Beberapa cerita yang tidak nyaman dihati dalam kisah Mahabharata adalah adanya kisah penculikan dalam pernikahan.
Putra Khrisna dan Jambawanti yang bernama Samba menculik Lesmanawati yang merupakan putri
Duryodana dan Bhanowati.
Penculikan terjadi saat pernikahan Abimanyu dan Utara. Keputusan Samba menculik kekasihnya pasti karena melihat kondisi pada saat itu dimana dia sadar bahwa cintanya tidak akan direstui oleh Duryodana yang sudah pasti tidak menyukai ayahnya (Khrisna). Keberuntungan akhirnya berpihak pada Samba karena Balarama yang merupakan guru Duryudana memaksa Duryodana menyetujui pernikahan tersebut.
Kita bisa ingat kembali pernikahan Drestarasta. Sebelumnya, Bhisma telah menculik Amba,Ambika dan Ambalika untuk menikah dengan adik lelakinya. Kemudian Bhisma kembali memaksa Gandhari untuk menikah dengan Drestarasta.
Kisah penculikan telah berulang kali dalam kisah Mahabharata. Khrisna sendiri untuk menikah dengan Rukmini juga harus melarikan Rukmini dan menghadapi perlawanan kuat dari saudara lelaki Rukmini.
Arjuna telah menculik Subadra yang merupakan saudara perempuan dari Khrisna untuk menikahinya.
Duryodana juga menculik Banowati dan memaksanya untuk menikah dengannya.
Meski ada perbedaan besar dari kisah-kisah penculikan diatas, dimana penculikan oleh Bhisma dan Duryudana disatu kasus dengan penculikan yang dilakukan Khrisna dan Arjuna pada kasus yang lain.
Penculikan oleh Bhisma dan Duryodana terjadi karena kehendak mereka sendiri dan memaksa wanita-wanita yang diculiknya sedangkan Khrisna dan Arjuna menculik wanita karena mereka saling mencintai. Rukmini mencintai Khrisna dan Subadra mencintai Arjuna.