Sabtu, 18 Maret 2017

KEDAMAIAN JIWA DAN KEHARMONISAN JASMANI

Dimana yang berbakat ditinggikan, timbullah persaingan. Dimana ada godaan, hati menjadi tidak tenang. Bila semua orang diisi dengan hasrat, maka akan timbul masalah.

Demikianlah orang bijak memberi inspirasi, sehingga semua orang tenang. Pemikiran serta ambisi diarahkan kedalam untuk pertumbuhan, bukan keluar untuk konflik. Pikiran-pikiran terbuka. Karakter dikuatkan. Ketergantungan kepada diri sendiri ditemukan. Dengan cara ini, pengetahuan serta hasrat tidak mencampuri yang lain. Kekuatan jiwa menggantikan pamer jasmani.

Persaingan dan kerjasama adalah berlawanan, masing-masing diciptakan oleh yang lain. Dari persaingan timbul pertikaian, dari kerjasama timbul ketergantungan. Orang bijak tidak mendorong kedua-duanya.

Diantara segalanya yang berlawanan ada sesuatu kekuasaan jiwa yang penuh kebajikan. Ini terjadi kalau tak ada sesuatu yang luar biasa terjadi, kalau orang tidak licik, kalau yang intelejen tidak licik, kalau yang kurang beruntung tidak ditelantarkan. Ada kedamaian jiwa dan keharmonisan kehidupan.

Kalau ada kedamaian jiwa, yang biasa menjadi mendalam. Kalau ada keharmonisan lahiriah, segalanya tampak biasa dan menjadi suatu kewajaran.

-Tao Teh Ching, Prinsip Ajaran & Aplikasi Kehidupan



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Yoga-Kundalini Upanishad Bab III

1. Melana-Mantra: Hrim, Bham, Sam, Pam, Pham, Sam, Ksham. Kelahiran teratai (Brahma) berkata: “O Shankara, (di antara) bulan baru (hari pert...