Ada burung Perkutut dan burung Derkuku yang sedang bertengger di pohon Mandira, burung perkutut kemudian bercerita sebagai berikut :
Ada negara yang terkenal, dengan keindahan tamannya ada seratus jenis bunga yang ditanam di taman sarinya, Dan diberi pagar keliling yang terbuat dari emas, yang dihias kolam air, yang ditebari batu cendhani, dan dikelilingi patung perunggu, dan diberi hiasan lainnya yang terbuat dari emas dan intan berlian.
Dekat dari tempat duduk sang putri, ditebar batu mulia bermacam warna. Tiap pagi banyak kupunya, putih, merah, kuning, ungu, hijau, biru dan hitam beterbangan kesana kemari sehingga menambah keindahan taman sarinya.
Semua kupu bergembira ria berterbangan di taman. Kemudian mereka saling mengunggulkan keindahan sayapnya. Selanjutnya kupu putih berkata kepada kupu lainnya, “Lihatlah warna sayapku putih bersih, tidak seperti sayap kalian, terlihat kotor belepotan, warnanya tidak serasi dan jelek, sesungguhnya tidak ada warna yang bagus yang melebihi warna putih, karena putih itu warna yang suci dan jujur, dan warna putihlah sebagai dasar semua warna. Orang menulis, orang melukis, dan orang membatik, semuanya memakai dasar putih, oleh sebab itu, kertas dan kain mori dibuat warna putih, dan juga banyak orang yang suka memakai baju serba putih, makanya, Tuhan menciptakan kapas berwarna putih. Batu kapur dicipta putih, sehingga rumah juga baik yang bercar putih, dan juga hati manusia itu baik yang putih, yaitu suci. Kata putih selalu menjadi pembicaraan, dipergunakan untuk menggambarkan sesuatu yang suci atau bersih. Oleh karenanya warna yang baik itu putih, sehingga kupu yang paling bagus sendiri adalah yang berwarna putih”.
Kupu merah menjawabnya, sebagai berikut, “Sesungguhnya penerapan yang baik dari warna putih itu adalah digunakan sesuai kegunaannnya. Karena hiasan yang dipergunakan untuk menghias taman ini, jika semuanya putih dan putih kau sebut suci namun putih itu adalah pucat, tidak ada pancaran keindahan. Sesunguhnya mengapa banyak kupu yang datang kesini itu karena dipikat dengan madu, yang diperlukan untuk menghias taman, sehingga yang disebut kupu yang indah adalah kupu yang bisa menyebabkan menjadi indahnya taman. Oleh karena sayapmu tidak menyebabkan keindahan apa-apa, tetap dirimu adalah kupu yang jelek. Jika kau ingin mengetahui warna yang menimbulkan keindahan, lihatlah warna yang tidak pucat, sedangkan warna yang tidak pucat, adalah warna yang menyala atau memancarkan cahaya. Tidak usah jauh-jauh. Lihatlah bunga yang ada di taman ini saja. Kamu akan melihat sendiri, yang paling unggul warnanya adalah yang berwarna merah. Coba perhatikan bunga jengger itu, warna merahnya terang dan menyala-nyala, demikian juga bunga mawar, bunga wora-waribang, bunga sepatu, unggul warnanya karena berwarna merah. Cahayanya manusia yang semangat juga yang memancarkan warna merah yang menyala. Hasil batik yang bagus juga yang berwarna merah menyala. Selain itu juga warna merah itu baik jika dipandang mata. Walaupun merah sama-sama warna, namun warna merah adalah yang paling wibawa dan paling mudah terlihat, sehingga warna merah itu banyak yang suka, bahkan anak kecilpun lebih menyukai mainan yang warnanya merah, itu yang akan dipilih terlebih dahulu. Sehingga kesimpulannya. Kupu yang bersayap merah adalah kupu yang paling indah”.
Kupu kuning, setelah mendengar pembicaraan kupu putih dan merah menjawab demikian, “Putih dibanding merah memang gagah yang merah, namun merah dibanding kuning, lebih indah kuning, contohnya, emas lebih indah dibanding tembaga atau perak. Hiasan yang terlalu banyak warna merah membosankan, namun tidak ada hiasan yang banyak warna prada (kuning emas) yang tidak pantas, justru semakin indah. Lihatlah cat di wayang, seumpama wayang satu kotak diberi warna prada justru semakin bagus. Seandainya hanya warna merah, jelas akan jelek, sebab merah itu adalah warna kesukaan anak kecil, sedangkan orang tua tidak menginginkannya. Sedangkan warna kuning adalah warna kesukaan bangsawan. Lihatlah kereta kencana, Payung Tunggul Naga, Pasemen bara-bara, bordiran, gamelan, semuanya indah warnanya, karena berwarna kuning. Demikian juga hiasan yang bagus, yang bersinar di toko-toko dan didalam rumah orang kaya, berupa paidon (tempat membuang ludah orang makan sirih), pateyan, tempat kapur sirih, pigora gambar, pigora kaca, lampu gantung (jenis lampu jaman dahulu) dan lain sebagainya, semuanya berwarna kuning. Manusia yang bagus rupanya adalah yang berkulit kuning, bukan orang yang berkulit merah. Yang tidak berkulit kuning ketika tampil dalam pertunjukan, maka kemudian berupaya mencari akal, hal itu karena ingin kulitnya berwarna kuning. Memang benarlah warna kuning adalah warna yang menyenangkan. Singkatnya demikian, warna putih pucat, warna merah gagah, namun tidak indah, justru membosankan. Sedangkan yang tidak pucat serta tidak membosankan justru semakin berwibawa, adalah warna kuning. Apakah tidak demikian?”
