Sabtu, 12 Oktober 2019

IDEOLOGI MENGHALANGI TINDAKAN

Dunia ini selalu dekat dengan bencana. Tetapi sekarang tampak lebih dekat lagi.

Melihat bencana yang menjelang ini, kebanyakan dari kita berlindung didalam sebuah gagasan.

Kita mengira bahwa bencana ini, krisis ini, dapat dipecahkan dengan sebuah ideologi.

Ideologi selalu merupakan penghalang bagi hubungan langsung, menghalangi tindakan. Kita menginginkan perdamaian hanya sebagai gagasan, tetapi bukan sebagai aktualitas. Kita menginginkan perdamaian pada tingkat lisan, yang hanya pada tingkat berpikir, sekalipun dengan bangga kita menyebutnya tingkat intelektual. Tetapi kata ‘perdamaian’ bukanlah perdamaian. Perdamaian hanya bisa terwujud bila kekacauan yang dibuat oleh Anda dan orang lain berakhir.

Kita melekat pada alam gagasan dan bukan pada perdamaian. Kita mencari pola-pola sosial dan politik baru dan bukan perdamaian, kita berminat pada rekonsiliasi dari efek-efek dan bukan mengesampingkan sebab musabab dari perang. Pencarian ini hanya menghasilkan jawaban yang terkondisi oleh masa lampau. Keterkondisian ini adalah apa yang kita sebut pengetahuan, pengalaman, dan fakta-fakta baru yang terus berubah diterjemahkan, ditafsirkan, sesuai dengan pengetahuan ini. Jadi, ada konflik antara apa adanya dengan pengalaman yang lalu. Masa lampau, yang adalah pengalaman, mau tidak mau selalu bertentangan dengan fakta, yang selalu berada pada saat kini. Jadi, ini tidak akan menyelesaikan masalah, melainkan hanya melestarikan kondisi yang telah menciptakan masalah itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Yoga-Kundalini Upanishad Bab III

1. Melana-Mantra: Hrim, Bham, Sam, Pam, Pham, Sam, Ksham. Kelahiran teratai (Brahma) berkata: “O Shankara, (di antara) bulan baru (hari pert...