Sabtu, 23 Maret 2019

BERANI BERBEDA

Gurdjieff adalah seorang mistikus yang luar biasa.

Ketika neneknya berada di ranjang kematiannya, Gurdjieff bertanya, "Apakah engkau punya pengalaman hidup dan kesimpulan yang menurutmu layak diteruskan kepadaku?"

Neneknya kemudian mengatakan hal yang sangat aneh kepadanya. Dia berkata, "Jika engkau bisa mengingat satu hal sepanjang hidupmu itu sudah cukup. Yaitu: Jangan pernah melakukan apapun seperti orang lain melakukannya, jangan pernah melakukan pekerjaan apapun seperti orang lain melakukannya, berusahalah untuk selalu melakukannya secara berbeda".

Gurdjieff kemudian mengembangkan seluruh filosofi disekitarnya dan menyusun "Hukum sebaliknya", selalu melakukan sesuatu yang berbeda dari orang lain.

Gurdjieff berusaha keras untuk menerapkan saran ini dan seseorang yang unik lahir didalam dirinya, karena tidak melakukan apapun seperti orang lain itu membawa hasil yang luar biasa.

Hasil pertama adalah bahwa, ego seseorang terpelihara hanya ketika seseorang melakukan sesuatu seperti yang dilakukan orang lain, tentu saja tidak ada apapun yang bisa memelihara egomu. Sebaliknya, orang akan menertawakanmu.

Gurdjieff mengatakan, "Nenekku memberitahuku, 'Aku hampir mati dan aku tidak akan pernah tahu apakah engkau mengikuti saranku atau tidak. Jadi berilah aku satu demonstrasi sebelum aku mati.'

Ada apel didekat tempat tidurnya, dia memberikannya kepadaku dan memintaku untuk memakannya, tetapi dengan memastikan bahwa aku tidak memakannya seperti yang dilakukan orang lain".

Anak ini, Gurdjieff pasti mendapati dirinya dalam kesulitan besar, apa yang harus dilakukan? Tetapi anak-anak sangat penuh daya cipta.

Jika orang tua tidak membunuh daya cipta mereka sepenuhnya akan ada banyak penemu didunia. Tetapi penemuan tampaknya berbahaya, karena sesuatu yang baru membawa kegelisahan.

Gurdjieff mengambil apel itu dan, mendekatkannya ketelinganya, pertama-tama dia mencoba mendengarnya, kemudian mendekatkannya kematanya, dia melihatnya, dia menciumnya dan menyentuhnya dengan mata tertutup, kemudian menari sambil masih memegangnya ditangannya, melompat dan berlari, lalu dia makan apel itu.

Neneknya berkata, "Aku puas".

"Kemudian," kata Gurdjieff, "ini menjadi prinsip dalam hidupku, untuk tidak melakukan apapun seperti yang dilakukan orang lain, tetapi untuk membawa keaslianku sendiri kedalamnya".

Orang-orang biasa menertawakannya dan menyebutnya gila. Mereka akan berkata, "Orang macam apa ini? Apa yang dia lakukan, mendengar sebuah apel dengan telinganya?"

Gurdjieff berkata, “Aku belum menyadarinya saat itu, tetapi hasil lainnya adalah aku tidak lagi khawatir tentang orang lain. Apa yang orang lain katakan atau apa pendapat mereka tentang diriku, atau apa yang orang lain pikirkan tentang diriku, masalah ini hilang begitu saja.

Aku menjadi sendirian, benar-benar sendirian didunia ini. "Karena hal ini," Gurdjieff menulis lebih lanjut, “Aku tidak harus mengalami penderitaan yang dialami semua orang lain. Tidak ada pusat yang palsu yang pernah diciptakan dalam diriku dan aku tidak pernah berusaha untuk menghancurkan egoku. Ego itu tidak pernah terbentuk sejak awalnya".

Apa yang harus dilakukan? Berhentilah peduli akan pendapat orang lain.

-Osho

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Yoga-Kundalini Upanishad Bab III

1. Melana-Mantra: Hrim, Bham, Sam, Pam, Pham, Sam, Ksham. Kelahiran teratai (Brahma) berkata: “O Shankara, (di antara) bulan baru (hari pert...