Jika engkau bermeditasi pada langit terbuka tanpa awan, tiba-tiba engkau akan merasa bahwa pikiran menghilang, pikiran lenyap. Akan ada jeda. Tiba-tiba engkau akan menyadari bahwa seolah-olah langit jernih juga telah memasuki dirimu. Akan ada interval. Untuk sementara waktu, pikiran akan berhenti - seolah-olah lalu lintas telah berhenti dan tidak ada yang bergerak. Pada awalnya itu hanya untuk sesaat, tetapi bahkan jeda yang sesaat itu pun akan menjadi titik transformasi. Pada akhirnya pikiran akan melambat, jeda yang lebih besar akan muncul. Selama beberapa menit tidak akan ada pikiran, tidak ada awan.
Bermeditasi pada langit itu indah. Berbaringlah sehingga engkau melupakan bumi; hanya sekedar berbaring telentang di pantai sepi atau di mana pun, di tanah apa pun, dan tataplah saja langit. Tapi langit yang cerah akan membantu - tanpa awan, luas membentang. Dan hanya dengan memandang, menatap langit, merasakan kejernihannya - kebeningannya, bentangan yang tak terbatas - dan kemudian memasuki kejernihan itu, menjadi satu dengannya. Rasakan seolah-olah engkau telah menjadi langit, telah menjadi ruang.
Tetapi jika ini bukan musim panas, apa yang akan engkau lakukan? Jika langit mendung, tidak jelas, maka tutup matamu dan masuk lah saja ke langit di dalam dirimu Tutup saja matamu, dan jika engkau melihat beberapa pikiran, lihat saja seolah-olah awan itu mengambang di langit. Sadar pada latar belakang, sadari langitnya, dan abaikan pikiran.
Kira terlalu peduli dengan pikiran dan tidak pernah menyadari jedanya. Satu pikiran berlalu, dan sebelum yang lain masuk ada jeda, di jeda itu ada langit. Lalu, kapan pun tidak ada pikiran, apa yang ada di sana? Kekosongan ada di sana. Jadi jika langit mendung - ini bukan musim panas dan langit tidak jelas - tutup matamu, letakkan perhatianmu pada latar belakang, langit batin tempat pikiran datang dan pergi. Jangan terlalu memperhatikan pikiran; memperhatikan ruang di mana mereka bergerak. Kemudian langit cerah jernih musim panas hadir di dalam.
- Osho
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Yoga-Kundalini Upanishad Bab III
1. Melana-Mantra: Hrim, Bham, Sam, Pam, Pham, Sam, Ksham. Kelahiran teratai (Brahma) berkata: “O Shankara, (di antara) bulan baru (hari pert...
-
KATA PENGANTAR Ini adalah buku kedua dari seri buku “Kundalini” yang saya tulis. Buku ini dimaksudkan sebagai buku petunjuk bagi orang-orang...
-
KATA PENGANTAR Petunjuk latihan ini dibuat dengan tujuan memberikan kesempatan pada orang-orang yang berminat untuk menguasai bioenergi (qi/...
-
Penghuni neraka lebih berbahagia di neraka daripada mereka di dunia ini kerena didalam neraka mereka sadar pada Tuhan. Sedangkan di dunia in...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar