Rabu, 08 Agustus 2018

YANG TIDAK DIKETAHUI DOKTER ANDA DAPAT MENYAKITI ANDA

Tahukah dokter anda bahwa vaksinasi terhadap balita tidak sepenuhnya aman?
Tahukah dokter anda bahwa tumor tidak wajib dioperasi?
Ketahuilah hal-hal yang tidak diketahui dokter anda, agar anda tidak tersakiti sebagai akibat ketidaktahuan dokter anda.




Harga ebook ini adalah Rp 98.627

CONTOH ISI BUKU:

KATA PENGANTAR

Isi buku ini tidak dimaksudkan untuk mendiskreditkan para dokter ataupun profesi kedokteran. Profesi kedokteran adalah profesi yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia pada umumnya, dan mayoritas dokter adalah orang-orang yang berdedikasi pada profesi mereka. Akan tetapi, di dunia ini tidak ada pengetahuan yang sempurna, dan dengan demikian dunia medis yang memiliki sejarah panjang dan pengalaman yang sangat banyak pun, tidak terluput dari masalah ketidaktahuan, yang terutama sekali disebabkan oleh cenderung tertutupnya pikiran kalangan peneliti medis terhadap hal-hal yang dianggap tidak sesuai dengan apa yang mereka tahu. Dengan kondisi demikian, maka tidaklah mengherankan bahwa untuk menerima keabsahan teknik lain yang sama-sama punya sejarah panjang dan pengalaman sangat banyak pun, dunia medis butuh puluhan, bahkan ratusan tahun.

Yang dibahas di buku ini adalah hal-hal yang tidak diketahui oleh dokter anda, karena memang secara medis dianggap tidak benar, tidak ada atau tidak dianggap penting, akan tetapi akibat ketidaktahuan ini menjadi berpotensi menyakiti anda sebagai pasien si dokter. Jika anda kebetulan berprofesi sebagai dokter, diharapkan anda bisa membaca isi buku ini secara netral dan tidak buru-buru mengambil posisi defensif. Siapa tahu, diawali dengan satu dokter yang bersedia mengakui ketidaktahuannya, akan berlanjut dan meluas sehingga dunia medis menjadi lebih terbuka terhadap hal-hal yang belum diketahui, dan dengan demikian dapat semakin melengkapi pengetahuan dan pemahaman para dokter.

Jakarta, Juli 2018
Penulis

Irwan Effendi

TENTANG PENULIS

Penulis adalah seorang peneliti di bidang pemanfaatan Bioenergi untuk kesehatan dan juga berpraktek sebagai terapis. Penulis mendirikan perusahaan bernama Bioenergy Solution Center ( http://bioscent.biz ) untuk memperkenalkan berbagai layanan berbasis Bioenergi.

TUMOR TIDAK HARUS DIANGKAT

Tahun 2004, putri saya yang waktu itu usianya baru 2 tahun, sakit. Awalnya dia hanya menangis dan menangis, tanpa diketahui dimana sakitnya. Sewaktu diperiksakan ke dokter umum, hanya dibilang agak sedikit demam dan butuh dijaga supaya tidak demam. Tapi demamnya tidak kunjung hilang dan kemudian saya curiga karena melihat kepalanya tambah besar. Saya membawanya ke rumah sakit untuk pemeriksaan setelah menjalani pemeriksaan serta MRI, akhirnya ketahuan bahwa di otaknya ada tumor, yang sudah hampir sebesar bola tenis, sehingga mulai mengganggu penglihatannya, bahkan membuatnya mulai susah menelan makanan. Informasi dari dokter adalah bahwa itu harus dioperasi dan yang menanganinya harus spesialis bedah mikro.

Setelah mencari dokter spesialis bedah mikro, saya diberitahukan oleh sang dokter bahwa berdasarkan hasil MRI, kemungkinan keberhasilan operasi adalah 50 persen. Jika operasi berhasil, maka untuk menangani kelebihan cairan otak yang akan timbul, harus dipasang 2 selang dari kepala yang masuk ke punggung dan setiap selangnya mulai rusak, harus ganti baru. Selain itu, karena syaraf penglihatannya sudah tergencet, maka walau operasi berhasil, dia akan tidak bisa melihat, mungkin juga akan kesulitan untuk mendengar. Untuk melakukan operasi, biayanya Rp. 80 juta, diluar biaya lainnya.

