Sebelum perang di Kurusetra terjadi, kedua belah pihak baik Kurawa maupun Pandawa mencari sebanyak mungkin pendukung untuk berperang. Salah satu pihak yang penting karena memiliki kekuatan angkatan perang tangguh adalah Khrisna dengan pasukan Yadawanya.
Kurawa diwakili oleh Duryudana dan Pandawa diwakili Arjuna bersegera untuk menghadap Khrisna. Duryudana dapat hadir mendahuli Arjuna,namun pada saat itu Khrisna sedang tidur, kemudian dia duduk disisi kepala Khrisna. Selanjutnya Arjuna datang dan duduk di kaki Khrisna. Ketika Khrisna bangun, dia pertama kali melihat Arjuna kemudian baru melihat Duryudana sehingga Khrisna memberikan kesempatan pertama kepada Arjuna untuk menyampaikan maksud kedatangannya. Duryudana memprotes keputusan Khrisna karena dia merasa datang terlebih dahulu namun Khrisna berargumen bahwa yang dilihat pertama kali adalah Arjuna.
Khrisna memberikan dua pilihan, pilihan pertama adalah seluruh kekuatan perang Yadawa dan pilihan kedua adalah dirinya sendiri yang akan menjadi kusir kereta perang yang tidak akan mengangkat senjata. Karena Arjuna yang dilihat pertama kali oleh Khrisna maka dia yang diberi kesempatan untuk memilih. Arjuna memilih Khrisna untuk menjadi kusir kereta perang dalam pasukan Pandawa. Pilihan Arjuna membuat Duryudana gembira karena dia memang menghendaki pasukan Yadawa bergabung dalam pasukan perangnya.
Dalam perang di medan Kurusetra akhirnya Khrisna menjadi kusir kereta perang Arjuna. Mengapa Arjuna,bukan Yudhistira, Bhima, Nakula atau Sadewa. Arjuna adalah prajurit yang paling tangguh meskipun dalam sinetron Karna ditampilkan seolah lebih tangguh. Arjuna sendirian pernah pernah mengalahkan pasukan Kurawa dimana didalamnya terdapat Durna, Karna dan yang lainnya dalam perang Wirata.
Meskipun Arjuna merupakan prajurit paling tangguh, namun dia juga satu-satunya prajurit Pandawa yang tidak memiliki alasan lain kecuali melaksanakan dharma internalnya. Yudhistira berjuang untuk kerajaan,Bhima ingin membalas dendam memenuhi sumpahnya menghancurkan paha Duryudana, Nakula dan Sadewa dendam terhadap Sengkuni, namun Arjuna tidak ada motif lain selain melaksanakan dharmanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar