Mereka berkata bahwa didalam jiwa manusia terdapat intipan iblis yang tidak ditemukan di binatang, tidak karena manusia lebih buruk daripada binatang. Tetapi karena watak buruk, kejahatan dan kekejian ditemukan didalam manusia yang meuncul dari hakikat tersembunyi didalam dirinya, yang terkuburkan oleh perangai buruk, kekejian dan kejahatan. Semakin berharga, indah dan tinggi hakikat, semakin besar kekaburan. Kekejian, kejahatan dan perangai buruk adalah penyebab kedua untuk kekaburan. Memang tidak mungkin untuk menghapus kekaburan ini kecuali melalui usaha yang berat. Usaha yang paling besar adalah berusaha untuk bergaul dengan sahabat yang telah menghadapkan wajah mereka kepada Tuhan dan punggung mereka pada dunia ini.
Tidak ada usaha yang lebih besar daripada duduk dengan sahabat saleh, yang pandangannya menyebabkan jiwa material meleleh dan mati. Untuk alasan ini, dikatakan ketika ular tidak melihat diri manusia selama empat puluh tahun, dia berubah menjadi naga. Yakni, dia tidak melihat siapapun yang akan menyebabkan kejahatan dan kekejiannya meleleh. Sebuah kunci besar menunjukkan ada sesuatu yang berharga dan bernilai didalamnya. Semakin besar kekaburan, semakin baik hakikatnya, seperti naga menjaga tempat harta karun. Jangan lihat pada keburukan naga, lihatlah pada nilai harta karun.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Yoga-Kundalini Upanishad Bab III
1. Melana-Mantra: Hrim, Bham, Sam, Pam, Pham, Sam, Ksham. Kelahiran teratai (Brahma) berkata: “O Shankara, (di antara) bulan baru (hari pert...
-
Orang-orang yang sedang belajar disuatu tempat berpikir bahwa jika mereka telah datang ditempat itu, mereka harus melupakan pelajaran yang d...
-
KATA PENGANTAR Petunjuk latihan ini dibuat dengan tujuan memberikan kesempatan pada orang-orang yang berminat untuk menguasai bioenergi (qi/...
-
“Jadilah diri sendiri” – biasanya ditemani sugesti yang lain seperti “tenanglah” atau “jangan khawatir” – kedengarannya adalah nasehat yang ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar