Selama beradab-abad agama telah kehilangan wilayah kekuasaannya secara terus menerus. Pertama, agama mencoba menghancurkan sains. Tapi agama tidak bisa melakukannya karena tidak ada yang bisa menghancurkan kebenaran, dan sains lebih benar, sejauh itu menyangkut dunia obyektif, daripada agama.
Para ilmuwan mengatakan bahwa matahari tidak mengelilingi bumi dan Alkitab mengatakan hal itu. Para ilmuwan mengatakan bahwa bumi mengelilingi matahari. Sekarang, jika Alkitab bisa salah dalam satu hal, mengapa tidak pada hal lainnya? Itulah masalahnya, itulah ketakutannya.
Saat sains menjadi sangat sombong, agama menjadi lebih defensif. Jadi apapun yang ditemukan oleh sains, agama mencoba untuk menyesuaikan dengannya. Agama mencoba untuk membuatnya sesuai dengan dirinya sendiri, karena satu-satunya kemungkinan untuk bertahan sekarang adalah jika agama membuktikan bahwa agama itu sangat ilmiah.
Pada awalnya justru sebaliknya. Jika seorang ilmuwan ingin bertahan, satu-satunya cara adalah untuk membuktikan bahwa apapun yang dia temukan itu sesuai dengan kitab suci, bahwa penyelidikannya membuktikan tulisan suci, bahwa itu tidak bertentangan.
Sekarang semuanya justru sebaliknya. Sekarang jika agama ingin bertahan didunia, ia terus menerus mencari sains. Apapun yang sains temukan, agama segera melompat dan mencoba untuk membuktikan, "Inilah yang telah kami katakan selama ini".
-Osho
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Yoga-Kundalini Upanishad Bab III
1. Melana-Mantra: Hrim, Bham, Sam, Pam, Pham, Sam, Ksham. Kelahiran teratai (Brahma) berkata: “O Shankara, (di antara) bulan baru (hari pert...
-
Orang-orang yang sedang belajar disuatu tempat berpikir bahwa jika mereka telah datang ditempat itu, mereka harus melupakan pelajaran yang d...
-
KATA PENGANTAR Petunjuk latihan ini dibuat dengan tujuan memberikan kesempatan pada orang-orang yang berminat untuk menguasai bioenergi (qi/...
-
“Jadilah diri sendiri” – biasanya ditemani sugesti yang lain seperti “tenanglah” atau “jangan khawatir” – kedengarannya adalah nasehat yang ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar