Semua jenis meditasi mensyaratkan satu hal, keadaan tanpa pemikiran. Dan hal ini juga harus dipahami sehubungan dengan sufi. Seperti halnya ada pemikiran-pemikiran didalam pikiran, demikian pula ada emosi-emosi didalam hati. Pemikiran-pemikiran harus pergi jika engkau ingin rasa mengetahui untuk muncul, dan jika engkau ingin cinta muncul dalam hatimu maka sentimen-sentimenmu dan emosi-emosimu harus pergi.
Orang-orang siap untuk menerima bahwa pemikiran-pemikiran harus pergi, maka kecerdasanmu murni, tetapi mereka belum merenungkan hal yang kedua: bahwa hatimu murni hanya ketika emosi-emosimu dan apa yang engkau sebut sentimen-sentimenmu telah pergi. Banyak orang berpikir sentimentalitas adalah perasaan, tetapi itu bukan. Pemikiran-pemikiran bukanlah kecerdasan dan sentimentalitas bukanlah cinta. Dan hanya ada dua cara.
Sufi memiliki dua nama. Semua agama berbicara tentang dua cara. Para sufi mengatakan bahwa cara pertama adalah MARIFA, MARIFA berarti jalan dari mengetahui. Dan cara kedua adalah mahaba, MAHABA berarti jalan cinta. Inilah yang oleh orang Hindu disebut JNANAMARGA dan BHAKTIMARGA, jalan melalui kecerdasan atau jalan melalui cinta.
Tetapi keduanya membutuhkan satu hal: jika engkau mencari melalui kecerdasan maka jatuhkan berpikir sehingga kecerdasan dapat berfungsi tanpa halangan, dan jika engkau bekerja melalui jalan cinta maka jatuhkan emosi, sentimentalitas, sehingga cintamu bisa berfungsi tanpa hambatan. Entah enngau akan melihat Tuhan melalui hati, cermin hati, atau engkau akan melihat Tuhan melalui cermin kecerdasanmu.
Keduanya sangat baik, apapun yang engkau pilih atau apapun yang engkau rasa lebih sesuai denganmu.
- Osho
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Yoga-Kundalini Upanishad Bab III
1. Melana-Mantra: Hrim, Bham, Sam, Pam, Pham, Sam, Ksham. Kelahiran teratai (Brahma) berkata: “O Shankara, (di antara) bulan baru (hari pert...
-
KATA PENGANTAR Petunjuk latihan ini dibuat dengan tujuan memberikan kesempatan pada orang-orang yang berminat untuk menguasai bioenergi (qi/...
-
KATA PENGANTAR Ini adalah buku kedua dari seri buku “Kundalini” yang saya tulis. Buku ini dimaksudkan sebagai buku petunjuk bagi orang-orang...
-
Khrisna : Aku bukan siapa-siapa tapi aku adalah segalanya. Itu sudah terjadi dalam setiap masa dan itu akan terus sampai selamanya. Ketika k...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar