Sabtu, 05 Oktober 2019

DILUAR KEPERCAYAAN

Kita menyadari bahwa kehidupan ini buruk, menyakitkan, menyedihkan, kita menginginkan suatu teori, suatu spekulasi atau kepuasan, suatu doktrin, yang akan menjelaskan semua ini, dan dengan demikian kita terperangkap didalam penjelasan, didalam kata-kata, didalam teori, dan berangsur-angsur kepercayaan tertanam kokoh dan tak tergoyahkan, oleh karena dibalik kepercayaan itu, dibalik dogma itu, ada ketakutan yang menetap terhadap apa yang tak diketahui. Tetapi kita tidak pernah memandang ketakutan itu, kita berpaling darinya.

Makin kuat kepercayaan, makin kuat pula dogmanya. Dan jika kita meneliti kepercayaan-kepercayaan ini, Kristen, Hindu, Buddhis, kita melihat bahwa kepercayaan-kepercayaan itu memecah-belah manusia.

Setiap dogma, setiap kepercayaan memiliki serangkaian ritual, serangkaian kewajiban yang mengikat manusia dan memisahkan manusia. Jadi, kita mulai dengan menyelidik untuk menemukan apa yang benar, apa makna kesengsaraan ini, pergulatan ini, kesakitan ini, dan dengan segera kita terperangkap didalam kepercayaan, didalam ritual, didalam teori.

Kepercayaan itu merusak, oleh karena dibalik kepercayaan dan moralitas menyelinap pikiran, diri-diri itu tumbuh menjadi besar, kuat dan berkuasa.

Kita menganggap kepercayaan kepada Tuhan, kepercayaan terhadap sesuatu sebagai agama.

Kita menganggap percaya berarti religius. Pahamkah Anda? Jika Anda tidak percaya, Anda dianggap ateis, Anda akan dikutuk oleh masyarakat.

Suatu masyarakat mengutuk mereka yang percaya Tuhan, masyarakat yang lain mengutuk mereka yang tidak percaya Tuhan. Kedua-duanya sama saja.

Jadi, agama menjadi sekadar masalah kepercayaan, lalu kepercayaan bertindak dan mempengaruhi batin, lalu batin tidak mungkin menjadi bebas. Tetapi hanya didalam kebebasan Anda dapat menemukan apa yang benar, apa itu Tuhan, bukan melalui kepercayaan apa pun, oleh karena kepercayaan Anda itu justru memproyeksikan apa yang Anda pikir Tuhan itu seharusnya, apa yang Anda piker kebenaran itu seharusnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Yoga-Kundalini Upanishad Bab III

1. Melana-Mantra: Hrim, Bham, Sam, Pam, Pham, Sam, Ksham. Kelahiran teratai (Brahma) berkata: “O Shankara, (di antara) bulan baru (hari pert...