Selain diterima oleh kelompok, kemampuan untuk bertahan hidup dalam jangka panjang juga menuntut nenek moyang kita menandai wilayah dan mampu mempertahankannya dari usaha para saingan untuk merebut wilayah tersebut.
Tanpa kendali atas wilayah, tak ada yang akan sanggup menjadi leluhur bagi generasi-geneerasi berikutnya. Tanpa memiliki kekuatan untuk bertarung dan menjaga wilayahmya, karnivora akan kelaparan. Herbivore mungkin tidak akan bertarung memperebutkan makanan, tapi apabila sudah memasuki masa kawin binatang apapun yang biasanya jinak akan menjadi sangat ganas, melawan apa saja yang ada dihadapannya. Biarpun seekor binatang yang tidak memiliki wilayah tidak akan mati karena kelaparan, kemungkinan untuk dapat menurunkan gennya kepada generasi berikut sangat kecil sebab ia akan sulit mendapatkan keturunan atau membesarkan anak-anaknya. Hewan betina, sama dengan sebagian besar kaum wanita, tidak akan memilih pejantan yang lemah di padang-padang rumput. Tidak seperti pejantan yang akan menjaga wilayah seksual dan berburunya secara konstan, hewan betina tidak begitu mempersoalkan wilayahnya sampai mereka memiliki anak-anak. Dimasa mereka memiliki anak-anak yang harus dilindungi, mereka akan menjadi ganas. Hewan betina yang lemah tidak dapat melindungi anak-anaknya sampai mereka jadi mandiri, sehingga hewan betina ini akan menjadi suatu kegagalan biologis, sama dengan pejantan yang lemah. Kelemahan berarti kematian akibat kelaparan dan kemungkinan yang lebih kecil untuk reproduksi yang berhasil.
Kita masih membawa copy pemrograman genetic untuk bertahan hidup yang digunakan nenek moyang kita untuk bertahan hidup sejak jutaan tahun yang lalu. Bila kita mau mengakui ini, kita sudah ada di jalur yang tepat untuk memahami perasaan kita dan alasan mengapa seseorang melakukan apa yang ia lakukan.
Kita semua membutuhkan kasih sayang, penerimaan dan pemilikan. Penolakan dapat dirasakan sebagai kematian.
Semua orang menginginkan kekuatan untuk mengendalikan wilayah kecil mereka, atau wilayah yang lebih besar apabila mereka dapat mendapatkannya. Kelemahan, ketidakberdayaan dan kekalahan, adalah hal-hal yang sangat mengancam kita karena mereka membuat kita merasa kecil.
Ingatkah Anda bagaimana rasanya ketikapertama kali ingin bertanya sesuatu kepada seseorang atau ketika pertamakali harus berbicara didepan public? Pernahkan Anda merasa tidak enak karena tidak dapat melihat seseorang dimatanya? Pernahkah Anda merasa jengah berada didekat seseorang yang sangat tinggi, terkenal, atau sangat tampan atau cantik? Apabilajawaban-jawaban Anda adalah “tidak”, pernahkah Anda merasa perlu membuat diri Anda lebih besaragar dapat meyakinkan diri sendiri bahwa Anda sebaik orang lain, atau apakah Anda benar-benar tidak peduli apa anggapan orang tentang Anda?
Apabila Anda dapat hidup dengan logika diatas, pernyataan berikut ini dapat dengan mudah diikuti, “Tiap-tap aktifitas yang dilakukan dengan penuh kesadaran, apabila itu tidak menyangkut keperluan untuk bertahan hidup, adalah, sedikit banyak, untuk tujuan final, yaitu medapatkan sebanyak mungkin kasih sayang dan secara bersamaan mendapatkan sebanyakmungkin keinginan kita sendiri”.
Dengan demikian Anda dapat melihat betapa penting dan berpengaruhnya hubungan dengan orang lain kepada emosi kita.
-- An Intelligent Life, Julian Short
Tidak ada komentar:
Posting Komentar