Inilah dua langkah dari meditasi. Langkah pertama adalah langkah manusia. Engkau mulai mencoba, engkau menari, engkau bernyanyi, engkau duduk dalam diam. Inilah upaya manusia, ini adalah suatu keharusan. Yang kedua dapat terjadi hanya jika yang pertama telah dilakukan sepenuhnya.
Menari, menari, menari, satu saat datang ketika penarinya menghilang, penarinya melebur kedalam tarian dan tidak ada lagi. Tiba-tiba sebuah energi yang sangat besar turun kepadamu, orang tidak tahu dari mana atau dari mana-mana dan engkau terangkat. Saat itu adalah meditasi ilahi. Ketika engkau benar-benar melihat bahwa engkau bukan lagi pelakunya, engkau hanyalah sebuah sarana, bambu berongga, dan seseorang telah mulai menyanyikan sebuah lagu melaluimu.
Engkau telah menjadi seruling, tetapi nada-nadanya bukan milikmu, engkau hanyalah jalurnya.
Semoga saat itu segera datang. Itu bisa datang. Itu adalah hak asasi setiap orang, kita hanya harus menagihnya, kita hanya harus meletakkan semua yang kita miliki sebagai taruhan meditasi. Jika seseorang terus bermeditasi dengan setengah hati maka saat ini tidak akan pernah datang.
Seseorang harus sepenuhnya masuk kedalam meditasi. Berikanlah semua yang engkau bisa, jangan menyimpannya untuk dirimu sendiri, bahkan tidak sedikitpun. Dan kapanpun itu terjadi ketika engkau telah menempatkan dirimu sepenuhnya kedalamnya, langkah kedua diambil, dan langkah kedua adalah pengalaman meditasi yang sebenarnya. Sebelum itu hanyalah persiapan.
Manusia hanya bisa mempersiapkan, hal yang nyata terjadi melalui Tuhan atau melalui keseluruhan. Manusia bisa membuka diri lalu Tuhan turun kedalam kekosongan itu, pembukaan itu.
-Osho
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Yoga-Kundalini Upanishad Bab III
1. Melana-Mantra: Hrim, Bham, Sam, Pam, Pham, Sam, Ksham. Kelahiran teratai (Brahma) berkata: “O Shankara, (di antara) bulan baru (hari pert...
-
KATA PENGANTAR Petunjuk latihan ini dibuat dengan tujuan memberikan kesempatan pada orang-orang yang berminat untuk menguasai bioenergi (qi/...
-
KATA PENGANTAR Ini adalah buku kedua dari seri buku “Kundalini” yang saya tulis. Buku ini dimaksudkan sebagai buku petunjuk bagi orang-orang...
-
Khrisna : Aku bukan siapa-siapa tapi aku adalah segalanya. Itu sudah terjadi dalam setiap masa dan itu akan terus sampai selamanya. Ketika k...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar