Minggu, 03 Februari 2019

MELANGGAR SUMPAH

Dalam pertempuran di Kurusetra, Bhisma mengamuk membabibuta menghancurkan pasukan Pandawa. Tidak ada yang bisa menghentikannya, Arjuna sekalipun. Khrisna yang menjadi kusir kereta perang Arjuna terus menyemangati Arjuna untuk melawan Bhisma, namun Arjuna nampak setengah hati melawan Bhisma yang merupakan kakeknya sendiri.

Khrisna kecewa dengan Arjuna yang tidak menggunakan kekuatan penuh, hanya karena kasih sayangnya kepada kakeknya sehingga mengakibatkan pasukannya hancur. Khrisna memegang
senjata Cakranya dan mengatakan kepada Arjuna bahwa dia akan melanggar sumpahnya untuk tidak menggunakan senjata dalam perang ini, jika Arjuna tidak mau bertarung sepenuhnya dengan Bhisma. Sikap Khrisna seperti ini sering terjadi dan sesungguhnya hanya sandiwara belaka.

Sebelum peristiwa itu terjadi, pada hari-hari sebelumnya, Duryudana terus menerus menghina Bhisma. Duryudana menilai Bhisma setengah hati dalam perang, Bhisma berpihak pada Pandawa, Bhisma menginginkan kemenangan justru untuk Pandawa meskipun dia berperang di pihak Kurawa. Begitu banyaknya hinaan diterima Bhisma hingga akhirnya Bhisma marah dan bersumpah bahwa besok akan membunuh seluruh Pandawa dan menjadikan Dropadi janda. Duryudana sangat
berbahagia degan sumpah Bhisma ini.

Khrisna mengetahui sumpah Bhisma dan seperti biasanya dia memainkan drama dengan menyuruh Drupadi untuk menyentuh kaki Bhisma saat dia masih tertidur di pagi hari sehingga dia tidak menyadarinya. Bhisma memiliki kebiasaan jika ada wanita yang menyentuh kakinya untuk meminta berkah, dia selalu mengatakan “hidup langgeng bersama suamimu”.

Dropadi melakukan apa yang diperintah Khrisna, dan Bhisma yang saat itu baru terbangun tidak menyadari siapa wanita yang menyentuh kakinya, langsung mengatakan, “hidup langgeng bersama suamimu”. Ketika Bhisma sadar bahwa wanita didepannya adalah Drupadi, dia begitu marah karena sumpahnya untuk membunuh Pandawa bertentangan dengan berkah yang diberikan kepada
Drupadi.

Bhisma sadar bahwa hal ini pastilah permainan Khrisna. Dia bertanya kepada Khrisna, mengapa dia mempermainkannya, apa yang harus dilakukan,apakah harus menarik sumpah ataukah menarik berkah yang diberikan. Khrisna menjawab, “sumpahmu untuk adharma sedangkan berkahmu adalah
dharma, aku memahami betapa sulitnya untuk menarik sumpah bagi orang seperti dirimu, namun aku juga akan melanggar sumpahku dalam perang ini, aku akan menggunakan senjataku untuk membunuhmu”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Yoga-Kundalini Upanishad Bab III

1. Melana-Mantra: Hrim, Bham, Sam, Pam, Pham, Sam, Ksham. Kelahiran teratai (Brahma) berkata: “O Shankara, (di antara) bulan baru (hari pert...