Bagian pertama dari pertanyaan:
Pikiranku berada dalam keadaan yang membingungkan sehingga mustahil untuk tetap berada ditengah.
Aku tidak mengatakan bahwa engkau seharusnya tetap berada ditengah. Jika engkau mencoba untuk tetap berada ditengah, engkau tidak akan pernah berada ditengah. Yang ditengah adalah keseimbangan, engkau tidak bisa mencoba untuk berada disana. Engkau akan harus bersandar kekiri, engkau akan harus bersandar kekanan. Jangan melekat pada posisi apapun. Jadilah bebas. Dan antara bersandar kekiri dan bersandar ke kanan, disuatu tempat satu titik halus muncul didalam dirimu.
Jangan mencoba untuk berada ditengah. Aku tidak mengatakan cobalah sedikit amarah dan sedikit welas asih bersamaan, tidak. Aku tidak mengatakan cobalah untuk berada ditengah, engkau akan menjadi gila. Aku mengatakan berpindahlah dari satu titik berlawanan ke titik yang lain, tetapi bergeraklah dengan begitu waspada sehingga engkau bisa menemukan titik tengah didalam dirimu.
Dan bagian kedua dari pertanyaan:
Tidakkah lebih baik untuk mengikuti pikiran dalam semua ekstrimnya, sehingga aku bisa mengalami keseluruhan kekonyolannya?
Tidak ada seorangpun yang pernah mampu mengalami seluruh kekonyolan pikiran. Ia tidak terbatas. Engkau tidak akan bisa mengalami keseluruhannya, ia sangat kreatif, ia terus menciptakan kekonyolan baru. Engkau telah berada disini dalam semesta ini begitu lamanya namun engkau belum mampu mengalami keseluruhan kekonyolannya itu.
Tidak ada kemungkinan untuk membuat kekonyolan itu lelah. Bahkan Aleksander Agung belum pernah membuatnya lelah. Jika engkau ingin melelahkan mereka satu-satunya cara adalah untuk menjadi sadar. Semakin sadar dirimu, semakin kekonyolan itu terlihat seperti kekonyolan. Ketika mereka terlihat seperti kekonyolan, ketika engkau melihatnya sebagai konyol, engkau hanya berhenti. Engkau tidak melakukannya lagi. Tidak perlu menolak apapun didunia ini, orang hanya perlu menjadi sadar dan hal-hal yang tidak berguna, tidak berarti, jatuh dengan sendirinya, atas kemauan mereka sendiri.
-Osho
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Yoga-Kundalini Upanishad Bab III
1. Melana-Mantra: Hrim, Bham, Sam, Pam, Pham, Sam, Ksham. Kelahiran teratai (Brahma) berkata: “O Shankara, (di antara) bulan baru (hari pert...
-
Burung Derkuku diam sejenak, kemudian bertanya lagi seperti ini: Perkutut, masih ada satu masalah yang belum begitu paham dalam pikiranku, y...
-
Inti ajaran saya yang esensial adalah: tanpa kepercayaan, tanpa dogma, tanpa iman, tanpa agama, tidak ada yang dipinjam (diambil dari ajara...
-
Sutra 1.1 Penjelasan Yoga. Sutra 1.2 Yoga adalah pengendalian aktifitas mental. Sutra 1.3 Kemudian kesadaran berdiam dalam bentuknya yang es...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar