Kamis, 18 Juli 2019

HAMPA PENGHARAPAN PENUH IBADAH

1. Ajaran Yoga yang sekarang Kuajarkan kepada dirimu, itu sama dengan ajaran yang Kuajarkan pada awalnya. Dirimu itu sahabat-Ku, yang selalu menjalankan kebaktian. Maka dari itu ajaran yang sangat luhur ini Kuajarkan kepada dirimu.

2. Coba terangkan kepada-Ku apa yang disebut bertindak dan apa yang disebut tidak bertindak. Para ahli ilmu saja kebingungan untuk menerangkannya. Coba sekarang akan Kuterangkan kepada dirimu, jika dirimu sudah bisa memahami, dirimu tidak akan melakukan dosa lagi.

3. Manusia harus bisa memahami apa yang disebut melakukan pekerjaan, juga bertindak yang salah, dan juga makna dari diam, sangatlah dalam makna dari melakukan tindakan.

4. Manusia yang bisa melihat yang diam didalam bertindak dan yang bertindak didalam diam, itu adalah manusia yang unggul dalam kebijaksanaannya. Dia melakukan yoga sambil menjalankan semua pekerjaannya.

5. Manusia yang sanggup menyelesaikan semua kewajiban-kewajibannya. Tidak karena menginginkan mendapatkan hasilnya, serta mensucikan pekerjaan dengan cara menyalakan Ilmunya, itulah yang disebut manusia suci yang sejati.

6. Seseorang yang sudah mengikhlaskan hasil kerjanya, selalu ikhlas, tenang, tidak membuat kerepotan orang lain, manusia yang seperti itu, tidak menumbuhkan karma lagi, walaupun dia melakukan pekerjaan apa saja.

7. Tanpa memiliki keinginan, selalu bisa mengendalikan pribadinya, dan benar-benar sudah terhindar dari kemurkaan, yang bergerak itu hanya raganya, dan oleh karena itu, maka dia tidak ketempatan dosa.

8. Menerima apa yang menjadi ketepan-Nya, terbebas atas pengaruh berbagai perubahan, tidak memiliki rasa benci, senang dan susah dianggapnya sama saja, maka tidak ada karma yang bisa mengikatnya, walaupun dia melakukan perbuatan apa saja.

9. Yang telah sepi dari semua keinginan diri, jiwanya selalu tertanam dalam kebijaksanaan, dan menyelesaikan segala kewajiban kerjanya hanya sebagai kurban, yaitu sebagai tanda bukti baktinya yang ditujukan kepada Penguasa Hidupnya, itulah manusia yang sudah bisa menghapus ikatan karma.

10. Walaupun wujud kurban yang ditujukan kepada Hyang Brahma itu bermacam-macam, namun semua kurban itu akan bisa terlaksana dengan cara dilakukannya. Jika dirimu sudah bisa menerima makna dari ajaran ini, pasti hidupmu akan bebas.

11. Lebih utama dibandingkan dengan sajian kurban yang berupa barang atau harta itu adalah bertapa tafakur berusaha menyatukan rasa hamba dengan Tuhannya. Tujuan dari semua tindakan itu tidak lain adalah Terang dan Ilmu.

12. Carilah ilmu dengan cara bertanya, dan dengan cara patuh ketika belajar kepada Ahli atau Guru Sejati. Itu pasti akan terbukalah kecerdasan kebijaksaan dirimu oleh para Mahaguru, yang telah memahami rahasia hidup.

13. Jika semua itu sudah meresap didalam rasa perasaanmu, sudah tidak akan ada lagi yang bisa membuat keruwetan didalam hatimu yang dikarenakan salah dalam memahaminya. Hyang Atma (Hidup yang tidak pernah mati) menguasai semua yang tergelar ini. Dan semua alam yang tergelar ini dan alam yang gaib itu berada di didiriKu.

14. Meskipun dirimu telah melakukan kejahatan melebihi pemimpin para penjahat, dengan berlayar menggunakan perahu ilmu, tentulah dirimu akan bisa melewati luasnya samudra yang berisi dosa.

15. Jika bahan bakar sudah musnah menjadi abu karena terbakar api pengorbanan, aka, api ilmu pun bisa membakar habis ikatan karma hingga menjadi abu.

16. Pengetahuan atau ilmu itu, adalah alat untuk bersuci yang paling ampuh di dunia ini. Seseorang yang telah sempurna dalam meditasinya dengan olah yoga, pada akhirnya akan menemukan bahwa ilmu itu sebenarnya berada didalam dirinya sendiri

17. Siapa saja yang kuat imannya, akan mendapatkan ilmu, dan juga seseorang yang selalu mengendalikan pancaindranya. Dan bila seseorang itu telah memiliki ilmu pemahaman, pastilah dirinya akan sampai pada derajat luhur, ketenteraman dan kemuliaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Yoga-Kundalini Upanishad Bab III

1. Melana-Mantra: Hrim, Bham, Sam, Pam, Pham, Sam, Ksham. Kelahiran teratai (Brahma) berkata: “O Shankara, (di antara) bulan baru (hari pert...