Ketika itu ada berlian, yang berkata kepada semua batu mulia, “Wahai semua mirah, sekarang kalian sudah memahami bahwa terlihatnya rupa karena adanya cahaya, artinya warna merah hijau itu tidak ada gunanya jika tidak ada cahaya, sebab jika tanpa cahaya maka tidak akan bersinar. Meskipun tanpa warna jika terkena cahaya tidak akan bisa hilang, sebab cahaya itu menyinarinya, sehingga akan bisa dilihat. Sudah nyata bahwa cahaya itu adalah nyawa dari rupa. Buktinya, si Manikmaya, hanya berwarna putih, oleh karena bersinar, sehingga banyak dicari oleh manusia serta dihargainya.Terlebih lagi si Geniyara, Mirah Delima dan sebagainya, karena memiliki warna dan bersinar.
Dan sekarang selain yang sudah dibicarakan seperti tersebut, saya akan bertanya kepada semua mirah untuk dipertimbangkan. Pertanyaanku seperti ini, pilih yang mana, memiliki warna dan bercahaya sedang dibanding dengan tidak memiliki warna, dan hanya cahaya saja, akan tetapi cahayanya melebihi cahaya dari semua yang berwarna? Apa lebih memilih memiliki warna yang bersinar sedang, apa memilih tanpa warna namun memiliki cahaya tinggi?
Semua mirah tidak ada yang bisa menjawabnya. Kemudian berlian melanjutkan kata-katanya “Jika saya, memilih tidak berwarna, hal demikian kadang justru mengandung cahaya yang lebih. Sehingga saya tidak begitu memikirkan tentang warna, saya hanya mengejar cahaya. Sebab, walau tanpa warna, jika mengandung cahaya tinggi, Cahaya tinggi itu bisa membentuk warna dengan berbagai macam warna yang disebabkan karena kejernihannya. Lihatlah diriku ini, tidak mempunyai warna seperti halnya mirah, tidak merah, tidak kuning, bukan hijau, bukan biru, bukan hitam, tidak putih. Namun karena nyala cahayaku melebihi semua jenis mirah, walaupun tanpa warna, namun bisa menjadi merah, juga bisa menjadi kuning, bisa hijau, dan sebagainya. Jika saya sedang berwarna merah, tidak kalah dengan geniyara, jika sedang berwarna kuning, tidak kalah dengan mirah delima, Jika sedang berwarna ungu, tidak kalah dengan pusparaga, pun selanjutnya tidak akan kalah dibanding semua mirah. Sehingga, bagaikan memuat atas semua jenis mirah. Apakah sebabnya saya bisa seperti itu, hal itu disebabkan karena tak berwarna, namun unggul dalam cahaya.
Seandainya ketinggian sinarku, namun masih mengandung warna, hal itu juga tidak akan bisa mengandung semua warna. Walaupun tanpa warna, jika tidak tinggi cahayaku, juga tidak bisa memuat semua warna. Sehingga jelaslah, rupa yang paling indah adalah yang tidak berwarna namun tinggi cahayanya. Sebab hal itu adalah yang hidup dan yang mengandung semua warna.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Yoga-Kundalini Upanishad Bab III
1. Melana-Mantra: Hrim, Bham, Sam, Pam, Pham, Sam, Ksham. Kelahiran teratai (Brahma) berkata: “O Shankara, (di antara) bulan baru (hari pert...
-
Burung Derkuku diam sejenak, kemudian bertanya lagi seperti ini: Perkutut, masih ada satu masalah yang belum begitu paham dalam pikiranku, y...
-
Inti ajaran saya yang esensial adalah: tanpa kepercayaan, tanpa dogma, tanpa iman, tanpa agama, tidak ada yang dipinjam (diambil dari ajara...
-
Sutra 1.1 Penjelasan Yoga. Sutra 1.2 Yoga adalah pengendalian aktifitas mental. Sutra 1.3 Kemudian kesadaran berdiam dalam bentuknya yang es...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar