbul dalam penyakit depresi. Pengobatan dengan antidepressant tak akan membuat kita fly secara tidak alami, tapi ia menghadirkan suatu pertanyaan : antidepressant itu tidak alami, tapi ia bisa membebaskan kita untuk berlaku secara alami seperti saat kita tidak mengalami depresi. Tanpa keajaiban buatan obat-obatan, terutama antibiotic dan antidepressant, kehidupan alami bagi sebagian orang akan “buruk, tidak menyenangkan, kasar dan pendek”. 

- An Intelligent Life,  Julian Short

RASA BERSALAH

Rasa bersalah adalah emosi manusia yang sangat berharga. Rasa bersalah menjaga kita agar tetap beradab sebab perasaan ini sangat buruk sehingga kita selalu berusaha untuk menghidarinya. Sebagian orang akan berkata kalau rasa bersalah hanya membuang-buang waktu. Hal benar untuk rasa takut bersalah, tapi tidak untuk rasa bersalah sejati yang kita alami ketika kita melanggar nilai-nilai moral yang kita yakini.

Rasa bersalah sejati adalah sejenis kegelisahan  moral, pembicaraan yang mengganggu antara kita dan suara moral kita sendiri. Rasa takut bersalah mencengkeram kita disaat kita takut seseorang tidak suka kepada apa yang telah kita lakukan. Perasaan ini timbul dari perasaan bahwa kita semestinya memperlakukan keinginan seseorang seakan keinginan orang itu lebih penting dari hak-hak kita. Kalau kita merasa demikian maka rasa bersalah yang kita rasakan sebetulnya adalah ketakutan akan ketidaksukaan atau penolakan. Kedua perasaan ini tersamar sebagai rasa bersalah sejati. Perasaan takut bersalah hanya menghabiskan banyak emosi dan waktu berpikir.

Apabila kita mengalami rasa takut bersalah, kemungkinan secara diam-diam kita tahu bahwa sebenarnya tidak ada yang salah dengan tindakan kita tapi rasa takut, tersamar sebagai nurani kita, tetap membuat kita merasa buruk. Kibatnya kita merasa perlu meminta maaf berulang kali sebab kalau tidak, berarti kita sama saja mengklaim kalau kita setara, tindakan kita beralasan dan kita akan kehilangan rasa aman yang didapatkan sebagai seorang anak kecil yang kelihatan menyesali perbuatannya.

Kalau self esteem kita cukup kuat, bagi kita yang dinamakan rasa takut bersalah adalah rasa malu. Kalau computer bank melakukan kesalahan dan mendepositkan sejumlah besar uang kedalam rekening kita, kita akan memutuskan untuk tidak mengambil uang itu hanya karena takut akan mengalami hal tidak menyenangkan kalau ketahuan.

Disaat kita merasa bersalah, tanyakan kepada diri sendiri apakah kita sendiri khawatir kalau kita menyakiti orang lain, atau apakah sebagian rasa bersalah itu berhubungan dengan bagaimana kita akan dipandang orang sebagai konsekwensi dari tindakan kita.

Rasa bersalah sejati itu bagus dan penting untuk emosi kita.  Lain halnya dengan mencoba membuat orang lain merasa bersalah. Kalau nurani mereka tidak membuat mereka merasa bersalah sehingga mereka merasa harus berhenti menyakiti kita, misalnya, kita tidak akan membuat mereka merasa bersalah, atau setidaknya membuat mereka merasa cukup bersalah sehingga mereka mau berubah. Kalaupun kita berhasil mendekati mereka, mereka hanya akan memilih untuk marah agar mereka dapat menghindari perasaan bersalah.

- An Intelligent Life,  Julian Short

MENGUBAH ORANG LAIN

Seharusnya kita tidak boleh mengubah orang lain,tapi kita semua ingin melakukannya. Kita juga semestinya tidak boleh ketahuan melakukannya. Orang tidak suka kalau kita berusaha mengubah mereka sebab kita sama saja melanggar wilayah mereka, dan agresi adalah respon pertama terhadap pelanggaran wilayah.

