Sabtu, 11 Mei 2019

DUA KEADAAN DARI PANCA INDERA

Bermeditasilah pada dua keadaan. Pertama adalah keadaan tidur dimana sebagian besar umat manusia berada.

Orang-orang hidup seperti orang yang berjalan sambil tidur, mekanis adalah hidup mereka, tidak sadar adalah perilaku mereka. Mereka tidak sadar siapa mereka, mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan, mereka tidak tahu kemana mereka pergi. Hidup mereka adalah sebuah kebetulan, sebuah kayu apung.

Dalam kondisi ini juga, bodhichitta, kesadaran buddha, atau kesadaran kristus, atau kesadaran krishna, apapun nama yang engkau pilih, engkau bisa memilih, ada. Bahkan pada orang-orang yang tidur nyenyak, bahkan tidak sedikitpun sebuah kilasan kesadaran, bodhichitta ada, kesadaran buddha ada, tetapi ditutupi oleh sampah. Dan sampah itu berasal dari panca indera, mata, telinga dan indera lainnya.

Panca indera terus menuangkan kedalam dirimu segala macam pengaruh atau kesan dari luar. Apapun yang engkau lihat segera mencapai yang didalam, apapun yang engkau baca mencapai yang didalam, apapun yang engkau dengar mencapai yang didalam. Dan bodhichittamu seperti berlian yang dilapisi lapisan dan pengaruh-pengaruh ini. Ini adalah satu keadaan.

Keadaan kedua adalah dari yang terjaga, buddha, yang tercerahkan, yang benar-benar waspada. Sebuah transformasi terjadi dalam dirinya. Dia juga memiliki panca indera, tetapi sekarang panca inderanya berfungsi dengan cara yang sama sekali berbeda. Kelima panca inderanya mulai menuangkan welas asihnya kedunia luar.

Bagi orang yang tertidur, panca indera hanya membawa pengaruh-pengaruh dari luar. Bagi orang yang terjaga, kelima panca indera yang sama ini mulai menuangkan cintanya, energinya, welas asihnya, ke dunia.

Ketika bodhichitta ditemukan, ketika kesadaran batin diketahui, engkau bukan lagi seorang pengemis. Engkau tidak mengambil apapun dari luar. Sebaliknya, engkau menjadi seorang kaisar, engkau mulai menuangkan keberadaanmu ke dunia luar, engkau memperindahnya, engkau menjadi sebuah berkah untuknya. Inilah transformasi.

Jika engkau waspada, engkau akan memberikan sesuatu kepada dunia, engkau akan menjadi pemberi. Ingatlah, semakin banyak engkau memberi, semakin banyak yang engkau miliki, karena semakin banyak yang engkau curahkan ke dunia, dari sumber yang tidak diketahui dari semesta lebih banyak dan semakin banyak yang terus mengalir kepadamu. Engkau terhubung dengan samudera. Bodhichitta adalah pintu samudera itu. Samudera itu adalah Tuhan. Dari samudera itu mata air terus mengalir kedalam dirimu. Engkau hanya membagikan.

Yesus berkata, “Mereka yang menyimpan akan kehilangan, dan mereka yang kehilangan akan menyimpan”.

Bagikanlah, dan engkau akan memiliki lebih banyak. Berikanlah, dan engkau akan mendapatkan dari luar dunia ini. Orang yang bertransformasi terus memberi. Dia memiliki begitu banyak untuk diberikan, dia berkelimpahan.

-Osho

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Yoga-Kundalini Upanishad Bab III

1. Melana-Mantra: Hrim, Bham, Sam, Pam, Pham, Sam, Ksham. Kelahiran teratai (Brahma) berkata: “O Shankara, (di antara) bulan baru (hari pert...