Aku telah merasakan engkau sangat dekat denganku beberapa bulan terakhir. Orang-orang telah begitu baik kepadaku, telah selalu menyambut. Ini menyenangkan.
Memang demikian karena dunia adalah benar-benar dunia yang penuh kasih. Kita hanya hidup dengan sikap yang salah, sehingga bahkan orang yang baik hatipun terlihat tidak ramah, bahkan orang yang penuh kasihpun tidak terlihat mencintai karena kita sedang bersembunyi dibalik ketakutan, kita tidak peka. Dan ketika kita takut, orang lain menjadi takut. Ketakutan menciptakan ketakutan. Ketika kita defensif (membela diri/berhati-hati), orang lain menjadi defensif dan tentu saja ini adalah lingkaran setan. Ketika engkau melihat bahwa orang lain bersikap defensif, engkau menjadi lebih takut, engkau menjadi lebih defensif. Kemudian kebencian muncul.
Kita telah dibesarkan dengan nilai-nilai yang sangat salah. Konsep Darwin bahwa hidup adalah perjuangan, dan yang terkuat bertahan. Semuanya omong kosong!
Hidup bukanlah perjuangan sama sekali, itu adalah hubungan cinta.
Itu tidak masuk akal untuk mengatakan bahwa yang terkuat bertahan. Sesungguhnya orang yang bertahan hidup adalah orang yang sangat sangat lembut, pengasih, baik hati, penyayang. Yang rapuh yang bertahan, yang feminin yang bertahan.
Tetapi kita telah dibesarkan dengan gagasan-gagasan itu, jadi kita terus menerus waspada. Semua orang waspada dan semua orang haus akan cinta, lapar akan cinta. Orang-orang sekarat. Jutaan orang tersedia dan tidak ada seorangpun yang mencintai. Semua orang ingin dicintai, dan semua orang menginginkan seseorang untuk dicintai, tetapi rasa takut, pengondisian yang salah.
Begitu engkau melepaskan pengondisian ini, tiba-tiba seluruh dunia berubah warnanya, ia menjadi seperti halusinasi. Ia sangat berwarna.
Itulah seluruh upayaku dalam memberimu sannyas, sehingga engkau menjatuhkan sikap lamamu yang kasar, sikap yang didasarkan pada rasa takut dan obsesi yang didasarkan pada rasa takut dan engkau mulai mencintai. Dan tidak ada ruginya!
Bahkan jika engkau ditipu dan dirampok, tidak ada ruginya. Bahkan jika engkau terbunuh, tidak ada ruginya.
Hidup itu indah hanya ketika ada cinta. Cinta bernilai lebih tinggi daripada kehidupan, bernilai jauh lebih besar daripada kehidupan.
Hidup bisa dikorbankan untuk cinta, tetapi cinta tidak bisa dikorbankan untuk hidup.
Beberapa hari yang lalu aku membaca sebuah cerita. Leslie Weatherhead menceritakan kisah dari perang dunia kedua.
Ada dua tentara yang berteman sangat akrab, sangat bersahabat. Suatu malam satu tentara kembali ke parit perlindungan tetapi mendapati bahwa temannya belum kembali. Hari itu benar-benar berat, dan banyak orang terbunuh digaris depan. Dia menjadi takut, apakah temannya terbunuh?
Dia bertanya, dan kemudian seseorang berkata, 'Kami tidak yakin bahwa dia terbunuh, tetapi dia terluka parah sehingga tidak mungkin baginya untuk kembali ke parit perlindungan. Sekarang dia pasti sudah mati'.
Hari sudah mulai gelap dan musuh masih menembak dengan membabi buta tetapi tentara itu ingin pergi dan mencari temannya. Perwira atasannya berkata, 'Tidak, ini bodoh', tetapi dia tidak mendengarkan perwira itu, dia pergi. Sangat sulit dalam kegelapan dan ada ribuan mayat disekitar. Dia mencari dan mencari dan ditengah malam dia kembali, menggendong mayat temannya dipunggungnya. Dia sendiri sekarang terluka parah, luka yang mematikan, dia tidak bisa bertahan. Saat dia mencapai parit perlindungan dia jatuh kelantai dengan tubuh temannya yang sudah mati.
Perwira atasannya datang dan dia berkata, 'Aku sudah bilang jangan bodoh! Itu tidak layak. Sekarang engkau tahu apa yang telah engkau lakukan kepada dirimu sendiri. Temanmu sudah mati dan engkau sekarat!'
Lelaki yang sekarat itu membuka matanya dan dia berkata, 'Tapi itu layak karena ketika aku pergi kesana, dia menatapku dan dia berkata, "Jim, aku tahu engkau akan datang".
Demi cinta, hidup bisa dikorbankan, itu layak. Tetapi kita telah diajarkan tepat yang sebaliknya, korbankanlah segalanya hanya untuk hidup, hanya untuk bertahan hidup, korbankanlah segalanya.
Aku mengajarkanmu sebaliknya, untuk mencintai, korbankanlah segalanya.
Bahkan jika hidup dikorbankan, baik, itu layak. Dan disaat engkau memiliki sikap ini, seluruh dunia berubah. Perubahanmu mengubah seluruh dunia. Dan tiba-tiba engkau melihat bahwa orang-orang begitu pengasih dan begitu baik, mereka telah selalu demikian!
-Osho
Kamis, 16 Mei 2019
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Yoga-Kundalini Upanishad Bab III
1. Melana-Mantra: Hrim, Bham, Sam, Pam, Pham, Sam, Ksham. Kelahiran teratai (Brahma) berkata: “O Shankara, (di antara) bulan baru (hari pert...
-
Burung Derkuku diam sejenak, kemudian bertanya lagi seperti ini: Perkutut, masih ada satu masalah yang belum begitu paham dalam pikiranku, y...
-
Inti ajaran saya yang esensial adalah: tanpa kepercayaan, tanpa dogma, tanpa iman, tanpa agama, tidak ada yang dipinjam (diambil dari ajara...
-
Sutra 1.1 Penjelasan Yoga. Sutra 1.2 Yoga adalah pengendalian aktifitas mental. Sutra 1.3 Kemudian kesadaran berdiam dalam bentuknya yang es...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar