Minggu, 12 Mei 2019

BAGAIMANA CARA MENGEMBANGKAN KARAKTER YANG KUAT? (Bagian 1)

Pertanyaan: Bagaimana cara mengembangkan karakter yang cukup kuat sehingga aku tidak terganggu oleh apapun dan tidak kehilangan ketenanganku?

Jawaban OSHO:
Pergilah ke laut, dan amatilah laut. Jutaan ombak ada disana, namun jauh dikedalaman, lautnya tetap tenang dan sepi, dalam meditasi yang dalam. Gejolaknya hanya dipermukaan, persis dipermukaan dimana laut bertemu dengan dunia luar, angin. Jika tidak, dalam sendirinya, ia selalu tetap sama, bahkan tidak ada riak, tidak ada yang berubah.

Itu sama saja dengan engkau. Tepat dipermukaan dimana engkau bertemu orang lain ada kekacauan, kegelisahan, kemarahan, keterikatan, keserakahan, nafsu, hanya dipermukaan dimana angin datang dan menyentuhmu. Dan jika engkau tetap berada dipermukaan, engkau tidak bisa mengubah fenomena yang berubah ini, itu akan tetap disana.

Banyak orang mencoba untuk mengubahnya di sana, disekelilingnya. Mereka bertarung dengannya, mereka mencoba untuk tidak membiarkan satu gelombang muncul. Dan melalui pertarungan mereka semakin banyak gelombang yang muncul, karena ketika laut berkelahi dengan angin akan terjadi lebih banyak gejolak, sekarang tidak hanya angin akan membantu, laut juga akan membantu, akan ada kekacauan yang luar biasa dipermukaannya.

Semua orang moralis mencoba mengubah manusia dipinggiran atau permukaannya. Karaktermu ada adalah pinggiran atau permukaan, engkau tidak membawa karakter apapun kedalam dunia, engkau datang benar-benar tanpa karakter, selembar kertas kosong, dan semua yang engkau sebut karaktermu ditulis oleh orang lain. Orang tua, masyarakat, guru, ajaran, semua adalah pengkondisian. Engkau datang sebagai selembar kertas kosong, dan apapun yang dituliskan padamu berasal dari orang lain, jadi kecuali engkau menjadi lembaran kosong lagi engkau tidak akan tahu apakah alam itu, engkau tidak akan tahu apakah Brahma itu, engkau tidak akan tahu apakah Tao itu.

Jadi masalahnya adalah bukan bagaimana memiliki satu karakter yang kuat, masalahnya adalah bukan bagaimana untuk mencapai tanpa kemarahan, bagaimana agar tidak terganggu, tidak, itu bukan masalahnya. Masalahnya adalah bagaimana cara mengubah kesadaranmu dari pinggiran atau permukaan ke pusatnya. Lalu tiba-tiba engkau melihat bahwa engkau telah selalu tenang. Kemudian engkau bisa melihat pinggiran atau permukaannya dari kejauhan, dan jaraknya begitu luas, tak terbatas, sehingga engkau bisa melihat seolah-olah itu tidak terjadi padamu. Sebenarnya, hal itu tidak pernah terjadi padamu. Bahkan ketika engkau benar-benar tersesat didalamnya, hal itu tidak akan pernah terjadi padamu, sesuatu didalam dirimu tetap tidak terganggu, sesuatu didalam dirimu tetap melampaui, sesuatu didalam dirimu tetap menjadi saksi.

Jadi keseluruhan masalah bagi si pencari adalah bagaimana mengalihkan perhatiannya dari pinggiran atau permukaan ke pusat, bagaimana untuk tergabung dengan itu yang tidak berubah, dan tidak teridentifikasi dengan apa yang hanya batasnya. Pada batasnya, orang lain itu sangat berpengaruh, karena pada batasnya, perubahan itu wajar. Permukaan atau pinggirnya akan terus berubah, bahkan permukaan dari seorang Buddha juga berubah.

Perbedaan antara seorang Buddha dan dirimu bukanlah perbedaan karakter, ingatlah ini. Ini bukan perbedaan moralitas, ini bukan perbedaan dalam kebajikan atau bukan kebajikan, itu adalah perbedaan dalam dimana engkau berakar atau membumi.

Engkau membumi dipinggiran, seorang Buddha membumi di pusatnya. Dia bisa melihat pada pinggirannya atau permukaannya sendiri dari kejauhan. Ketika engkau memukulnya, dia bisa melihatnya seolah-olah engkau telah memukul orang lain, karena pusatnya begitu jauh. Seolah-olah dia adalah seorang pengamat di perbukitan dan ada sesuatu yang terjadi di lembah dan dia bisa melihatnya. Ini adalah hal pertama yang harus dipahami.

Hal kedua, itu sangat mudah untuk mengendalikan atau mengontrol, itu sangat sulit untuk berubah atau bertransformasi. Itu sangat mudah untuk mengendalikan. Engkau bisa mengendalikan kemarahanmu, tapi apa yang akan engkau lakukan? Engkau akan menekannya. Dan apa yang terjadi ketika engkau menekan sesuatu? Arah dari gerakannya berubah, ia sebelumnya akan pergi keluar, dan jika engkau menekannya, ia mulai pergi kedalam, hanya arahnya yang berubah.

Dan untuk kemarahan pergi keluar itu bagus, karena racunnya perlu dibuang keluar. Itu buruk bagi kemarahan untuk bergerak kedalam, karena itu berarti seluruh struktur tubuh pikiranmu akan diracuni olehnya. Dan kemudian jika engkau terus melakukan ini untuk waktu yang lama, seperti yang telah dilakukan semua orang, karena masyarakat mengajarkan kontrol, bukan transformasi.

Masyarakat mengatakan, 'Kendalikanlah dirimu sendiri', dan dengan mengendalikan, semua hal negatif telah dilemparkan lebih dalam dan semakin dalam ke alam bawah sadar, dan kemudian mereka menjadi hal yang konstan atau tetap didalam dirimu. Lalu itu bukan pertanyaan apakah engkau kadang-kadang menjadi marah dan terkadang tidak, engkau hanya marah. Kadang kala engkau meledak, dan kadang kala engkau tidak meledak karena tidak ada alasannya, atau engkau harus mencari satu alasan. Dan ingat, engkau bisa menemukan alasan dimana saja!

Engkau marah. Karena engkau telah menekan begitu banyak kemarahan, sekarang tidak ada saat ketika engkau tidak marah. Setidaknya, terkadang engkau kurang marah, terkadang lebih. Seluruh keberadaanmu diracuni oleh penekanan. Engkau makan dengan kemarahan dan itu memiliki kualitas yang berbeda ketika seseorang makan tanpa kemarahan, sangat indah melihat dia, karena dia makan tanpa kekerasan. Dia mungkin sedang makan daging, tapi dia makan tanpa kekerasan. Engkau mungkin makan hanya sayuran dan buah-buahan, tapi jika kemarahan ditekan, engkau makan dengan buas.

Kemudian ini akan bergerak kedalam segala hal, kesetiap arena kehidupanmu. Engkau akan bercinta, tapi itu akan lebih seperti kekerasan daripada seperti cinta, itu akan memiliki banyak agresi atau kekerasan didalamnya. Karena engkau tidak pernah saling mengamati satu sama lain saat bercinta, engkau tidak tahu apa yang sedang terjadi, dan engkau tidak dapat mengetahui apa yang terjadi pada engkau karena engkau hampir selalu begitu dalam agresi atau kekerasan.

Itulah sebabnya orgasme mendalam melalui cinta menjadi tidak mungkin karena engkau takut jauh dilubuk hatimu. Jika engkau benar-benar bergerak tanpa kendali, engkau mungkin bisa membunuh istrimu atau membunuh kekasihmu, atau si istri dapat membunuh suami atau kekasihnya. Engkau menjadi begitu takut akan kemarahanmu sendiri! Lain kali engkau bercinta, perhatikanlah, engkau akan melakukan gerakan yang sama seperti yang dilakukan saat engkau sedang agresif. Perhatikanlah wajah, pasanglah cermin di sekeliling sehingga engkau bisa melihat apa yang sedang terjadi diwajahmu! Semua gangguan atau distorsi dari kemarahan dan agresi akan berada disana.

Melalui penekanan, pikiran menjadi terpecah. Bagian yang engkau terima menjadi bagian yang sadar, dan bagian yang engkau tolak menjadi yang tidak sadar. Pembagian ini tidak alami, pembagiannya terjadi karena penekanan atau pengekangan. Dan kealam bawah sadar engkau terus membuang semua sampah yang ditolak masyarakat, tapi ingat, apapun yang engkau buang kedalamnya semakin lama semakin menjadi bagian darimu, ia masuk kedalam tanganmu, masuk ketulangmu, kedalam darahmu, kedalam detak jantungmu. Sekarang para psikolog mengatakan bahwa hampir delapan puluh persen penyakit disebabkan oleh emosi yang tertekan, begitu banyak kegagalan jantung berarti begitu banyak kemarahan telah ditekan didalam hati, begitu banyak kebencian sehingga jantung teracuni.

Mengapa? Mengapa manusia menekan begitu banyak dan menjadi tidak sehat? Karena masyarakat mengajarkan engkau untuk mengendalikan, tidak untuk mengubahnya, dan cara bertransformasi itu sama sekali berbeda. Untuk satu hal, ini bukan cara untuk mengontrol sama sekali, justru sebaliknya.

-Osho

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Yoga-Kundalini Upanishad Bab III

1. Melana-Mantra: Hrim, Bham, Sam, Pam, Pham, Sam, Ksham. Kelahiran teratai (Brahma) berkata: “O Shankara, (di antara) bulan baru (hari pert...