Kupu ungu menyambung, warna kuning itu masih membosankan, ketahuilah semuanya, sama-sama tentang warna, warna yang paling indah, paling wibawa, dan tidak membosankan itu adalah warna ungu. Buktinya, babut yang berwarna merah itu jelek, babut kuning jelek, babut ijo kurang baik, namun babut ungu, sangatlah indah dan menyenangkan, terlebih lagi jika diimbangi perlengkapan rumah yang diberi warna ungu, seperti meja, kursi, bangku, yang mengkilat peliturnya. Seandainya diberi warna merah atau kuning menurutku kurang indah. Bunga jengger, terlihat menyala disebabkan ungu, demikian juga bunga ragaina. Baju ungu indahnya bukan main. Meskipun ungu tidak terpilih, mengapa orang membatik kain mencari soga, padahal sangat mudah untuk membuat warna merah atau membuatnya kuning. Apakah sebabnya? Itu disebabkan warna merah dan kuning hanya digunakan untuk pertunjukan atau untuk kesombongan, tidak baik, itu tidak seperti warna ungu yang apa adanya. Dimanapun saja barang yang apa adanya dan mengandung ketenangan itu tidak membosankan, sehingga warna ungu banyak yang memilihnya, untuk digunakan setiap harinya. Sebagai contohnya soga. Ingatlah bahwa yang menyombongkan diri itu tidak akan lama, dan hanya dipergunakan kadang-kadang saja, dan hanya sementara, kecuali yang apa adanya itu yang dipilih, untuk didpergunakan setiap harinya, buktinya adalah soga. Warna merah dan kuning sebagai ibarat kenakalan. Namun warna ungu itu tenang dan berwibawa, artinya tidak mencolok untuk hiasan”.
Kupu hijau secara tiba-tiba berkata, “Kalian semua diamlah dahulu. Kalian semua tidak mengerti atas kehendak Tuhan Yang Maha Kuasa dalam mencipta rumput dan dedaunan dicipta berwarna hijau. Hal itu pikirkanlah apa sebabnya. Cobalah kalian piker, seandainya semua dedaunan berwarna putih, barangkali akan banyak mata yang buta. Seandainya yang baik adalah ungu, tentulah semua tumbuhan akan dicipta berwarna ungu. Seandainya yang baik warna kuning, tentulah dicipta dengan warna kuning. Seandainya yang baik merah, tentulah dicipta merah. Hal itu ketahuilah, mengapa rumput dan dedaunan dicipta hijau, sebab warna hijau adalah yang paling baik serta yang paling tidak membosankan. Buktinya tidak ada manusia yang bosan kepada warna hijau. Di kebun, di tegal, di sawah-sawah, semuanya hijau, namun demikian di halaman rumah para petinggi ditanami pohon sadhang, pakis, pandan, wregu, sirih dan lain sebagainya, banyak menempel di tembok, hingga lebat bagaikan hutan, itu sebagai bukti masih kurang puasnya memandang warna hijau, namun sayapun tidak menyalahkan, memang jika rumah banyak warna hijaunya yang berada di tembok atau di tangga rumah itu terkesan sejuk. Sehingga hal itu kadang mengingatkan kalian, sehingga kalian tidak akan mau mengunggulkan warna selain warna hijau. Serangga yang bernama samber lilin itu unggul warnanya dibanding sesama warna serangga. Warna yang menonjol itu karena warna hijau, warna merah dan kuningnya hanya sedikit. Seandainya terlalu banyak warna merah atau kuningnya pasti tidak indah. Sebaliknya jika banyak warna hijau-nya, justru semakin indah. Burung merak paling indah warnanya dibanding sesama burung, warna apakah yang terbanyak? juga warna hijau, warna merah dan ungu hanya sekedarnya. Seandainya warna hijau hanya sedikit, pastilah jelek. Oleh karena hal demikian maka, ternyata kupu yang paling cantik adalah kupu yang bersayap hijau”.
