Kamis, 10 Oktober 2019

PENGAMATAN LANGSUNG

Mengapa gagasan-gagasan tertanam dalam batin kita? Mengapa bukan fakta yang penting, melainkan gagasan? Mengapa teori, gagasan menjadi begitu penting, bukan fakta?

Apakah oleh karena kita tidak dapat memahami fakta, atau tidak punya kemampuan, atau takut menghadapi fakta?

Dengan demikian, gagasan, spekulasi, teori menjadi cara untuk melarikan diri dari fakta.

Anda boleh melarikan diri, Anda boleh melakukan apa saja, faktanya ada disitu, fakta bahwa kita marah, fakta bahwa kita ambisius, fakta bahwa kita menyenangi seks, selusin fakta.

Anda dapat menekannya, Anda dapat memolesnya, yang adalah suatu bentuk penekanan juga, Anda dapat mengendalikannya, tetapi semua fakta itu ditekan, dikendalikan, didisiplinkan dengan gagasan.

Tidakkah gagasan membuang-buang energi kita? Tidakkah gagasan menumpulkan batin?

Anda mungkin cerdik dalam berspekulasi, dalam mengutip, tetapi jelas batin yang tumpullah yang mengutip, yang banyak membaca dan mengutip.

Anda melenyapkan konflik diantara hal-hal yang berlawanan dengan sekali bertindak jika Anda diam bersama fakta, dan dengan demikian membebaskan energi untuk menghadapi fakta.

Bagi kebanyakan dari kita, kontradiksi adalah suatu bidang luar biasa yang didalamnya batin kita terperangkap.

Saya ingin melakukan ini, tetapi saya melakukan sesuatu yang lain, tetapi jika saya menghadapi fakta “ingin melakukan ini”, maka tidak ada kontradiksi, dan dengan demikian, dengan sekali bertindak saya menghapuskan sama sekali semua perasaan yang bertentangan, dan batin saya kemudian sepenuhnya menaruh perhatian pada apa adanya, pada pemahaman apa adanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Yoga-Kundalini Upanishad Bab III

1. Melana-Mantra: Hrim, Bham, Sam, Pam, Pham, Sam, Ksham. Kelahiran teratai (Brahma) berkata: “O Shankara, (di antara) bulan baru (hari pert...