Jumat, 08 Februari 2019

KSATRIA PEMUSNAH ADHARMA DI MEDAN KURUSETRA

Sebelum perang di Kurusetra pecah, Khrisna menanyakan kepada para ksatria berapa hari waktu yang mereka butuhkan untuk memenangkan peperangan jika bertempur sendirian. Jawaban dari
para ksatria beragam, Drona menjawab bahwa dia membutuhkan waktu 25 hari, Karna mengatakan dia butuh waktu 24 hari, Arjuna meyakini dia bisa menyelesaikan perang dalam 28 hari, dan setiap ksatria yang ditanya Khrisna memiliki jawaban yang berbeda-beda.

Namun ada satu ksatria yang memiliki kesaktian luar biasa bernama Barbarika. Dia adalah putra
Gatotkaca, cucu Bhima. Barbarika ketika ditanya oleh Khrisna, berapa waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan perang, dia menjawab bahwa dia hanya perlu waktu satu menit untuk menyelesaikan peperangan. Khrisna kagum dengan kesaktian Barbarika, kemudian dia bertanya bagaimana dia bisa menyelesaikan perang dalam satu menit.

Barbarika memiliki senjata panah yang super canggih dengan tiga anak panah, Anak panah pertama
dapat menandai barang atau benda atau wujud apapun yang dituju, anak panah kedua dapat menandai barang atau benda atau wujud apapun yang ingin diselamatkan dan anak panah ketiga dapat menghancurkan barang atau benda atau wujud apapun yang telah ditandai dengan anak panah pertama dan menyelamatkan barang atau benda atau wujud apapun yang telah ditandai dengan anak panah kedua.

Khrisna menantang Barbarika untuk mengumpulkan semua daun pohon yang ada diatasnya dengan anak panahnya dan Barbarika menerima tantangan. Ketika Barbarika berkonsentrasi dengan
panahnya, Krisna memetik sebuah daun dan menginjaknya agar Barbarika gagal mengumpulkan semua daun dengan anak panahnya. Ketika anak panah Barbarika dilepaskan langsung menandai seluruh daun pohon dan kemudian melayang berputar diatas kaki Khrisna yang menginjak daun. Barbarika meminta Khrisna mengangkat kakinya karena jika tidak maka anak panahnya akan menembus kakinya untuk menandai daun yang diinjaknya. Khrisna mengangkat kakinya dan selanjutnya panah ketiga Barbarika mengumpulkan dan mengikat seluruh daun pohon.

Pesan yang diterima Khrisna dari tantangan ini adalah bahwa Khrisna tidak akan dapat menyembunyikan siapapun termasuk Pandawa jika ingin menyelamatkannya dari panah Barbarika.

Khrisna kemudian menanyakan kepada Barbarika kepada siapa dia akan berpihak jika perang terjadi. Barbarika mendapatkan amanat dari ibunya agar dia senantiasa membela pihak yang lemah, dalam hal ini Barbarika menilai bahwa kekuatan perang Pandawa lebih kecil daripada kekuatan perang Kurawa sehingga dia mengatakan akan berpihak kepada Pandawa.

Khrisna memberikan wejangan Bagwad Gita kepada Barbarika sebagaimana yang disampaikan kepada Arjuna dan Sanjaya. Barbarika adalah seorang pengagum Khrisna, dia menganggap Khrisna sebagai gurunya. Khrisna mengatakan bahwa jika dia menganggapnya sebagai gurunya, maka Khrisna meminta gurudaksina (pemberian seorang murid kepada gurunya). Barbarika setuju untuk memberikan apapun kepada Khrisna, dan sesuai perkataan Barbarika maka Khrisna meminta kepala Barbarika.

Barbarika memotong kepalanya dan memberikannya kepada Khrisna. Khrisna sangat kagum akan bakti yang ditunjukkan kepadanya dan menanyakan kepada Barbarika apa yang diinginkan sebagai anugerah. Barbarika meminta agar dia diberikan kesempatan untuk menyaksikan perang yang akan terjadi dan Khrisna mengabulkan keinginan tersebut. Khrisna menempatkan kepala Barbarika diatas bukit menghadap ke medan perang yang akan terjadi.

Setelah perang di Kurusetra berakhir, para ksatria berdebat tentang siapa yang paling berperan dalam kemenangan Pandawa. Karena tidak ada kesepakatan maka Khrisna menyampaikan bahwa ada mata yang menyaksikan peristiwa peperangan dari awal hingga akhir dari atas bukit. Mereka semua pergi keatas bukit dan menemukan Barbarika, kemudian menanyakan tentang ksatria yang paling berperan dalam perang di Kurusetra. Barbarika menjawab bahwa hanya Khrisnalah yang dilihatnya dalam pertempuran. Barbarika hanya melihat cakra berputar-putar menghancurkan pihak yang tidak mendukung dharma. Para Pandawa menyadari bahwa Khrisnalah yang telah mengahncurkan adharma, para Pandawa hanyalah alat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Yoga-Kundalini Upanishad Bab III

1. Melana-Mantra: Hrim, Bham, Sam, Pam, Pham, Sam, Ksham. Kelahiran teratai (Brahma) berkata: “O Shankara, (di antara) bulan baru (hari pert...