Minggu, 24 Juli 2016

KORBAN DAN DIKORBANKAN

Walapun orang-orang yang berakal sehat memilih untuk saling menyukai, dan memilih untuk berbuat baik daripada berbuat jahat, tetap saja kita hidup di dunia yang kadangkala sangat keras. Didalam hidup, kita akan mengalami menjadi korban. Kita tidak bersalah tapi kebetulan kita berada pada waktu dan tempat yang salah. Jika ini terjadi, kita perlu semampunya mengambil tindakan. Atau kitamemilih untuk berbuat baik dan dengan harga diri kalau kita tak bisa mengambil tindakan. Apapun tindakan kita, biasanya kita akan tetap merasa tidak enak. Yang jadi pertanyaan adalah seberapa buruk perasaan kita, dan pertanyaan ini akan dapat dijawab dengan mengetahui masalah awal yang kita hadapi dan bagaimana kita bereaksi terhadap masalah itu.

Orang-orang yang menganggap segala hal terlalu pribadi senantiasa merasa menjadi korban. Akibatnya mereka merasa memiliki hak orang yang telah ditindas. Sebagai korban, mereka merasa pantas mendapatkan lebih banyak kesempatan dan merasa marah atau tidak berdaya tanpa harus dikritik. Dalam kenyataan, semua orang harus percaya kalau kita adalah korban sebelum kita mendapatkan apa yang kita inginkan diatas. Dan kalaupun orang mengakui kita telah menjadi korban tidak berdosa pada satu situasi, tetap ada batasan yang tidak bisa kita langgar, sebagai korbannya.

- An Intelligent Life,  Julian Short

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Yoga-Kundalini Upanishad Bab III

1. Melana-Mantra: Hrim, Bham, Sam, Pam, Pham, Sam, Ksham. Kelahiran teratai (Brahma) berkata: “O Shankara, (di antara) bulan baru (hari pert...