Selasa, 20 Desember 2016

KEKEJAMAN

Kekejaman adalah kegagalan empati, yaitu kemampuan untuk merasakan rasa sakit orang lain seakan rasa sakit itu milik kita.

Persepsi kita tentang apa itu kejam bergantung kepada anggapan siapa diri kita dan hal apa yang menjadi milik kita. Seorang pemburu akan marah besar kalau ada yang menyakiti anjingnya, dan orang yang bersorak gembira menyaksikan binatang disiksa hingga mati, misalnya pada arena matador, bisa saja mengklaim kalau mereka adalah penyayang binatang.


Kita semua mampu melakukan berbagai macam kekejaman. Saat kapal Titanic tenggelam, perahu penyelamat dipenuhi penumpang dan ada banyak manusia yang jatuh ke air. Saat perahu penyelamat hampir tenggelam karena kelebihan beban, mereka yang sudah ada diatas perahu akan menginjaki jari-jari orang-orang yang berusaha naik. Ketakutan akan maut mengalahkan nilai-nilai inti kebaikan yang pasti dimiliki kebanyakan orang-orang yang ada diatas perahu. Saat kita menghadapi penolakan atau akan diremehkan dan otak kera mengatakan kalau hal itu akan mengancam nyawa kita, menginjak jari orang lain akan jadi pilihan kita. Tak ada orang yang bersikap irasional dalam memandang kebenaran mereka sendiri. Supaya Anda tahu, walaupun tak akan banyak membantu, kaki yang menginjak jari orang lain itu adalah kaki yang dikendalikan oleh rasa takut, bukan oleh sifat jahat.

Kapasitas kita untuk berempati, seperti rasa bersalah dan sifat meragukan diri yang sehat, adalah salah satu kekuatan yang membuat manusia spesies yang berbeda. Semakin baik Anda, semakin jauh rasa empati Anda berkembang. Kita bisa meluaskan batas empati diluar keluarga, bangsa bahkan spesies kita hingga mengikutsertakan binatang, pepohonan atau bahkan planet kita. Namun sayangnya, harga yang harus kita bayar untuk sikap empati kita adalah penderitaan untuk makhluk atau obyek yang kita anggap milik atau bagian dari kita, walaupun apada akhirnya, balasan yang didapatkan dari sikpa empati kita adalah kasih saying dan keintiman yang lebih besar.

-- An Intelligent Life, Julian Short



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Yoga-Kundalini Upanishad Bab III

1. Melana-Mantra: Hrim, Bham, Sam, Pam, Pham, Sam, Ksham. Kelahiran teratai (Brahma) berkata: “O Shankara, (di antara) bulan baru (hari pert...