Terhenyak, hanya itu yang bisa saya lakukan. Rp. 80 juta waktu itu untuk saya besar sekali, karena penghasilan rata-rata saya sebulan hanya di kisaran Rp 3 juta. Ditambah dengan pemberitahuan bahwa kemungkinan berhasil hanya 50 persen, dan kalaupun berhasil, hidupnya akan susah sekali, saya memutuskan untuk tidak operasi dan mencari penanganan alternatif. Saya mencoba mencari informasi di internet, apakah ada cara penanganan lain dari kedokteran, tapi semua informasi yang saya temukan, mengkonfirmasikan bahwa penanganan tumor hanya dapat dilakukan dengan cara pembedahan dan pengangkatan, tidak ada cara lainnya. Untuk penanganan alternatif, ada herbal, tusuk jarum dan lainnya, banyak yang dicoba, bahkan sempat berpikir ingin mencoba metoda yang katanya memindahkan penyakit ke telur, tetapi karena terkesan tidak masuk akal, akhirnya tidak jadi dicoba. Usaha terakhir adalah sewaktu ada acara penyembuhan di sebuah gereja, yang mana setelah acara tersebut saya merasa sudah kehabisan akal dan bicara ke putri saya bahwa saya sudah merelakan dia, daripada dia menderita terus. 2 hari kemudian, dia meninggal.

3 tahun setelahnya, barulah saya mendapatkan informasi yang berbeda, yang kemudian saya telusuri dan saya jadikan penelitian, yang saya jalankan dengan serius sampai sekarang ini. Pertanyaan paling dasar dari informasi tersebut adalah: darimana asalnya tumor? Setelah menelusuri informasi-informasi medis, saya baru menyadari, baik tumor jinak maupun tumor ganas, bukanlah benda asing yang masuk dan menempel ke tubuh, melainkan berasal dari dalam tubuh sendiri. Perbedaannya, jika tumor jinak hanya sel biasa yang berkembang di lokasi yang salah, maka tumor ganas adalah sel yang berubah sifat dan menjadi parasit, serta mengkonversikan sel-sel di sekitarnya menjadi sifat yang sama seperti dia. Jadi jika dianalogikan, ibarat di sebuah sekolah, maka tumor jinak ini adalah murid-murid yang masih duduk-duduk di kantin pada jam pelajaran, sedangkan tumor ganas adalah murid yang berubah menjadi gangster dan merekrut teman-temannya untuk ikut menjadi gangster.

Lalu apa yang sebaiknya dilakukan jika ada murid-murid yang masih berada di kantin pada saat jam pelajaran? Tindakan membedah dan mengangkat tumor, sama seperti tindakan memberhentikan murid-murid tersebut dari sekolah; cepat dan efektif memang, akan tetapi akibat susulannya sulit diprediksikan, karena semakin banyak murid yang dikeluarkan, akan semakin besar dampak yang ditimbulkan pada proses pembelajaran murid-murid yang tersisa. Pengangkatan tumor yang ukurannya lebih besar juga akan menghasilkan dampak yang lebih luas pada jaringan normal. Akan jauh lebih baik hasilnya jika sekolah memerintahkan guru-guru untuk menghampiri anak-anak tersebut dan menyuruh mereka kembali masuk ke kelas, lalu memperketat pengawasan supaya lain waktu mereka tidak bisa lagi berada di kantin setelah jam istirahat berakhir. Demikian juga dengan tumor jinak, akan jauh lebih baik hasilnya jika darah diinstruksikan untuk menghampiri sel-sel tumor tersebut dan membongkarnya kembali menjadi protein.

Untuk kelanjutannya, silahkan membeli e-booknya, dengan prosedur berikut:
Mentransfer pembayaran senilai Rp. 98.627 ke salah satu rekening dibawah ini:
BCA 4411152451
BRI 321701016592536
BNI 0603650422
Mandiri 0060010001950

Semua Rekening atas nama Irwan Effendi (penulis)
Mengirimkan bukti transfer via WA ke manager penjualan e-book, bu Stefy, no WA 0878-8308-3212 E-book akan dikirimkan dalam 1 atau 2 hari setelah bukti transfer diterima, dalam format PDF. Informasi untuk prosedur konsultasi gratis dapat ditemukan di bagian penutup e-book.

KARMA

Apakah anda pernah mengalami suatu keputusan yang anda ambil membawa akibat yang tidak menyenangkan untuk anda, walaupun saat membuat keputusan, anda sangat yakin bahwa tidak ada yang salah dengan keputusan tersebut? Atau anda pernah mengalami tidak tahu menahu tentang suatu perkara, tapi tiba tiba terseret dan menjadi berlarut-larut?

Kondisi-kondisi seperti itu terjadi akibat anda belum memahami Karma, dan oleh karenanya bisa secara tidak sengaja merugikan diri sendiri, atau dirugikan oleh orang lain yang bahkan tidak pernah anda kenal Dengan buku tuntunan kami, anda akan belajar memahami seluk beluk Karma yang sebenarnya dan dengan demikian dapat berusaha untuk selalu berada di sisi yang diuntungkan untuk setiap putaran Karma yang terjadi.




Harga ebook ini adalah Rp 150.627, bonus konsultasi gratis (keterangan prosedur konsultasi ada di bagian akhir ebook)

CONTOH ISI BUKU:

KATA PENGANTAR

Isi buku ini tidak dimaksudkan untuk menyinggung ataupun menghina kepercayaan siapapun. Jika anda kebetulan memiliki kepercayaan yang berbeda atau bahkan bertentangan dengan isi buku ini, itu sepenuhnya hak anda. Dalam buku ini saya hanya berusaha memberikan penjelasan secara objektif dan menyeluruh berdasarkan penelitian, pengalaman dan pengamatan saya, sehingga orang-orang yang ingin tahu dengan jelas, aslinya seperti apa konsep yang disebut sebagai Karma, dan bagaimana Karma berfungsi di alam semesta, dapat memperoleh informasi yang memadai dan memahami kebenarannya.

Semoga dengan memahami Karma, anda dapat menghindarkan dari kekhawatiran dan ketakutan yang sia-sia, juga menghindarkan dari melakukan kesalahan-kesalahan yang tidak perlu, dan melakukan segala sesuatu dengan lebih tepat sasaran dan tepat guna.

Jakarta, Juni 2018
Penulis

Irwan Effendi

TENTANG PENULIS

Penulis adalah seorang peneliti di bidang Bioenergi dan merangkap sebagai konsultan di bidang teknologi informasi. Sebagai seorang peneliti, penulis selalu mengutamakan fakta-fakta yang ditemukan di lapangan, dan memperbaharui hipotesa-hipotesa nya seiring dengan bertambahnya pengetahuan yang didapatkan dari mengamati fakta-fakta tersebut. Disamping pengamatan biasa, penulis juga memiliki kemampuan untuk melihat energi menggunakan syaraf penglihatan, yang membuat penulis dapat mengamati perubahan pada kondisi energi diri sendiri maupun makhluk lain, sehingga dapat mengetahui perubahan-perubahan yang tidak diketahui oleh kebanyakan orang.

Pengalaman hidup penulis juga cukup unik, karena sudah 2 kali mengalami flatline (jantung berhenti berdetak) dan selain itu juga mengalami beberapa kali near death experience, serta cukup sering melakukan astral projection. Pengalaman-pengalaman tersebut membuat penulis memiliki perspektif yang berbeda tentang kehidupan dibanding kebanyakan orang, terutama soal kematian dan kehidupan setelah mati, karena rata-rata orang hanya berpegang pada kepercayaan mereka, sedangkan penulis sudah mengalami sendiri, dan dengan demikian berbicara berdasarkan pengalaman dan pengetahuan, bukan kepercayaan.

Hal lain yang unik dalam kehidupan penulis, adalah bahwa penulis merasa memiliki ingatan dari kehidupan sebelumnya yang pernah dialami oleh jiwa yang berbagi atma yang sama dengan penulis. Penulis juga dapat mengenali atma dari jiwa-jiwa manusia yang di kehidupan sebelumnya dekat dengan penulis. Walaupun penulis tidak dapat membuktikan hal secara empiris, namun penulis telah beberapa kali membuktikan dengan mendeskripsikan sifat-sifat dan kesukaan mereka secara mendetil, sejak dari saat mereka masih berada dalam kandungan. Kenyataan ini membuat penulis memiliki pemahaman yang berbeda tentang reinkarnasi, dan bagi penulis, reinkarnasi sebagaimana yang dipahami oleh penulis, adalah suatu kenyataan, bukan suatu kemungkinan. Berdasarkan hal-hal diatas, penulis merasa berkompetensi untuk berbagi dan menuliskan pengetahuan penulis tentang Karma.

MITOS KARMA

Gambaran seperti apa yang pertama kali muncul dalam pikiran anda jika mendengar atau membaca kata KARMA ? Apakah seperti yang dipopulerkan oleh novel dan film? Apakah anda membayangkan bahwa Karma itu pembalasan atas kebaikan ataupun kejahatan yang anda lakukan? Jika anda membayangkan bahwa Karma itu mirip-mirip seperti itu, maka artinya anda telah terpengaruh salah satu mitos tentang Karma.

Berbagai mitos tentang Karma, serta fakta yang bertentangan:

Mitos: Karma adalah suatu aturan alam, bahwa segala hal yang pernah anda lakukan, baik ataupun buruk, pada suatu hari akibatnya akan kembali pada anda.
Fakta: baik atau buruk adalah relatif, dan banyak sekali orang-orang yang berkuasa di dunia, yang mendapatkan kekuasaan dengan cara merampas, membunuh dan lainnya, yang kemudian meninggal secara wajar dan dalam kondisi masih berkuasa.

