Minggu, 23 Juni 2019

TEMUKANLAH TUHAN MELALUI PELAYAN-PELAYAN-NYA

Penghuni neraka lebih berbahagia di neraka daripada mereka di dunia ini kerena didalam neraka mereka sadar pada Tuhan. Sedangkan di dunia ini mereka tidak sadar. Tidak ada yang lebih manis daripada kesadaran pada Tuhan. Nalar didalam neraka merindukan dunia ini sedemikian rupa hingga mereka mampu melakukan sesuatu agar sadar pada pengejawantahan rahmat, tidak karena dunia ini lebih menyenangkan daripada neraka. Kaum munafik ditempatkan pada lapis terendah neraka karena meskipun iman ditawarkan pada mereka, berkenaan kuatnya ketikdakimanan, mereka tidak melakukan untuk bisa menyadari Tuhan. Kejahilan orang kafir tidak menawarkan iman. Karena ketidakimanannya lemah, mereka akan jadi sadar dengan siksaan lebih sedikit.

Ini seperti sepasang celana berkuda dan karpet yang telah berdebu, satu orang dapat mengibaskan celana berkuda dan celana itu menjadi bersih. Tetapi memerlukan empat orang untuk mengibaskan karpet dengan keras agar debu-debunya terbang.

Ketika penghuni neraka berkata, “Tuangkan kepada kami sejumlah air atau penyegar itu yang Tuhan berikan kepadamu!” (QS. 7:50), Tuhan melarang mereka untuk menginginkan makanan dan minuman. Yang mereka maksudkan adalah, “Tuangkan kepada kami yang telah engkau miliki dan yang menyinari dirimu!”

Alquran itu, bagaikan pengantin perempuan. Meskipun engkau menarik kesamping jilbabnya, dia tidak akan memperlihatkan wajahnya kepadamu. Nalar yang engkau milili tidak mengenakkan atau penemuan hasil belajarmu tidak mencukupi untuk dapat menarik jilbab penutupnya. Dia menipumu dan memperlihatkan dirinya kepadamu sebagai gadis buruk, seolah dia berkata, “Aku bukan kecantikan itu”. Ia memungkinkan untuk memperlihatkan wajah manapun yang diinginkan. Pada sisi lain, apabila tidak merenggut jilbab itu, tetapi engkau menyetujuinya, beri air pada lapang tumbuhnya, layani dia dari kejauhan dan cobalah melakukan apa-apa yang menyenangkannya tanpa harus menarik jilbabnya. Dia akan memperlihatkan wajahnya kepadamu. Carilah orang-orang Tuhan, masuk diantara pelayanku dan masukilah surgaku! (QS. 89 : 29-30).

Tuhan tidak berbicara kepada setiap orang, sebagaimana raja di dunia ini tidak berbicara kepada setiap penenun. Mereka mengangkat perdana menteri dan wakil yang melalui mereka orang-orang dapat mencapai raja. Maka demikian halnya Tuhan. Dia telah memilih pelayan tertentu hingga siapapun yang mencari Tuhan dapat menemukan Dia melalui pelayan-Nya. Seluruh nabi telah datang dengan satu alasan bahwa mereka adalah jalan menuju Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Yoga-Kundalini Upanishad Bab III

1. Melana-Mantra: Hrim, Bham, Sam, Pam, Pham, Sam, Ksham. Kelahiran teratai (Brahma) berkata: “O Shankara, (di antara) bulan baru (hari pert...