Sabtu, 30 Maret 2019

MULAI YANG NEGATIF

Jadi ingatlah, Atisha berkata: “selalu bermeditasilah”, yang dia maksudkan selalu rileks, “pada objek-objek khusus”.

Apa yang dia maksud dengan “objek-objek khusus”? Kesedihan, kemarahan, keserakahan, nafsu, ini hal yang negative. Cinta, keindahan, kegembiraan, kebebasan, ini hal yang positif.

Mulailah dengan yang negatif, karena engkau hidup dalam yang negatif. Saat sedang sedih, bermeditasilah atas kesedihan itu.

Jangan terburu-buru untuk menyingkirkannya, jangan terburu-buru untuk berada ditempat lain sehingga engkau bisa melupakannya. Kesempatan itu akan hilang, karena kesedihan memiliki kedalamannya sendiri, kesedihan memiliki keindahannya sendiri, kesedihan memiliki rasanya sendiri. Alamilah itu, rilekslah didalamnya, jadilah satu dengannya dan tanpa usaha apapun untuk melarikan diri, tanpa usaha untuk apapun untuk menyibukkan diri ditempat lain. Biarkanlah kesedihan itu ada disana, nikmatilah! Ia adalah mekarnya keberadaanmu. Kesedihan juga adalah mekarnya keberadaanmu.

Dan engkau akan terkejut, jika engkau dapat bermeditasi atas kesedihanmu, kesedihan itu akan mengungkapkan rahasia-rahasianya kepadamu dan rahasia-rahasia itu sangat berharga. Dan kesedihan itu, begitu ia mengungkapkan rahasia-rahasianya kepadamu, akan menghilang. Pekerjaannya selesai, pesannya telah disampaikan. Dan ketika kesedihan menghilang, sukacita muncul.

Sukacita muncul hanya ketika kesedihan menghilang karena meditasi, tidak ada jalan lain. Sukacita meluap ketika engkau telah memecahkan es dari kesedihan yang mengelilinginya. Sesungguhnya, kesedihan itu seperti kulit yang mengelilingi benih, ia melindungi, ia bukan musuh. Begitu benih itu telah menjatuhkan pelindungannya, berserah pada bumi, kulit itu mati, baru kemudian tunasnya lahir.

Hal itu terjadi didalam batin tepat seperti itu. Bermeditasilah atas apapun yang negatif, dan perlahan-lahan engkau akan dibuat terkejut, bahwa kesedihan berubah menjadi sukacita, bahwa kemarahan berubah menjadi welas asih, bahwa keserakahan berubah menjadi berbagi, dan seterusnya. Inilah ilmu alkimia batin, bagaimana mengubah yang negatif menjadi positif, bagaimana mengubah logam dasar menjadi emas.

Tapi ingatlah, jangan pernah memulai dengan yang positif karena engkau tidak tahu apapun tentang yang positif.

Dan itulah yang diajarkan oleh banyak orang di dunia, mereka yang disebut “para pemikir positif”. Mereka tidak tahu apa-apa tentang alkimia batin. Engkau tidak memulai dengan emas. Jika engkau sudah memiliki emas, lalu apa gunanya memulai sama sekali? Engkau tidak memerlukan alkimia. Engkau harus memulai dengan logam dasar, logam dasar harus diubah menjadi emas. Dan logam dasar adalah apa yang engkau miliki, apa yang adalah dirimu. Neraka adalah dirimu apa adanya, itu harus diubah menjadi surga. Racun tersedia, itu harus diubah menjadi nektar. Mulailah dengan yang negatif.

Semua Buddha mendesak, pergilah lewat yang negatif, karena yang negatif membawa yang positif, dan yang negatif membawa yang positif dengan mudahnya. Engkau tidak menyeretnya, engkau tidak memaksakannya pada dirimu sendiri. Jika engkau mulai dengan yang positif, seperti diajarkan oleh yang disebut pemikir-pemikir positif, engkau akan menjadi palsu. Apa yang akan engkau lakukan? Bagaimana engkau akan memulai dengan sukacita?

Engkau mungkin mulai tersenyum, tetapi senyum itu akan dilukis, itu hanya akan dibibir, bahkan tidak sedalam kulit.

Mulailah dengan yang negatif dan engkau tidak perlu memikirkan yang positif sama sekali. Jika engkau bermeditasi akan yang negatif, jika engkau bergerak kedalamnya, keakar yang paling dalam darinya, tiba-tiba sebuah ledakan terjadi, yang negatif menghilang dan yang positif telah tiba. Bahkan yang positif selalu ada disana, tersembunyi dibalik yang negatif. Yang negatif adalah tempat berlindung. Yang negatif diperlukan karena engkau belum cukup layak, yang negatif diperlukan agar engkau bisa menjadi cukup layak untuk menerima yang positif.

Mulailah dengan yang negatif dan engkau akan menemukan yang positif. Galilah sebuah sumur. Pertama, engkau hanya menemukan tanah, bebatuan, sampah. Perlahan engkau menemukan air. Pertama itu sangat kotor, kemudian itu menjadi lebih murni dan semakin lama semakin murni. Dengan cara yang sama, seseorang harus menggali sumur didalam dirinya sendiri. Awalnya haruslah negatif, dan akhirnya sendiri adalah positif. Pekerjaanmu harus dengan yang negative, yang positif adalah imbalannya.

-Osho

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Yoga-Kundalini Upanishad Bab III

1. Melana-Mantra: Hrim, Bham, Sam, Pam, Pham, Sam, Ksham. Kelahiran teratai (Brahma) berkata: “O Shankara, (di antara) bulan baru (hari pert...