Kita dapat mengubah orang lain, tapi hanya dengan cara mengubah diri sendiri. Orang yang dapat kita ubah adalah mereka yag memiliki suatu hubungan dengan kita dan menghargai hubungan itu. Kalau orang ingin memahami kita, mereka akan memodifikasi diri mereka sehingga bisa cocok dengan diri kita.

Kalau kita bersikap seperti anak kecil, kita membuat orang berperan sebagai orang tua yang mendominasi kita. Kalau kita bersikap dengan cara yang mendominasi orang lain dan hubungan kita bertahan, kita akan memiliki pasangan dengan sikap seperti anak kecil yang bergantung kepada kita.

Cara paling mudah dan memuaskan untuk mengubah seseorang adalah dengan berlaku seperti orang dewasa yang baik dan bermartabat. Profil kepribadian yang paling sesuai dengan perilaku kita adalah, tentu saja, profil kepribadian seorang dewasa yang baik dan bermartabat. Ini adalah cara satu-satunya yang efektif dan berdampak jangka panjang untuk mengubah seseorang. Cara ini akan berhasil karena orang dewasa merasa paling baik saat mereka berlaku seperti orang dewasa.

Orang tidak selalu bisa bersikap seperti orang dewasa, tapi pada kondisi yang sesuai mereka seringkali memilih untuk berubah sesuai dengan kesetaraan sesama orang dewasa. Dengan bersikap baik dan bermartabat, kita membuat orang lain berbuat serupa. Ini adalah keuntungan ganda membuat kedua belah pihak merasa baik. Sebagaimana pada hewan, perilaku yang mendapatkan ganjaran akan meningkat frekwensinya. Tunjukkan kepada seseorang cara yang dapat diandalkan untuk merasa baik tentang dirinya sendiri dan Anda akan dapat mengubahnya.

Kadangkalakita jga dapat menghasilkan perubahan dalam diri seseorang dengan membuat komentar psikologis yang akurat kepadanya. Apabila kita menunjukkan tanda-tanda bahwa kita mengharapkan cinta kasih,menghindari penolakan, memburu kekuasaan atau menghindari kelemahan padaperilaku seseorang, ia bisa saja akan mendengarkan kita. Cara ini beresiko, tapi alternative lain yang kita miliki adalah tidak melakukan apapun atau mencoba melecehkan atau merendahkan. Cara-cara ini hanya akan berhasil untuk waktu singkat.

- An Intelligent Life,  Julian Short

Jumat, 22 Juli 2016

MENJADI DIRI SENDIRI

“Jadilah diri sendiri” – biasanya ditemani sugesti yang lain seperti “tenanglah” atau “jangan khawatir” – kedengarannya adalah nasehat yang bagus. Tapi kebanyakan dari diri kita tidak tahu siapa kita sebenarnya, jadi bagaimana caranya kita harus menjadi diri sendiri adalah suatu misteri.

Jelas sekali kalau nasehat ini berasal dari seseorang yang memihak kita, yang ingin berkata : “Kamu itu orangnya kompeten dan baik, dan orang akan menyukaimu. Jadi kamu tidak usah menambah usaha untuk menjadi super baik atau sangat pintar”. Seringkali ia juga akan menambahkan : “Aku lihat kamu itu orangnya rapuh dan terbiasa melakukan sesuatu secara sedikit berlebihan. Jangan merusak usahamu dengan berusaha terlalu keras”.


Jadi, apa aturan-aturannya? Sedehana saja. Aturan-aturannya selalu sama :

Perlakukan siapa saja seakan kita percaya kalau ia menyukai kita.

Cobalah untuk bertindak dengan kebaikan dan harga diri.

