Kamis, 04 Juli 2019

MISTIKUS DAN ILMUWAN MODERN

Para mistikus telah selalu berada dalam kekaguman dihadapan semesta. Ahli fisika untuk pertama kalinya berada dalam kekaguman, karena dia telah untuk pertama kalinya menyentuh sesuatu yang sangat vital/hayati, jika tidak dia hanya melihat dari luarnya.

Sebuah batu hanyalah batu dari luarnya. Ahli fisika sekarang tahu bahwa batu itu bukan hanya batu, ia mengandung alam semesta. Satu kerikil kecil yang bisa engkau pegang ditanganmu mengandung begitu banyak energi atom sehingga seluruh alam semesta dapat tumbuh darinya, ia mengandung begitu banyak energi atom sehingga seluruh alam semesta dapat dihancurkan olehnya. Ia tidak lagi hanya menjadi sebuah kerikil dan ia tidak lagi menjadi padat.

Engkau memegangnya ditanganmu dan engkau tahu itu padat, tetapi pengetahuanmu tidak lagi ilmiah. Kerikil hanya tampaknya padat, kerikil itu cair. Dan ia tampaknya begitu tersedia, mudah dimainkan, engkau bisa melakukan banyak hal dengannya. Tetapi engkau tidak tahu misteri-misterinya yang tidak bisa dimainkan dan misteri-misteri itu benar-benar besar, hampir sama besarnya seperti misteri dari Tuhan itu sendiri.

Ahli-ahli fisika modern menggunakan bahasa dari para mistikus untuk pertama kalinya. Eddington berkata, "Alam semesta tidak lagi tampak seperti sebuah benda tetapi seperti sebuah pemikiran". Pernyataan ini, dari mulut seorang ilmuwan, pemenang hadiah Nobel, alam semesta tampak seperti sebuah pemikiran dan bukan seperti sebuah benda? Itu berarti alam semesta itu lebih sadar daripada materi. Dan materi telah dianalisis, terobosan kita telah menjadi lebih dalam, kita telah menemukan atom, elektron, netron dan kita benar-benar takjub, bingung bahkan untuk mengungkapkan apa yang telah kita temui. Kita tidak memiliki bahasa, bahasa yang tepat untuknya karena kita tidak pernah mengetahuinya.

Sekarang bahasa yang tepat harus ditemukan dalam kata-kata para mistikus, seorang Buddha akan membantu, seorang Lao Tzu akan membantu dan para ilmuwan sedang melihat kedalam kata-kata para Buddha untuk menemukan bahasa yang tepat karena merekalah orang-orang yang telah berbicara tentang paradoks, misteri. Dan sekarang sains sedang menemui paradoks/yang berlawanan.

-Osho

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Yoga-Kundalini Upanishad Bab III

1. Melana-Mantra: Hrim, Bham, Sam, Pam, Pham, Sam, Ksham. Kelahiran teratai (Brahma) berkata: “O Shankara, (di antara) bulan baru (hari pert...