Mitos: Karma adalah hasil perbuatan baik atau buruk dari orangtua atau bahkan leluhur anda, yang mereka lakukan terhadap orang lain, dan kemudian hasil tersebut diterima oleh anda.
Fakta: cukup banyak keluarga yang turun termurun dikenal sebagai keluarga baik-baik, tiba tiba punya pewaris super brengsek. Sebaliknya, cukup banyak keluarga yang turun temurun dikenal sebagai keluarga penjahat, tiba tiba punya pewaris yang super baik. Lagipula, secara rata-rata, keluarga yang punya anak 4 atau lebih , biasanya satu anak berbeda karakter dari 3 saudaranya.

Mitos: Karma adalah hasil perbuatan baik atau buruk seseorang di kehidupannya yang lalu (reinkarnasi sebelumnya), dan kemudian hasil tersebut harus diterimanya di kehidupan saat ini
Fakta: kita tidak atau belum bisa memastikan secara jelas, apakah sesuatu yang terjadi kepada seseorang, benar atau tidak adalah akibat dari perbuatannya di kehidupannya yang lalu, akan tetapi ada fakta-fakta yang bertentangan dengan mitos ini, misalnya ketika seorang anak terlahir di keluarga yang serba berada, akan tetapi pada usia beberapa bulan, mengalami sakit parah dan meninggal. Dalam kasus seperti itu, jika mengikuti mitos, maka karma siapakah itu? Apakah karma orangtuanya yang harus menerima kehilangan anak waktu masih kecil? Ataukah karma dia sendiri yang harus meninggal waktu masih kecil? Kalau itu karma dia, apakah itu akibat Karma baik atau Karma buruk? Bagaimana dengan anak yang lahir dalam situasi perbudakan, kemudian meninggal setelah berusia beberapa bulan, itu akibat Karma baik atau Karma buruk? Ketidaksesuaian seperti ini hanya bisa berarti satu hal: mitos tersebut tidak mungkin benar, atau setidaknya tidak mungkin sepenuhnya benar.

ASAL MITOS KARMA

Kata Karma berasal dari bahasa india कर्म (karm) yang artinya adalah tindakan / perbuatan / kelakuan. Sama sekali tidak ada unsur “balasan” atau “akibat” dalam pengertian kata itu.

Walaupun sulit untuk memastikan secara akurat, sejak kapan mitos-mitos tentang Karma mulai beredar, tapi secara sejarah dan budaya, dapat ditelusuri dari kebiasaan-kebiasaan para kaum Ksatria dan Brahmana di tanah India pada jaman dahulu. Ketika memberikan hadiah kepada pengikut yang berjasa, para Ksatria akan berkata bahwa hadiah itu diberikan karena karm sang pengikut. Ketika menjatuhkan hukuman juga akan mengatakan bahwa hukuman itu diberikan karena karm sang pengikut. Demikian juga para Brahmana ketika memberikan penjelasan pada murid-murid mereka akan mengatakan bahwa segala sesuatu itu adalah akibat dari karm masing-masing orang.

Karena orang-orang yang hidup di India menerapkan sistem pengelompokan secara kaku, pada dasarnya seseorang yang lahir sebagai anggota kaum tertentu akan tetap menjadi anggota kaum tersebut seumur hidupnya, kecuali jika dia melakukan suatu perbuatan luar biasa. Jika seorang dari kaum Waisya, misalnya, melakukan suatu jasa yang amat besar bagi para kaum Ksatria, maka mereka bisa saja memutuskan bahwa salah satu dari mereka akan mengadopsi orang dari kaum Waisya itu dan memberikan status baru sebagai anggota kaum Ksatria, dalam suatu upacara yang dihadiri dan direstui oleh para kaum Ksatria. Sebaliknya, misalnya ada seorang dari kaum Ksatria yang melakukan sesuatu yang sangat memalukan bagi para kaum Ksatria, maka mereka bisa saja memutuskan bahwa orangtua dari orang tersebut harus membuangnya dan memutuskan hubungan, yang sekaligus berarti mengeluarkan orang tersebut dari kaumnya dan menjadi seorang tanpa kaum, atau lebih lazim dikenal sebagai kaum buangan. Dalam konteks ini , maka cukup sering ditemukan penuturan dimana seseorang bisa menduduki posisi terhormat, sebagai akibat dari karm orangtuanya, atau bahkan leluhurnya. Sebaliknya juga sering ditemukan bahwa seseorang bernasib tidak baik (lahir sebagai anggota kaum buangan) sebagai akibat dari karm orangtuanya atau bahkan leluhurnya.