Kalau kita mengikuti aturan-aturan diatas, kita akan mendapati hidup begitu menyenangkan dan kita tak perlu repot-repot bertanya : “Sebenarnya siapa sih aku?”

- An Intelligent Life,  Julian Short

KESOMBONGAN

Sebagian orang angkuh sebab mereka benar-benar yakin bahwa mereka lebih baik dari orang lain. Mungkin saja mereka memang benar, tapi hanya kalau  yang dimaksud dengan “lebih baik”diukur dari status atau memiliki kekuasaan untuk mendapatkan lebih banyak wilayah.

Kalau kita percaya kalau kita memang yang terbaik –walapupun tak banyak yang meyakini ini, bahkan mereka yang paling angkuh sekalipun- akal sehat akan memberitahu kita untuk tidak menggembor-gemborkan kepuasan diri kita, atau kita harus membayar kesombongan kita itu.

Di hutan belantara, kera yang paling kuat menguasai wilayah dan kera-kera betina.  Dalam masyarakat manusia seringkali kita bisa bersikap sombong sebab sifat kera kita masih cukup tampak. Hal ini berlaku untuk kedua jenis kelamin. Mobil sport, pakaian mahal dan benda-benda mewah lain dapat memiliki pengaruh afrodisiak yang kuat. Para model diajari untuk dapat berakting angkuh dan seakan tak dapat diraih. Tapi mengirimkan sinyal yang terlalu jelas kalau kita berkuasa tak akan selalu membuat kita mendapatkan pasangan atau teman sejati.

Sikap congkak dan tinggi hati kebanyakan adalah hasil usaha melindungi emosi. Ini berdasarkan kenyataan bahwa orang yang memang menyukai dri mereka sendiri lebih disukai orang lain. Semua orang tahu ini secara naluriah, tapi sebagian orang mencoba menunjukkan kalau mereka memiliki cinta kepada diri sendiri secara berlebihan, begitu berlebihannya sehingga mereka tidak memerlukan orang lain.

- An Intelligent Life,  Julian Short

KEGELISAHAN

Rasa gelisah adalah tanda perinagtan dini alami. Kita merasa gelisah saat kita merasa ada harimau di dekat kita, bahkan sebelum kita melihatnya. Kegelisahan telah berevolusi menjadi rasa tidak nyaman yang tidak menyenangkan dan bersifat menganggu, suatu hal yang begitu buruk sehingga kita mencoba lari darinya,dan bukannya menungu hingga harimaunya benar-benar dekat dan siap merobek tenggorokan kita.

Rasa gelisah adalah alat bertahan hidup yang orisinil dan kita masih memerlukannya. Jika otak kera kita memberitahu kita akan adanya bahaya, jangan memintanya untuk tenang. Setiap pikiran hewan yang rasional akan memilih untuk bersikap waspada dan gelisah apabilaada sesuatu yang bisa membunuhnya.

Kalau kita ingin mengurangi rasa gelisah, memahami drongan yang membuat kita geisha harus menjadi langkah awal dalam menata emosi kita. Apabila otak kera kita mengantisipasi penolakan atau kekecewaan, ia akan berteriak memperingatkan kita sebelum kita celaka. Kalau kita tidak memiliki system pasti untuk memahami dan mengatasi tanda bahaya, kita tak akan dapat mengontrol rasa gelisah. Begitu kita memahami mengapa rasa gelisah kita sebetulnya tidak beralasan dan kita dapat merencanakan tindakan yang rasional, terapi relaksasi atau meditasi yang kita ikuti akan lebih efektif. Menenangkan diri akan terasa lebih mudah kalau kita yakin tidak ada harimau yang siap menerkam dibelakang kita.

Pemahaman memberikan kita control.

- An Intelligent Life,  Julian Short

KEMARAHAN, AGRESI DAN KEKERASAN

Kemarahan mengalami evolusi  terutama sebagai motivasi untuk memppertahankan wilayah. Ini berarti kejadian yang membuat kita marah adalah pelanggaran wilayah, pelanggaran hak, ketidakadilan, atau pelecehan, entah itu bersifat nyata atau hanya dalam imajinasi kita.

