Minggu, 09 Januari 2022

MUSIM DALAM PERHITUNGAN JAWA

Sebelum diubah oleh Kanjeng Sultan Agung Prabu Hanyakrakasuma, penanggalan jawa menggunakan penanggalan Saka Jawa yang mempergunakan peredaran matahari dan bulan sebagai basic perhitungan.

Dalam setahun, pranoto mongso dibagi dalam 12 bagian, yakni :

1. Kasa, berlangsung antara tanggal 22 Juni sampai dengan 1 Agustus atau selama 41 hari.

2. Karo, berlangsung antara tanggal 2 Agustus sampai dengan 24 Agustus atau selama 23 hari.

3. Katiga, berlangsung antara tanggal 25 Agustus sampai dengan 17 September atau selama 24 hari.

4. Kapat, berlangsung antara tanggal 18 September sampai dengan 12 Oktober atau selama 25 hari.

5. Kalima, berlangsung antara tanggal 13 Oktober sampai dengan 8 November atau selama 27 hari.

6. Kanem, berlangsung antara tanggal 9 November sampai dengan 21 Desember atau selama 43 hari.

7. Kapitu, berlangsung antara tanggal 22 Desember sampai dengan 2 Februari atau selama 43 hari.

8. Kawolu, berlangsung antara tanggal 3 Februari sampai dengan 28/29 Februari atau selama 26/27 hari.

9. Kasanga, berlangsung antara tanggal 1 Maret sampai dengan 25 Maret atau selama 25 hari.

10. Kasepuluh, berlangsung antara tanggal 26 Maret sampai dengan 18 April atau selama 24 hari.

11. Desta, berlangsung antara tanggal 19 April sampai dengan 11 Mei atau selama 23 hari.

12. Sadha, berlangsung antara tanggal 12 Mei sampai dengan 21 Juni atau selama 41 hari.

Dalam setahun dibagi dalam 4 musim, yakni Ketigo, Labuh, Rendeng dan Mareng.

Ketigo berlangsung pada bagian Kasa, Karo dan Katiga.

Kasa ditandai dengan Dedaunan dan Kayu-Kayuan: daun berjatuhan, tani bakar dami, nanam palawija, belalang ke tanah.

Karo ditandai dengan Tanah Retak: randu, manga dan palawija tumbuh, tanah retak.

Katiga ditandai dengan Anak Lanjaran: panen palawija, tidak menanam, hawa panas, jenis bambu tumbuh.

Labuh berlangsung pada bagian Kapat, Kalima dan Kanem.

Kapat ditandai dengan Sumber Jarang: tani tanam padi, musim kemarau, kapuk berbuah, burung kecil bertelur.

Kalima ditandai dengan Penghujan: sir di pinggir sawah, daun asem tumbuh, ulat-ulat mulai tumbuh.

Kanem ditandai dengan Banyaknya Buah-Buahan: buah mulai tua, petani mulai menyebarkan benih padi.

Rendeng berlangsung pada bagian Kapitu, Kawolu dan Kasanga.

Kapitu ditandai dengan Banyak Penyakit dan Banjir: musim banjir, badai, longsor, mulai tandur, musim sakit.

Kawolu ditandai dengan Dalam Keinginan dan Kucing Kawin: musim kucing kawin, padi menghijau, banyak ulat.

Kasanga ditandai dengan Binatang Tanah dan Pohon Bersuara: padi berbunga, jangkrik muncul, cenggeret mulai bersuara.

Mareng berlangsung pada bagian Kasepuluh, Desta dan Sadha.

Kasepuluh ditandai dengan Masa Hewan Reptil Sedang Hamil: burung membuat sarang, padi mulai menguning.

Desta ditandai dengan Anak Burung Disuapin Makanan: burung menyuapi anaknya.

Sadha ditandai dengan Badan Dingin: udara dingin di pagi hari, petani mulai menjemur padi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Yoga-Kundalini Upanishad Bab III

1. Melana-Mantra: Hrim, Bham, Sam, Pam, Pham, Sam, Ksham. Kelahiran teratai (Brahma) berkata: “O Shankara, (di antara) bulan baru (hari pert...