Bagi para Brahmin yang mengajarkan tentang reinkarnasi, sudah tentu cara termudah untuk meyakinkan para murid mereka agar tidak melakukan tindakan-tindakan yang bertentangan dengan ajaran mereka, adalah dengan mengatakan bahwa karm mereka dalam kehidupan yang sedang dijalani, akan menentukan nasib mereka di kehidupan yang akan datang. Pada dasarnya, ini sama saja dengan pengajaran tentang surga dan neraka, hanya beda di bentuk kehidupan yang dipercaya sebagai bentuk kehidupan yang akan datang. Jadi tidak heran jika kemudian ada seorang yang hidupnya selalu bermasalah, oleh kelompok yang percaya keberadaan reinkarnasi, akan dianggap sebagai hasil dari karm orang itu di kehidupannya yang sebelumnya.

Jadi berdasarkan kebiasaan-kebiasaan itulah maka kemudian berkembang anggapan / mitos bahwa Karma itu ada 3 jenis, yakni hasil perbuatan sendiri yang diraup sendiri dalam kehidupan yang sama, hasil perbuatan orangtua atau leluhur yang diraup oleh keturunannya, serta hasil perbuatan sendiri yang diraup sendiri pada kehidupan selanjutnya.

KONSEP ASLI KARMA

Di bagian sebelumnya dijelaskan bahwa kata Karma berasal dari kata Karm, dan tidak ada hubungannya dengan balasan ataupun akibat. Akan tetapi ini bukan berarti konsep tentang balasan ataupun akibat itu sama sekali tidak ada. Konsep tentang balasan dan akibat adalah sesuatu yang bersifat mendasar pada filsafat Timur, akan tetapi konsep asli dari kedua hal tersebut tidaklah sama dengan konsep Karma sebagaimana diuraikan oleh mitos-mitos.

Salah satu penjelasan konsep akibat dan balasan yang paling awal, dapat ditemukan pada Brihadaranyaka Upanishad yang ditulis sekitar abad 7 SM:

“Seseorang yang seperti ini atau seperti itu, sesuai tindakannya dan sesuai sikapnya, dia akan menjadi begitu; seorang dengan perbuatan baik akan menjadi baik, seorang dengan perbuatan jahat, jahat; Ia menjadi suci dengan perbuatan suci, kotor dengan perbuatan kotor; dan dikatakan bahwa seorang yang dipenuhi keinginan, apa yang diinginkan, itu yang diniatkan; apa yang diniatkan, itu yang dilakukan; dan apapun tindakan yang dilakukan, itu hasil yang akan dituai. “

Jadi aslinya konsep tentang akibat dan balasan itu sederhana saja, yakni seseorang akan dinilai berdasarkan perbuatannya, dan perbuatan adalah sesuatu yang dilakukan karena adanya keinginan. Sedangkan balasan adalah sesuatu yang didapatkan sesuai tindakan yang dilakukan. Hanya seiring dengan berlalunya waktu, konsep ini semakin berkembang dan banyak disesuaikan demi berbagai kepentingan, sehingga terbentuklah 3 versi mitos yang saya bandingkan di awal.

Akan tetapi adakah suatu pengaturan di alam semesta ini, yang menentukan soal perbuatan dan balasan? Jawabannya, tentu saja ada, tetapi tidak sesederhana, dan tidak juga serumit yang digambarkan dalam mitos-mitos

ANTARA BERBUAT DAN TIDAK BERBUAT

Banyak orang mengira bahwa hanya perbuatan yang memiliki akibat, akan tetapi sebenarnya, berbuat ada akibatnya, tidak berbuat pun ada akibatnya. Ketika seseorang tidak sedang melakukan apapun mengikuti keinginan apapun dari dirinya, ia ibarat air yang sedang mengalir mengikuti tinggi rendahnya daratan; dalam kondisi ini ia tidak sedang berbuat, juga tidak sedang tidak berbuat; ia hanya sedang bergerak mengikuti alam.

Mungkin anda bertanya, bagaimana mungkin seseorang bisa melakukan apapun tanpa adanya keinginan? Yang dimaksud melakukan tanpa keinginan itu contohnya seperti ini: seorang petugas pemeriksa nilai ujian, menerima kumpulan formulir hasil ujian dan mulai memprosesnya berdasarkan kunci jawaban yang diberikan kepadanya. Setelah proses penilaian selesai, ia memasukkan angka-angka ke komputer dan dengan demikian, muncullah laporan siapa saja yang lulus dan tidak lulus. Yang dilakukan si penilai ini tidak bisa dikatakan berbuat, tapi juga tidak bisa dikatakan tidak berbuat. Jika dikatakan berbuat, walaupun ia tidak melakukan penilaian, proses itu tetap harus dilakukan dan orang lain yang akan melakukannya, jadi dia melakukan atau tidak, tidak penting. Tapi, jika dikatakan dia tidak berbuat, tidak tepat juga; nyatanya dia memang orang yang melakukan pemrosesan. Maka dalam hal ini dia dikatakan tidak bisa dikatakan berbuat, tapi juga tidak bisa dikatakan tidak berbuat