Kita semua marah kalau dianggap remeh. Sebagian orang marah ketika mereka ditolak. Kemarahan sebagai respon tehadap penolakan memiliki dua macam potensi. Entah kita menganggap teman atau kekasih sebagai hak milik sehingga kemarahan kita adalah kemarahan karena wilayah, atau kita merasa rapuh sehingga otak kera kita meyakinkan bahwa kalau kita sendirian maka kita akan mati. Jika demikian, kemarahan kita kepada seseorang yang kita anggap akan membinasakan kita dengan cara meninggalkan kita.

Ada beberapa hal yang layak diperhatikan :

1.    apabila cinta kita dapat berbalik menjadi kebencian ketika seseorang meninggalkan kita, kita perlu mempertanyakan seberapa tulus cinta kita sebenarnya.


2.    semakin kita tidak suka pada diri sendiri, semakin besar resiko kita secara sengaja memompa kemarahan kita agar dapat memblok perasaan tidak berdaya akibat rasa gelisah dan putus asa. Menggunakan kemarahan sebagai obat adalah cara mencari jalan pintas.

3.    apabilakita marah terhadap sesuatu, sepantasnya kita melihat diri sendiri, sebab bisa saja sebagian kemarahan itu adalah terhadap diri sendiri. Kita mungkin marah sebab kita telah membuat diri sendiri merasa kecil. Kita memutuskan kalau kita lemah, terlalu murah hati atau tidak mampu mebela diri sendiri. Jika kita mendengar diri sendiri memprotes bahwa kita telah dimanfaatkan oleh orang lain, bisa saja itu disebabkan kita merasa belum mendapatkan cinta dan penghargaan yang kita rasa pantas untuk diterima.

4.    observasi juga perlu sebaliknya. Siapapun yang marah terhadap kita tanpa alasan yang jelas melakukannya karena ia merasa buruk terhadap diri sendiri. Jika observasi singkat atas nurani kita menunjukkan kita tidak berbuat salah, itu artinya orang yang marah kepada kita berusaha menyerang kita sebelum kita dapat menolak atau menunjukkan kelemahan yang ada pada dirinya.

- An Intelligent Life,  Julian Short

ARAH SEBUAH ARGUMEN

Tak peduli seberapa pandai, diplomatis atau menyenangkannya kita, jika kita memiliki respect diri, kita pasti akan mengalami teribat dalam suatu argument. Hal ini pasti terjadi sebab dengan menjaga kepentingan pribadi, kita berpotensi memaksa orang lain untuk mengorbankan atau setidaknya memodifikasi ambisinya sendiri. Walaupun tidak harus seringkali terjadi, dan konflik yang terjadi tidak harus selalu berdampak besar, kita harus memiliki kesiapan dan tahu bgaaimana berargumen dengan baik.

Berargumen secara efektif adalah seni mendapatkan apa yang kita inginkan, tanpalupa bahwa salah satu hal yang selalu kita inginkan adalah disukai. Begitu kita terlibat dalam suatu argument, cepat atau lambat kita akan harus memutuskan apakah sebaiknya memperyahankan posisi dengan cara apapun atau apakah hubungan kita dengan lawan argument lebih penting. Seorang yang bijak membuat keputusan yang pasti dan tidak mencoba menganggap kedua pilihan sebagai dua kepentingan yang seimbang.

Arah yang akan kita ambil ditentukan oleh :
1. seberapa besar kita merasa prinsip ysng kita pegang akan terlangkahi apabila kita memutuskan untuk tidak melanjutkan argument.
2. seberapa tinggi nilai hubungan kita dengan orang yang berbeda endapat dengan kita.

Jika kita dalam keraguan, kepentingan pribadi yang cerdas menggariskan bahwa akan lebih baik jika kita berkompromi demi cinta kasih sebab halini selalu bersifat timbal balik. Menghukum seseorang karena tidak setuju dengan kita dapat meninggalkan luka yang tidak dapat disembuhkan.
Apabila kita memang berniat untukmempertahankan argument, pastikan bahwa kita menyerang pesan yang disampaikan dan bukan menyerang penyampai atau pemilik pesan. Ini penting sebab bisa jadi kita mengatakan hal yang menyakitkan hati yang tak dapat kita tarik kembali. Orang tak dapat begitu saja percaya kalau kita mengatakan bahwa kita tidak serius dengan kata-kata yang telah kita lontarkan.

Semua konfrontasi adalah perdebatan seputar wilayah, jadi semua argument sesungguhnya adalah perebutan kekuasaan, tapi dengan tingkatan yang berbeda-beda. Karenanya kita perlu mengetahui aturan-aturan tentang mendapatkan kekuasaan.

Keinginan kita akan lebih mudah diterima pihak lain apabila kita tidak berusaha mendapatkannya dengan cara yang mengancam. Jika kita berargumen secara halus, lawan berargumen akan merasa bebas untuk memikirkan opini kita dan tidak terburu-buru berusaha mempertahankan opininya sendiri. Jika kita berkonfrontasi secara berlebihan, kesempatan bagi opini kita untuk didengar jauh berkurang, apalagi disetujui. Jika kita berkonfrontasi secara berlebihan, lawan berargumentasi akan terlalu sibuk melayani serangan kita dan tidak sempat menganalisis apa yang kita katakan.

Selain memperbesar kesempatan ide kita didengar, berargumen dengan cara yang halus juga member lebih banyak ruang untuk melakukan kesalahan. Apabila kita menawarkan pandangan dengan cara yang halus dan ternayat terbukti salah, lawan akan merasa tidak perlu untuk menyindir kita.dengan mempertimbangkan kepercayaan diri lawan berargumen, kita hanya kalah dalam argument itu, bkan termasuk kehilangan kepercayaan diri atau harga diri.
- An Intelligent Life, Julian Short

BERKATA “TIDAK”

Semua orang yang berpikiran sehat lebih memilih untuk menghindari perdebatan, tetapi ada saat dimana kita harus berkata “tidak”. Ada saat dimana kita harus meminta apa yang menjadi hak kita, mempertahankan sesuatu yang menjadi milik kita, menyetujui atau mendebat sesuatu, entah karena resiko kita akan kehilangan materi, atau karena integritas kita akan terancam.

Saat kita berkata “tidak”, tak dapat dipungkiri lagi kita akan membuat seseorang tidak senang, sebab artinya kita menentangnya, atau menolak orang tersebut dan permintaannya. Dalam dunia kita yang abstrak, sebuah ide dapat menyimbolkan pemilik ide tersebut, sehingga apabila kita menolak ide tersebut seakan kita menolak sang pemilik ide. Jika kita berkata “tidak”, kita harus menghadapi kemungkinan merasa tidak disukai, meski sehalus apapun kita menyampaikannya. Selain itu, sebagai seorang yang beradab kita akan mengalami rasa tidak nyaman, empatik dalam diri sendiri jika kita merasa telah mengecewakan orang lain, meski sesungguhnya kita tidak ingin menolaknya atau membuatnya kecewa -semua karena kita berkata “tidak”.

Jika kita bertahan dengan ide atau posisi kita, kita bisa kehilangan cinta kasih dan penerimaan, jika kita melepaskannya, kita akan kehilangan sebagian dari diri kita. Ini menimbulkan rasa tidak suka pada kebanyakan orang terhadap suau argument, dari manapun kita melihatnya, kita akan kehilangan sesuatu.

