Seorang pelamun berkata, “engkau menyatakan ada sesuatu diluar lingkaran langit dan bola bumi ini yang dapat aku lihat. Menurut pendapatku, tidak ada apa-apa disana selain hal ini. Apabila memang ada, tunjukkan kepadaku dimanakah tempat itu!”
Pertanyaan ini dari mulanya tidak benar karena engkau meminta ditunjukkan sesuatu yang tidak memiliki tempat. Coba, katakan kepadaku dimanakah keberatanmu. Itu tidak berada dimana-mana. Tidak berada didalam lidah, mulut atau dadamu. Carilah melalui seluruh hal ini. Koyak mereka hingga hancur berkeping-keping. Engkau akan tahu bahwa anggapan atas keberatanmu tidak akan ditemukan didalam satupun dari semua itu. Maka, menyadari bahwa keberatanmu tidak beralasan. Karena engkau tidak menjelaskan tempat atas keberatanmu, bagaimana mungkin engkau akan menjelaskan pencipta keberatan? Begitu banyak ribuan keberatan dan keadaan muncul kepadamu tetapi mereka tidak berada ditanganmu atau tunduk pada pengendalianmu. Apabila engkau mengetahui darimana hal itu berasal, engkau akan mampu menaikkan mereka. Terdapat “koridor” untuk semuanya bagimu, tetapi engkau tidak menyadari dari mana mereka berasal, kemana mereka pergi dan apa yang akan mereka lakukan. Karena engkau tidak memiliki kemampuan untuk memastikan keadaan dirimu sendiri, bagaimana mungkin engkau berharap bisa memastikan keadaan penciptamu?
Seseorang yang punya saudara ipar perempuan pelacur mengatakan bahwa Tuhan tidak berada di surga. Engkau, anjing! Bagaimana mungkin engkau tahu Dia tidak berada disana? Pernahkah engkau mengukur surga jengkal demi jengkal dan menyeberangi seluruhnya hingga dapat mengatakan bahwa Dia tidak berada disana? Engkau bahkan tidak pernah tahu bahwa ada pelacur di rumahmu sendiri! Bagaimana caranya engkau akan mengetahui surga? Ya, engkau pernah mendengar tentang surga dan nama-nama bintang. Dan lingkaran yang engkau namakan “sesuatu”. Apabila engkau mengetahui sesuatu tentang surga dan pernah pergi satu jengkal ke surga, engkau tidak akan mengatakan omong kosong seperti itu.
Apa maksudmu dengan mengatakan Tuhan tidak berada di surga? Kita tidak mengartikan Dia tidak didalam surga melainkan surga tidak dapat meliputi-Nya. Dialah yang meliputi surga. Dia memiliki hubungan tak terbayangkan dengan dirimu. Segala sesuatu berada di dalam genggaman Mahakuasa-Nya, segala sesuatu adalah pengejawantahan diri-Nya dan sasaran pengendalian diri-Nya. Maka, Dia tidak diluar surga dan alam semesta, tetapi tidak sepenuhnya didalam kedua-duanya pula. Yakni, mereka tidak meliputi Dia, melainkan Dia meliputi mereka sepenuhnya.
Seseorang bertanya, dimanakah Tuhan, di bumi, atau di langit dan dimanakah Singgasana Tuhan berada? Kami katakan pernyataan itu tidak benar sejak awalnya karena Tuhan tidak dibatasi dengan tempat. Kemudian engkau bertanya, dimanakah Tuhan sebelumnya? Meski demikian, segala sesuatu tentang dirimu adalah nir- ruangan, pernahkah engkau menemukan benda-benda yang ada dalam dirimu yang selama ini engkau cari? Apabila semua tapa ruangan, bagaimana mungkin engkau mengkhayalkan sebuah tempat untuk pikiran dan keadaanmu? Sekarang, pencipta pikiran jauh lebih lembut daripada pikrian itu sendiri. Sebagai contoh, tukang bangunan lebih lembut daripada bangunan yang dia buat. Dialah yang mempu membuat bangunan, di sepanjang jalan, ribuan bangunan yang lain dan benda-benda yang mirip satu sama lain. Maka, dia lebih lembut dan lebih berharga daripada bangunan, tetapi kelembutannya tidak dapat dilihat kecuali melalui perantara rumah atau sejumlah pekerjaan lain yang muncul kedalam diri didalam dunia berakal sehat untuk memperlihatkan keindahan lembut dirinya.
Engkau dapat melihat napasmu pada musim dingin tetapi tidak pada musim panas. Itu bukan karena napasmu berhenti pada musim panas, tetapi karena pada musim panas, udara sangat panas dan napasmu terlalu lembut hingga tidak menampakkan diri, sebagai hal itu dilawankan dengan musim dingin. Sama halnya, seluruh sifat dan hakikatmu juga terlalu lembut untuk dapat dilihat kecuali melalui perantara perbuatan. Sebagai contoh, sifat pengampunanmu. Ia hadir tetapi tidak dapat dilihat. Hanya ketika engkau memaafkan seseorang, sifat pengampunanmu dapat dipahami. Kutukanmupun tidak dapat dilihat, tetapi ketika engkau melakukan kutukan melawan penjahat dengan menyerang dirinya, kutukanmu menjadi terlihat dan demikian seterusnya tiada henti.
Tuhan yang terlalu lembut untuk dapat terlihat, maka Dia menciptakan bumi dan surga agar kemahakuasaan dan kerajinan tangannya dapat terlihat. Untuk alasan ini, Dia mengatakan, “Mereka tidak melihat surga yang berada diatas mereka dan pertimbangkan bagaimana Kami telah menaikkannya?” (QS. 50:6).
Aku tidak sedang mengendalikan kata-kata dan ini aku lakukan karena aku ingin menasihati temanku, tetapi kata-kata tidak akan dipimpin olehku. Untuk alasan ini aku bersedih. Tetapi, didalam kenyataannya, kata-kata lebih tinggi daripada aku sendiri dan aku tunduk padanya, aku berbahagia karena dimanapun kata-kata diucapkan, Tuhan membuatnya dapat mencapai hidup manusia dan memiliki dampak yang mendalam.
Engkau tidak melemparkan, ketika Engkau melemparkan, Tuhanlah yang melemparkan (QS. 8:17). Sebuah panah yang terbang dari busur Tuhan tidak akan berhenti oleh tameng atau baju zirah apapun. Untuk alasan ini aku berbahagia. Apabila seluruh manusia mengetahui dan tiada kebodohan didalam diri manusia, dia akan terbakar dan berhenti hidup. Maka, kebodohan adalah sesuatu yang dikehendaki dari titik pandang bahwa ia harus terus berlangsung untuk mempertahankan keberadaan manusia. Belajar dapat diinginkan juga karena sebagaimana itu adalah alat untuk mengetahui Pencipta. Maka, sekalipun mereka lawan, setiap orang menolong yang lainnya. Meskipun malam lawan siang, itu berhubungan dengan siang didalam bahwa keduanya melakukan hal serupa. Apabila siang terus abadi, otak manusia tidak dapat menyerap sesuatupun, hingga mereka menjadi gila dan salah fungi. Maka, orang-orang beristirahat tidur pada malam hari hingga seluruh “alam mistik”, tubuh, otak, pikiran, tangan dan kaki, penglihatan dan pendengaran, mampu memperoleh kembali kekuatan mereka dan digunakan lagi di siang hati. Maka, meskipun didalam hubungannya tampak terlihat sebagai lawab, tetapi dalam hubungannya dengan Zat Bijak, semuanya melakukan hal sama dan tidak bertentangan sama sekali.
Tunjukkan kepadaku kejahatan didunia ini yang tidak berisi sejumlah kebaikan dan kebaikan mana yang tidak mengandung sejumlah kejahatan. Sebagai contoh, seseorang merencanakan melakukan pembunuhan tetapi terhalang oleh perzinahan hingga pembunuh itu tidak sempat melakukannya. Pada sisi lain, perzinahan jahat, tetapi pada sisi alin, karena dia menghalangi pembunuhan, ia menjadi suatu yang baik. Maka baik dan jahat adalah satu hal, tidak mungkin melepaskan diri. Pada sisi ini kita tidak sepakat dengan penganut Zoroastrian. Mereka berkata bahwa Tuhan ada dua, satu pencipta kebaikan dan yang lainnya pencipta kejahatan. Sekarang tunjukkan kepada kami kebaikan yang tanpa kejahatan sehingga kami dapat mengakui adanya tuhan kebaikan dan tuhan kejahatan disana! Amat mustahil ada karena kebaikan tidak dapat dipisahkan dari kejahatan, baik dan jahat bukanlah dua hal berbeda dengang garis perbatasan yang jelas diantara mereka.
Kami berkata sangat sedikit, sehingga kecurigaan barangkali muncul didalam dirimu. Apakah itu bisa jadi tidak seperti yang mereka katakan. Tentu, engkau tidak yakin. Tetapi bagaimana mungkin engkau dapat meyakini bahwa hal itu tidak demikian? Tuhan mengatakan, “Malanglah orang kafir, jangan berpikir mereka akan diangkat kembali pada hari agung? (QS. 83:4-5). Pernahkah engkau menyangka janji yang telah Kami buat akan menjadi kenyataan?” Berdasarkan ini, orang kafir akan dibebani tugas dan ditanyai, “Tidakah engkau memiliki pikiran samar-samar bahwa dirimu akan dihukum? Kenapa engkau tidak mengambil pencegahan dan mencari Kami?”
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Yoga-Kundalini Upanishad Bab III
1. Melana-Mantra: Hrim, Bham, Sam, Pam, Pham, Sam, Ksham. Kelahiran teratai (Brahma) berkata: “O Shankara, (di antara) bulan baru (hari pert...
-
Burung Derkuku diam sejenak, kemudian bertanya lagi seperti ini: Perkutut, masih ada satu masalah yang belum begitu paham dalam pikiranku, y...
-
Inti ajaran saya yang esensial adalah: tanpa kepercayaan, tanpa dogma, tanpa iman, tanpa agama, tidak ada yang dipinjam (diambil dari ajara...
-
Sutra 1.1 Penjelasan Yoga. Sutra 1.2 Yoga adalah pengendalian aktifitas mental. Sutra 1.3 Kemudian kesadaran berdiam dalam bentuknya yang es...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar