Pada penanggalan Jawa ada dua siklus waktu yakni siklus mingguan dan siklus pasaran.
Dalam siklus mingguan ada 7 hari, yakni:
1. Dite Kenaba, sebutan untuk hari Ahad, disebut juga hari Kelabang, berwatak samudana, artinya baik hanya pada lahir saja.
2. Soma Wretjita, sebutan untuk hari Senin, disebut juga hari Cacing, berwatak samuwa, artinya harus baik dalam segala pekerjaan.
3. Anggara Rekata, sebutan untuk hari Selasa, disebut juga hari Kepiting, berwatak sujana, artinya tidak mudah percaya.
4. Buda Maesa, sebutan untuk hari Rabu, disebut hari Kerbau, berwatak sembada, artinya harus pantas dalam segala hal.
5. Respati Mintuna, sebutan untuk hari Kamis, disebut hari Mimi lan Mintuna, berwatak surasa, artinya harus merasakan segala rasa.
6. Sukra Mangkara, sebutan untuk hari Jumat, disebut hari Udang, berwatak suci, artinya harus bersih segala sesuatunya.
7. Tumpak Menda, sebutan untuk hari Sabtu, disebut hari Kambing, berwatak Kasumbung, artinya suka komentar dan manja.
Sedangkan dalam siklus pasaran ada 5, yakni:
Selasa, 28 Desember 2021
HARI DAN PASARAN DALAM PENANGGALAN JAWA
Langganan:
Postingan (Atom)
Yoga-Kundalini Upanishad Bab III
1. Melana-Mantra: Hrim, Bham, Sam, Pam, Pham, Sam, Ksham. Kelahiran teratai (Brahma) berkata: “O Shankara, (di antara) bulan baru (hari pert...
-
Burung Derkuku diam sejenak, kemudian bertanya lagi seperti ini: Perkutut, masih ada satu masalah yang belum begitu paham dalam pikiranku, y...
-
Sutra 1.1 Penjelasan Yoga. Sutra 1.2 Yoga adalah pengendalian aktifitas mental. Sutra 1.3 Kemudian kesadaran berdiam dalam bentuknya yang es...
-
Ketika seseorang memutuskan untuk berjalan kesebuah tempat, dia memiliki pikiran rasional, misalnya, “Apabila aku pergi kesana, kepergianku ...