Berkata “ya” disaat semestinya kita berkata “tidak” bukanlah suatu tindakan spontan. Pada saat kita mengatakannya, kita merasakan adanya imbalan karena menyetujui bukannya menolak. Dengan berkata “ya” kita seakan menawarkan sebuah hadiah. Saat kita memberi, kita mendapatkan perasaan kebajikan, cinta kasih dan penerimaan. Perasaan ini hadir bersama perasaan murah hati dan perasaan telah bertindak sebagai seorang yang menyenangkan.

Jika kita berkata “ya” walapun sesungguhnya kita lebih memilih berkata “tidak”, kita juga berusaha mengurangi rasa bersalah akibat menolak seseorang, atau berusaha agar kita sendiri tidak ditolak. Walaupun tindakan ini bukanlah sesuatu yang rasional, ekonomis atau cerdas, pada satu tingkatan kesadaran kita, kita merasa telah melakukan hal yang benar, dan karenanya kita melakukannya. Bagaikan seorang pecandu obat terlarang, kita memilih untuk menghilangkan rasa gelisah kita sekarang, dan memikirkan konsekwensinya belakangan.

Kalaupun kita menyerah untuk menghindari konflik, sayangnya konfliknya tidak akan lenyap begitu saja. Ia akan tetap ada dalam bentuk argument didalam pikiran kita. Apabila kita menyerah demi mendapatkan persetujuan orang lain, kemungkinannya kecil kalau kita akan mendapatkan cinta kasih dan terima kasih sebagaimana yang kita rasa pantas untuk didapatkan setelah pengorbanan yang kita berikan. Akibatnya kita akan merasa telah dimanfaatkan. Merasa telah dimanfaatkan adalah kepanjangan dari kegagalan berkata “tidak”

Kemampuan untuk berkata “tidak”tanpa bersikap agresif menunjukkan kita meyakini nilai kita sebagai manusia dewasa dan kepribadian kita.

- An Intelligent Life, Julian Short

Rabu, 13 Juli 2016

BERTERIMAKASIH KEPADA TAMU

Manusia laksana rumah persinggahan
Setiap pagi senantiasa ada tamu baru yang datang
Kesenangan, kedukaan ataupun kesusahan.
Lalu kesadaran sesaat datang sebagai suatu tamu yang tak terduga
Sambut dan hibur mereka semua, sekalipun mereka hanyalah membawa dukacita.
Sambut dan hibur mereka semua, sekalipun mereka tidak merapikan rumahmu dan mengosongkan isinya.

Perlakukan setiap yang datang dengan hormat, sebab mereka mungkin adalah para utusan
Tuhan yang akan mengisi rumahmu dengan kenikmatan yang baru.

Jika engkau bertemu dengan pikiran yang gelap, atau kedengkian, atau beberapa prasangka yang memalukan,
Maka tertawalah bersama mereka dan undanglah mereka masuk kedalam rumahmu
Berterimakasihlah untuk setiap tamu yang datang ke rumahmu, sebab mereka telah dikirim oleh-Nya sebagai pemandumu

-Rumi

AKU BUKANLAH

Aku bukanlah seorang Nasrani
Aku bukanlah seorang Yahudi
Aku bukanlah seorang Majusi
dan Aku bukanlah seorang Islam

Keluarlah melampaui gagasan dangkal tentang benar dan salah
Sehingga kita dapat berjumpa dengan “Ruang Murni”

Tanpa batasan prasangka atau pemikiran yang gelisah

-Rumi

Selasa, 12 Juli 2016

JALAN KEPADA-NYA

Apalah maknanya kemakmuran tanpa peminta?
Apalah maknanya keramahan tanpa pengunjung?
Jadilah peminta, jadilah pengunjung
Karena keindahan membutuhkan cermin
Air mengundang mereka yang kehausan

Kehilangan harapan dan kefakiran adalah relung perekat merah delima
Kefakiranmu adalah kendaraanmu
Janganlah menjadi peti jenazah
Yang hanya bergayut dipundak orang lain