Selain itu seringkali dalam menghadapi suatu pilihan, sulit diketahui mana yang lebih bisa menimbulkan masalah, berbuat atau tidak berbuat. Contohnya: seorang wanita yang menduga bahwa suaminya menyukai wanita lain, akan tetapi tidak mendapatkan bahwa suaminya berselingkuh. Jika ia tidak melakukan apapun tentang hal itu, maka keadaan tidak akan berubah, dan dia akan selalu merasa tidak memiliki tempat di hati suaminya. Jika ia menanyakan dengan tegas kepada suaminya, mungkin saja dugaannya akan terbukti tidak benar, dan dia menjadi tenang kembali, tapi bisa juga ternyata dugaannya terbukti benar dan hubungannya dengan suaminya benar-benar hancur karena itu. Kondisi seperti itulah yang dimaksud dengan berbuat ada akibatnya, tidak berbuatpun ada akibatnya.

Berbuat belum tentu merasa berbuat, tidak berbuat, mungkin merasa sudah berbuat. Betapa seringnya terjadi dimana seseorang merasa bahwa dirinya telah salah dituduh melakukan suatu perbuatan, yang dia tidak merasa melakukannya. Betapa seringnya terjadi dimana seseorang merasa dirinya telah salah dituduh lalai, padahal dia merasa telah melakukan segalanya. Seorang yang menyusun peraturan, bisa saja beranggapan bahwa peraturan yang dibuatnya sudah baik, akan tetapi orang lain bisa saja merasa dirugikan, bahkan bisa sampai mati karena peraturan itu. JIka lalu si pembuat peraturan dituntut sebagai penyebab kematian orang, ia akan heran dan merasa telah salah dituduh karena ia merasa tidak berbuat, walaupun faktanya, peraturan yang dibuatnya adalah penyebab orang itu mati. Bisa juga seorang yang mati-matian bekerja untuk mendapatkan banyak uang bagi anak-anaknya, ternyata membuat anak-anaknya merasa terabaikan, sehingga akhirnya salah satunya ada yang melakukan tindakan kriminal. Ketika tertangkap, anak itu bisa jadi menyalahkan orangtuanya, karena dia merasa kurang perhatian, akan tetapi orangtuanya malah akan heran dan merasa telah salah dituduh karena selama ini merasa sudah mati-matian demi anak-anaknya.

Oleh karena itu, hidup di dunia ini adalah paling aman jika bisa menghindari dari berbuat maupun tidak berbuat, akan tetapi jika harus berbuat, maka paling baik memastikan bahwa setiap apa yang anda putuskan untuk berbuat ataupun tidak berbuat, adalah benar-benar hal yang anda sudah pertimbangkan dan bersedia pertanggung jawabkan, bukan sekedar ikut-ikutan dan bukan sekedar berdasarkan dorongan pihak lain.

Untuk kelanjutannya, silahkan membeli e-booknya, dengan prosedur berikut:
Mentransfer pembayaran senilai Rp. 150.627 ke salah satu rekening dibawah ini:
BCA 4411152451
BRI 321701016592536
BNI 0603650422
Mandiri 0060010001950

Semua Rekening atas nama Irwan Effendi (penulis)
Mengirimkan bukti transfer via WA ke manager penjualan e-book, bu Stefy, no WA 0878-8308-3212
E-book akan dikirimkan dalam 1 atau 2 hari setelah bukti transfer diterima, dalam format PDF. Informasi untuk prosedur konsultasi gratis dapat ditemukan di bagian penutup e-book.

E-BOOK: MENGEVOLOSIKAN KUNDALINI TANPA MASTER





KATA PENGANTAR

Ini adalah buku kedua dari seri buku “Kundalini” yang saya tulis. Buku ini dimaksudkan sebagai buku petunjuk bagi orang-orang yang sudah berhasil menaikkan posisi Kundalininya sampai ke pangkal otak. Jika anda belum berhasil melakukannya, atau bahkan belum tahu apa itu Kundalini, maka saya sarankan untuk terlebih dahulu membaca buku petunjuk “Membangkitkan Kundalini - Tanpa Master”.

Isi buku ini adalah pengalaman pribadi dan hasil observasi saya sendiri, baik selama masa-masa saya sendiri masih mengevolusikan Kundalini saya, maupun setelah saya mulai membantu murid-murid saya dalam mengevolusikan Kundalini mereka, akan tetapi isi buku ini tidak dimaksudkan untuk menjadi “patokan mutlak”, karena masih banyak sekali hal-hal yang belum selesai ditelusuri sehubungan dengan evolusi Kundalini.

