Senin, 27 Mei 2019

BAMBU BERONGGA

Manusia itu terlalu penuh dengan dirinya sendiri dan itulah kehancurannya. Manusia seharusnya seperti bambu berongga, sehingga semesta dapat lewat melaluinya. Manusia seharusnya seperti spons berpori, tidak keras, sehingga pintu dan jendela dari keberadaannya terbuka, dan semesta dapat lewat dari satu ujung keujung lainnya tanpa hambatan, bahkan, tidak menemukan siapapun didalamnya. Angin bertiup, mereka masuk dari satu jendela dan mereka keluar dari jendela lain dari keberadaannya. Kekosongan ini adalah kebahagiaan tertinggi yang mungkin. Tapi engkau seperti batu yang keras, tidak berpori, atau seperti batang baja yang keras. Tidak ada sesuatupun yang lewat melaluimu. Engkau menolak segalanya. Engkau tidak mengizinkan. Engkau terus melawan disemua sisi dan kesegala arah seolah-olah engkau sedang berada dalam perang yang besar dengan semesta.


Tidak ada perang yang sedang terjadi, engkau hanya dibodohi oleh dirimu sendiri. Tidak ada seorangpun ada disana untuk menghancurkanmu. Keseluruhan semesta mendukungmu, keseluruhan semesta adalah bumi itu sendiri dimana engkau sedang berdiri, langit itu sendiri dimana engkau bernapas, engkau hidup. Sesungguhnya, engkau tidak ada, hanya keseluruhan semesta yang ada. Ketika orang memahami ini, perlahan-lahan ia menjatuhkan kekerasan batinnya, tidak perlu untuk itu.

-Osho

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Yoga-Kundalini Upanishad Bab III

1. Melana-Mantra: Hrim, Bham, Sam, Pam, Pham, Sam, Ksham. Kelahiran teratai (Brahma) berkata: “O Shankara, (di antara) bulan baru (hari pert...