Berterimakasihlah kepada-Nya atas ketidaksempurnaanmu, tanpanya mungkin engkau menjadi seperti Fir'aun
Musa meratap dalam do'anya
"Ya Tuhanku, sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku yang fakir ini"
Jalan Musa seluruhnya dirakit dari kehilangan harapan dan kefakiran
dan itu adalah jalur tunggal menuju Tuhan

Sejak dirimu jabang bayi, kapankah kehilangan harapan pernah membuatmu kecewa?
Jalan setapak yang dilewati Yusuf membuatnya diceburkan ke dalam sumur
Janganlah menghindari arena papan catur dunia ini karena ini adalah pertunjukkan-Nya
Dan kita hanyalah pemeran drama-Nya

Rasa lapar menjadikan roti tawar lebih nikmat daripada kue panggang
Keresahanmu adalah salah cerna spiritual
Carilah kelaparan, kerinduan dan kebutuhan

Seekor tikus mengerat sedikit demi sedikit
Tuhan memberinya akal sesuai dengan kebutuhannya
Tanpa kebutuhan, Tuhan tak akan memberi apa pun

Bagaimana engkau akan mencari perhatian Tuhan?
Bukankah hutangmu pada-Nya tak ternilai?
Seorang pengemis lazimnya menampakkan kebutaan atau kustanya,
tak mungkin dia berkata, "Wahai tuan, berilah aku roti, karena aku adalah seorang hartawan pemilik gudang dan istana"

Bawalah seratus kantung emas dan Tuhan akan berkata, "Bawalah hati-mu"
Dan jika yang engkau bawa adalah hati yang mati, bagaikan peti mati di pundakmu, Tuhan akan berkata, "Wahai penipu, Engkau bagai kuburan!
Persembahkan hati yang hidup, hati yang hidup!"

Jika engkau tidak memiliki pengetahuan, hanya sekedar prasangka,
maka jadikanlah prasangka yang baik akan Tuhan
Itulah jalannya

Jika engkau hanya bisa merangkak, merangkaklah kepada-Nya
Jika tak sanggup engkau berdoa dengan jujur, setidaknya persembahkan doamu yang hampa, munafik dan penuh keraguan pada-Nya
Karena Tuhan, dengan Rahmat-Nya, juga menerima mata uang karatan

Jika engkau miliki seratus keraguan kepada Tuhan, setidaknya kurangilah menjadi sembilan puluh
Itulah jalannya

Wahai pencari, walaupun telah seratus kali engkau ingkari janjimu
Bertaubat, dan bertaubatlah kembali!
Karena Tuhan telah bersabda, "Ketika engkau mikraj atau terpuruk didalam sumur, ingatlah Aku, karena Akulah Jalan itu."

- Rumi

Minggu, 03 Juli 2016

DIA TIDAK DI TEMPAT LAIN

Salib dan ummat Kristen, ujung ke ujung sudah kuuji, Dia tidak di Salib.

Aku pergi ke kuil Hindu, ke pagoda kuno, tidak ada tanda apa pun didalamnya.

Ke pegunungan Herat aku melangkah, dan ke Kandahar Aku memandang.


Dia tidak di dataran tinggi maupun dataran rendah.

Aku pergi ke puncak gunung Kaf yang menakjubkan, di sana cuma ada tempat tinggal burung Anqa.

Aku pergi ke Ka’bah di Mekkah, Dia tidak ada di sana.

Aku menanyakannya kepada lbnu Sina sang filosuf, Dia ada di luar jangkauannya…

Aku melihat ke dalam hatiku sendiri, di situlah tempatnya, aku melihat dirinya.

Dia tidak di tempat lain.


-Rumi






Yoga-Kundalini Upanishad Bab III

1. Melana-Mantra: Hrim, Bham, Sam, Pam, Pham, Sam, Ksham. Kelahiran teratai (Brahma) berkata: “O Shankara, (di antara) bulan baru (hari pert...