Jumat, 26 Juli 2019

PENYATUAN DENGAN JALAN MERDEKA KARENA IKHLAS

1. Di dunia ini ada dua Purusa, yang satu bisa mati, yang satunya tidak pernah mati. Purusa yang bisa mati itu berada di dalam diri manusia. Purusa Tuhan itu tidak pernah mati, dan tidak pernah berubah.

2. Purusa tingkat tinggi itu yang disebut Para Atma. Yaitu Aku yang menguasai dunia, ketika berkedudukan sebagai Hyang Brahma, Hyang Wisnu dan Hyang Syiwa, atau penyebab utama, pemelihara dan penghancur segala dunia.

3. Oleh karena Aku tidak tersentuh kerusakan, sehingga lebih tinggi kedudukannya dibanding dengan yang terkena kerusakan, sehingga yang menyatu dengan sarana Kitab-Kitab Wedha menyebut bahwa AKu itu Purusa Utama.

4. Siapa yang bisa mengenal, tanpa terkotori oleh pemahaman yang salah, bahwa sesungguhnya Aku Purusan Utama, itu seolah Maha Mengetahui, Wahai Barata!! Manusia yang sudah mencapai tingkat demikian itu, mengagungkan Aku dengan cara keutuhan hidupnya.

5. Ketahuilah, inilah AjaranKu yang sangat rahasia, yang sudah Kuberikan kepada dirimu, He Anaga (Nama lain Arjuna)!, Jika dirimu bisa memahami ajaranKu ini, dirimu benar-benar cerdas. Itu bisa kau capai jika sudah kamu selesaikan kewajiban hidupmu.

6. Yang sudah bisa menyatu dengan cara kesucian budi, dan dengan keteguhan kehendak dalam menguasai pribadinya, serta sudah tidak terpengaruh oleh keadaan kehidupan, tidak menyenangi dan tidak membenci.

7. Menyenangi kesunyian, dengan makan seadanya dan sedikit, mengendalikan gerak raga, mengendalikan keluar rmasuknya nafas, mengendalikan perkataannya dan gerak keinginan diri didalam jiwanya, tidak pernah henti menyatu sebagai tanda baktinya kepada Sang Pemelihara hidupnya.

8. Yang sudah membunuh angkaranya, watak ingin menang sendiri, suka marah, sombong, murka dan dan segala keinginan diri, serta selalu dalam ketenangan jiwa, dan menerima apa kehendak Tuhan terhadap dirinya, manusia yang seperti itulah yang sudah siap untuk menyatu dengan kesejatian Brahma.

9. Dan oleh karena kepatuhannya yang selalu tertuju hanya kepadaKu, maka dia akan bisa menyatu denganKu. Dan juga bisa memahami DzatKu. Dan siapa saja yang bisa melihat DzatKu, pastilah bisa masuk kedalam Dzat.

10. Siapa saja yang selalu menjalankan dan menyelesaikan semua tanggung-jawab yang menjadi kewajibannya, dengan selalu berlindung kepadaKu, karena kasih sayangKu, dia pada akhirnya akan bisa menyatu masuk kepada yang tidak terkena kerusakan.

11. Maka dari itu, kewajiban yang harus kamu lakukan dalam bentuk apapun harus kamu lakukan, lakukanlah dan didalam pikiranmu tanamkanlah hanya untuk berbakti kepadaKu. Jangan sekalipun berubah dalam dirimu mencari penyatuan dengan cara membangkitkan budimu, dengan cara jiwamu selalu tertanam kepadaKu.

12. Jika yang ada didalam pikiranmu selalu tertuju kepadaKu, pastilah dirimu akan Kulindungi. Namun jika karena angkaramu yang selalu tertutup dan tidak mau mendengarkan nasihat yang baik, pada akhirnya dirimu akan menemui kehancuran.

13. Tuhan itu bersinggasana didalam hatinurati semua makhluk, dan menggerakkan semua makhluk sesuai dengan ukurannya sendiri-sendiri.

14. Maka dari itu, mohonlah pertolongan atau mohon perlindungan hanya kepada Tuhan-mu, dengan berserah diri hanya kepada Tuhan saja, wahai Barata. Karena atas ijin-Nya, dirimu akan mendapatkan kemuliaan dan ketenangan yang kekal.

15. Dan sekarang dengarkanlah sebuah rahasiaKu yang paling rahasia, yang akan Kusampaikan kepada dirimu. Ketahuilah bahwa dirimu itu kekasihKu, maka dari itu apa yang Kujelaskan ini, menjadikan keteguhan keyakinanmu.

16. Dengan jalan pemahamanmu yang selalu mengingatKu, dan memberikan darma bakti kepadaKu, berkorbanlah kepadaKu. Aku tidak akan mengingakari janjiKu sendiri, Wahai kekasihKu!

17. Dalam melakukan darma kewajibanmu, serahkanlah takdirmu hanya kepadaKu, dengan cara menyerahkan keselamatan hidupmu hanya kepadaKu. Pasti Aku akan menyucikan dirimu dari segala dosa. Maka, hilangkanlah segala kesedihanmu.

18. Berhati-hatilah, janganlah kamu ceritakan apa yang Kukatakan ini kepada siapapun saja, yang tidak mau berserah diri kepadaKu dan tidak mau menjalankan keprihatinan, atau kepada siapa saja yang tidak membutuhkannya, atau kepada yang tidak memiliki iman kepadaKu.

19. Barang sipa yang mengajarkan rahasiaKu yang luhur ini kepada orang-orang yang berbakti hanya kepadaKu, tidak akan lama pasti akan menyatu dengaKu.

20. Karena, diantara manusia itu tidak ada yang perbuatannya lebih baik dari berbuat yang demikian, itulah pendapaKu, dibanding dengan orang tersebut. Maka dari itu, diatas bumi tidak ada makhluk yang lebih Kucintai dibandingkan dengan mereka.

21. Siapa saja yang selalu berusaha untuk bisa menjalankan ajaran yang bisa dibaca dalam tutur kata ini, itu bagaikan berkorban berupa kebijaksanaan hanya kepadaKu, korban yang demikian itu korban yang paling baik.

22. Wahai Parta! Apakah dirimu sudah bisa memahami dan bisa menerima dengan kemantapan jiwamu terhadap apa yang Aku ajarkan ini? Apakah sekarang, kegelapan yang menutupi penalaran dan pemikiranmu sudah hilang, Wahai Dananjaya?

23. Arjuna berkata, “Telah hilang semua, penalaran hamba telah tumbuh karena atas jaran yang disampaikan Paduka, Wahai Atiyuda! Sekarang telah mantaplah hatiku, serta hamba akan selalu melakukan tindakan sesuai perintah Paduka”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Yoga-Kundalini Upanishad Bab III

1. Melana-Mantra: Hrim, Bham, Sam, Pam, Pham, Sam, Ksham. Kelahiran teratai (Brahma) berkata: “O Shankara, (di antara) bulan baru (hari pert...