Kemudian kupu biru berkata, “Yang disampaikan kupu hijau tersebut sudahlah benar, namun masih kurang tepat. Sebab masih ada makhluk Tuhan yang melebihi warna hijau, tidak membosankan selamanya dan lebih banyak keberadaannya, yaitu biru. Sebagai buktinya, udara, langit, gunung, laut, semua dicipta berwarna biru. Lihatlah ! Yang indah itu hanya hijau dan biru. Banyak orang yang senang refresing di tempat yang serba indah, sedangkan tempat yang indah tersebut, menjadi indah disebabkan oleh hijau dan biru. Tidak ada satu manusiapun yang bosan memandang tempat yang indah dan asri, yaitu yang terlihat langitnya biru, gunung warna biru, dan tumbuhan yang kelihatan hijau dan biru. Sayap serangga samber lilin warna hijaunya tercampur warna biru, justru banyak birunya dibanding warna hijau. Sayap burung merak pun mengarah ke biru. Seluruh warna biru di dunia ini jika dibanding dengan warna hijau, banyak birunya. Sebab, hijau itu hanyalah berada di darat, namun warna biru itu berada di darat juga di laut, juga berada di angkasa. Di angkasa tidak ada tempat yang tidak berwarna biru, hingga pada warna gunung yang terlihat dari kejauhan. Jika seseorang sedang naik perahu di tengah samudra, maka yang nampak bagaikan arah utara, selatan timur dan barat semuanya berwarna biru, sehingga seluruh dunia bagaikan menjadi berwarna biru semua. Hal yang demikian sebagai bukti jika biru itu adalah warna yang paling indah, sehingga atas kehendak Yang Maha Kuasa mencipta warna biru diperbanyak dibanding lainnya”.
Kupu hitam berkata, “Wahai kalian semua, tenangkanlah dahulu dirimu, apakah ada warna yang jumlahnya melebihi hitam, dan juga tidak ada warna yang kelebihannya melebihi hitam. Penjelasannya demikian, tidak ada warna yang jumlahnya melebihi hitam, sebab jika di waktu malam, seluruh dunia berwarna hitam, tidak usah disebutkan di angkasa, di daratan, di lautan, cukup disebutkan tidak ada tempat yang tidak hitam, kemudian bandingkan banyak mana dengan biru. Sehingga saya sebut , tidak ada yang paling unggul seperti hitam, sebab semua warna jika telah dikalahkan oleh hitam tidak ada yang bisa menghalangi. Walaupun bumi langit yang kedatangan kegelapan yang berwarna hitam, dunia bagaikan teggelam di kehampaan yang hitam pekat. Sehingga saya sebut tidak ada yang paling kuasa seperti hitam, hal demikian sehingga manusia berwibawa itu yang berbaju hitam, celana hitam, sepatu hitam. Banyak yang gagah tidak seperti hitam, banyak yang wibawa tidak seperti hitam, bahkan rambut dan kumis yang tampan adalah yang hitam. Gambar dan tulisan yang terang dan jelas juga yang hitam. Karena berwibawa, sehingga awet serta terpakai setiap harinya, seperti yang dikatakan kupu ungu sebelumnya. Yang ungu itu soga-nya juga benar, namun hitam tidak kalah, yaitu dasarnya”.
Burung perkutut melanjutkan pembicaraannya. Isi ceritanya, sebagai berikut :
Yang disebut baik dan buruk itu sesungguhnya hanya sebatas anggapan rasa hati. Apapun yang sedang disenangi oleh hati, itulah yang nampak benar. Sedangkan salahnya tertutupi. Manusia yang berwatak mudah menginginkan sesuatu, terhadap segala yang disenanginya, hal itulah yang dianggapnya paling benar sendiri.
Ada sebuah ibarat, bahwa manusia yang sedang menyukai sesuatu, maka tidak kekurangan dalam sanjungannya, sedangkan orang yang sedang benci tidak kekurangan dalam mencelanya, manusia itu sangat mencintai dirinya sendiri, sehingga tidak ada manusia yang bosan menyanjung dirinya sendiri.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Yoga-Kundalini Upanishad Bab III
1. Melana-Mantra: Hrim, Bham, Sam, Pam, Pham, Sam, Ksham. Kelahiran teratai (Brahma) berkata: “O Shankara, (di antara) bulan baru (hari pert...
-
Burung Derkuku diam sejenak, kemudian bertanya lagi seperti ini: Perkutut, masih ada satu masalah yang belum begitu paham dalam pikiranku, y...
-
Inti ajaran saya yang esensial adalah: tanpa kepercayaan, tanpa dogma, tanpa iman, tanpa agama, tidak ada yang dipinjam (diambil dari ajara...
-
Sutra 1.1 Penjelasan Yoga. Sutra 1.2 Yoga adalah pengendalian aktifitas mental. Sutra 1.3 Kemudian kesadaran berdiam dalam bentuknya yang es...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar