Sabtu, 14 September 2019

OTORITAS MERUSAK SI PEMIMPIN MAUPUN PENGIKUT

Kesadaran diri adalah sulit, dan karena kebanyakan dari kita lebih menyenangi jalan yang mudah dan memberikan impian, kita membuat otoritas yang membentuk pola kehidupan kita.

Otoritas mungkin berupa kolektif, negara atau mungkin bersifat pribadi, Master, juru selamat, guru.

Otoritas dalam bentuk apapun membutakan, ia menghasilkan sikap tidak mau berpikir dan karena kebanyakan dari kita mendapati bahwa berpikir berarti mengalami kesakitan, kita menyerahkan diri kepada otoritas.

Otoritas menyangkut kekuasaan, dan kekuasaan selalu disentralisir dan oleh karena itu sama sekali merusak, ia merusak, bukan hanya si pemegang kekuasaan, melainkan juga merusak orang yang mengikutinya. Otoritas pengetahuan dan pengalaman adalah menyesatkan, entah itu diletakkan pada sang Master, wakilnya atau rohaniwan. Yang penting adalah hidup Anda sendiri, konflik yang tampak tak ada hentinya ini, bukan pola perilaku atau sang pemimpin. Otoritas Master dan rohaniwan mengalihkan perhatian Anda dari masalah pokok, yang adalah konflik didalam diri Anda sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Yoga-Kundalini Upanishad Bab III

1. Melana-Mantra: Hrim, Bham, Sam, Pam, Pham, Sam, Ksham. Kelahiran teratai (Brahma) berkata: “O Shankara, (di antara) bulan baru (hari pert...