Kehidupan tidak selalu terang benderang atau indah layaknya warna pelangi, sering kali kita mendengar sebagian orang mengeluh mengalami kegagalan, menganggap diri sebagai pecundang. Sesungguhnya kegagalan hanyalah sebuah mitos, kegagalan hanyalah tujuan atau visi yang belum terealisasi. Kita tidak perlu menampar diri sendiri dengan membandingkan dengan orang lain hanya karena belum bisa mewujudkan mimpi kita. Bagaimana kita bisa percaya pada diri sendiri ketika kita melabeli diri dengan kegagalan.
Mengapa kita lebih berfokus pada kegagalan dibanding keberhasilan? Mengapa kita tidak bisa percaya diri? Apakah jika kita berfokus pada kegagalan saja akan membawa kita sebagai manusia sejauh ini? Semua teknologi didunia adalah sebagai akibat dari kegagalan berulang-ulang.
Helen Keller mengatakan, "Ketika satu pintu kebahagiaan tertutup, pintu yang lain terbuka, namun sering kita melihat begitu lama di pintu yang tertutup sehingga kita tidak melihat satu pintu yang telah dibuka untuk kita".
Orang terkaya di Cina Mr Jack Ma pernah ditanya "Apa rahasia Anda untuk sukses?" Dia mengatakan, "Benar-benar sederhana ... Saya melakukan (tindakan) sementara Anda hanya menonton.
Apa yang bisa kita lakukan ?
Semuanya diawali dari diri sendiri, kita harus percaya pada diri sendiri. Menantang diri untuk menjadi yang kita inginkan, maka kita akan menyadari bahwa hal yang semula tidak mungkin menjadi mungkin. Bagaimana kita mencapai tugas besar ini? Berikut adalah beberapa cara untuk mencapai tujuan:
1. Berpikir positif, ketika kita memiliki keputusan untuk menjadi positif, dan menindaklanjuti keputusan dengan tindakan, kita akan mulai menghadapi berbagai situasi positif dan negative. Meskipun pikiran negatif dan positif akan selalu berjalan di pikiran kita, kunci untuk menjadi positif adalah untuk membatasi jumlah pemikiran negatif.
2. Percaya pada apa pun yang kita lakukan, hal apa pun yang kita lakukan, lakukan dengan cara yang terbaik, dengan demikian kita akan menyadari bahwa hal yang tidak mungkin akan menjadi mungkin.
3. Singkirkan teman negatif, orang-orang yang menghisap energi kehidupan kita dengan hal negatif, keluhan, gosip dan keegoisan. Teman negative ini adalah racun yang merusak kesehatan kita. Singkirkan teman-teman yang meracuni kesehatan, hanya mengkritik dan mengeluh. Termasuk juga kita tidak perlu segan untuk unfriend atau unfollow teman-teman di media social.
4. Kelilingi diri kita dengan orang-orang yang mendukung dan mendorong kita. Semudah mengidentifikasi teman negatif, maka teman-teman yang positif juga mudh diidentifikasi. Dialah orang-orang yang terus-menerus percaya pada kita, memiliki impian yang sama, tujuan yang sama, visi yang sama, yang indah untuk selalu bersama orang-orang sekaliber itu. Kata Henry Ford, “Datang bersama-sama adalah awal, menjaga bersama-sama adalah kemajuan, bekerja bersama adalah kesuksesan”.