Saya harap bagi anda yang berusaha mengevolusikan Kundalininya, dapat selalu berpegang pada objektifitas dan menilai berdasarkan bukti, bukan berdasarkan persepsi, agar tidak terjebak halusinasi dan menjadi penderita “megalomania”. Bagi yang berhasil mengevolusikan Kundalininya, saya harap bisa berbagi dengan yang lain, dengan cara menuliskan juga pengalamannya

Agar anda dapat setidaknya merasakan sendiri seperti apa jika Kundalini dievolusikan, maka saya memberikan kesempatan bagi anda untuk merasakan fase 28 pada diameter 100 meter selama 48 jam, dengan syarat sebagai berikut:
Penawaran ini berlaku hanya bagi anda yang posisi Kundalini nya minimal sudah berada di atas pinggang. Jika anda belum yakin atau belum tahu cara mengukurnya, maka anda sebaiknya memastikannya terlebih dahulu, karena cara saya mensettingnya adalah dengan instruksi “jika [nama anda] posisi Kundalininya sudah berada di atas pinggang, upgrade 1 fase tiap 1 menit sampai mencapai fase 28, lalu pertahankan selama 48 jam dan setelah itu kembalikan ke posisi sebelum upgrade.”. Jadi jika anda belum memenuhi syarat itu, otomatis upgrade tidak akan terjadi dan anda sendiri yang rugi. Jika anda belum memenuhi syarat tapi ingin merasakannya, anda dapat terlebih dahulu membangkitkan Kundalini anda sendiri, atau mengikuti pelatihan yang diadakan untuk itu.
mengirimkan nama anda dan foto bukti pembelian e-book ini (foto bukti transfer atm atau teks bukti sms transfer, atau bukti pembelian dari online e-commerce), serta mengirimkannya ke alamat email manager saya, jengpephy@gmail.com, atau lewat applikasi whatsapp atau telegram ke no telpon +62-878-8308-3212 . Setelah bukti diterima, akan saya set ke fase 28 selama 48 jam dan anda akan menerima pemberitahuan lewat balasan ke emai atau chat anda. Anda disarankan segera memanfaatkannya untuk terapi atau keperluan lain, karena setelah 48 jam berlalu, energi anda akan kembali ke tingkat sebelum diupgrade.
Permintaan upgrade dilakukan paling lambat 3 bulan sejak tanggal pembelian buku ini.

Penulis
Irwan Effendi
ingxiong@gmail.com

TENTANG PENULIS

Lahir di Padang, 28 Desember 1973. Pernah kuliah jurusan Electronic Electrical Engineering. Berwiraswasta sebagai Konsultan I.T. freelance sejak tahun 1997. Mulai serius memasuki bidang Bioenergi sejak tahun 2007 sebagai bidang LitBang di yayasan Waskita Reiki, mulai melatih Clairvoyance sejak tahun 2010, melatih pembangkitan Kundalini sejak tahun 2011, menjadi Ka.Bid. LitBang Asosiasi Reiki Seluruh Indonesia sejak tahun 2011, membuka praktek terapi dan melatih spesialisasi Chiropractic / Orthopedic berbasis Bioenergi sejal tahun 2014 dan merintis usaha di bidang Bioenergi sejak tahun 2016 dengan nama Bioenergy Solution Center.

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
TENTANG PENULIS
DAFTAR ISI
POSISI AKHIR, AWAL PERJALANAN
PEMBENTUKAN LAPISAN-LAPISAN ENERGI
HAMBATAN EVOLUSI SELANJUTNYA: RASA DISKRIMINASI DALAM HATI
POTENSI MOKSHA
KELANJUTAN EVOLUSI: FASE-FASE “SUPER SAPIENS”
TRANSISI 1-2
FASE 2 - SUPER SAPIENS
TRANSISI 2-3
FASE 3 - SUPER SAPIENS 2
TRANSISI 3-4
FASE 4 - SUPER SAPIENS 3
TRANSISI 4-5
FASE 5 - SUPER SAPIENS 4
TRANSISI 5-6
MEMASTIKAN FASE BENAR-BENAR NAIK
PENYESUAIAN FISIK DAN DISKRIMINASI
MENGAMANKAN DIRI DENGAN MENGGULUNG ENERGI
PERTARUNGAN ENERGI
CARA MENYERANG BALIK
CARA MENYEDOT ENERGI
FASE 6 SAMPAI FASE 27
FASE 6 - ORBITAL 1
FASE 7 - ORBITAL 2
FASE 8 - ORBITAL 3
FASE 9 - 27
FASE 28 - SEBENING KRISTAL
SETELAH FASE 28
PENUTUP

CARA MEMBELI EBOOK INI

Jika anda berminat membeli e-book ini, anda dipersilahkan mentransfer uang senilai:

Rp.150.627,-

ke salah satu rekening dibawah ini:
BCA: 4411152451
BRI: 321701016592536
BNI: 0603650422
Mandiri: 0060010001950

Semua rekening diatas atas nama Irwan Effendi.

Setelah transfer (harap angkanya sesuai dengan yang anda baca diatas), konfirmasikan ke E-Book Manager BioSCent, bu Esty Mulatsasi, via WA ke +62-878-8308-3212. Setelah kami verifikasi, anda akan menerima balasan berupa file ebook tersebut.

Jika anda sudah siap untuk mencoba setting fase 28, hubungi kembali bu Esty untuk setting.

E-BOOK: MEMBANGKITKAN KUNDALINI TANPA MASTER






KATA PENGANTAR

Petunjuk latihan ini dibuat dengan tujuan memberikan kesempatan pada orang-orang yang berminat untuk menguasai bioenergi (qi/ki/prana) dengan cara berlatih sendiri dari dasar, terlepas dari apa alasannya. Isi buku ini adalah pengalaman pribadi dan hasil observasi langsung saya sendiri, bukan dari menyalin atau menyadur tulisan orang lain. Karena memang dimaksudkan sebagai petunjuk latihan, maka buku ini singkat dan padat. Latihan yang dibahas adalah sampai berhasil menaikkan posisi Kundalini sampai ke batang otak; untuk proses evolusi selanjutnya diterangkan di petunjuk latihan “Mengevolusikan Kundalini - Tanpa Master”

Penulis
Irwan Effendi
ingxiong@gmail.com

TENTANG PENULIS

Lahir di Padang, 28 Desember 1973. Pernah kuliah jurusan Electronic Electrical Engineering. Berwiraswasta sebagai Konsultan I.T. freelance sejak tahun 1997. Mulai serius memasuki bidang Bioenergi sejak tahun 2007 sebagai bidang LitBang di yayasan Waskita Reiki, mulai melatih Clairvoyance sejak tahun 2010, melatih pembangkitan Kundalini sejak tahun 2011, menjadi Ka.Bid. LitBang Asosiasi Reiki Seluruh Indonesia sejak tahun 2011, membuka praktek terapi dan melatih spesialisasi Chiropractic / Orthopedic berbasis Bioenergi sejak tahun 2014 dan merintis usaha di bidang Bioenergi sejak tahun 2016 dengan nama Bioenergy Solution Center.

DAFTAR ISI
Apa itu Kundalini?
Mitos tentang Kundalini
Manfaat membangkitkan Kundalini
Tindakan-tindakan yang bisa meningkatkan dan menurunkan kapasitas energi Kundalini
Membangkitkan Kundalini Dengan Master Vs Tanpa Master
Latihan-latihan untuk membangkitkan Kundalini
Mengetahui posisi Kundalini sendiri
Latihan-latihan untuk memperbesar output energi Kundalini
Cara-cara memanfaatkan energi Kundalini
Penutup

Preview: bab1:

I. APA ITU KUNDALINI?

Kundalini adalah sel punca (stem cell) yang terbentuk di awal pembentukan janin, yakni ketika sperma dan sel telur telah menyatu dan mengalami tahap blastocyst (pecah menjadi banyak). Semua sel lain yang dihasilkan di tahap ini selanjutnya berkembang biak dan berubah menjadi berbagai jenis sel yang berbeda untuk membentuk seluruh tubuh janin; hanya satu sel yang tidak berubah, ini yang disebut sebagai Kundalini. Karena sel ini memiliki energi yang jauh lebih besar daripada sel-sel lain, kehamilan dapat dideteksi bahkan pada 24 jam pertama setelah berhubungan, ditandai dengan munculnya Kundalini baru di rahim si calon ibu.

Setelah janin mulai berkembang, Kundalini normalnya akan berada di posisi tidak jauh dari tulang ekor, tersembunyi di salah satu kapiler yang menyerap cairan otak (Cerebro Spinal Fluid), dan biasanya akan tetap berada disana, kecuali terjadi guncangan keras yang menggesernya, atau kapasitas energinya meningkat sehingga terdorong masuk ke tulang belakang. Jika telah masuk di tulang belakang,sel ini akan berada di lorong kecil yang ada di tengah sumsum tulang belakang, dan jika kapasitas energinya terus meningkat, akan naik perlahan ke atas menuju ke arah otak, sedangkan jika kapasitas energinya berkurang, akan turun kembali ke arah tulang ekor. Proses meningkatkan kapasitas energi Kundalini agar naik keatas, dikenal dengan istilah “membangkitkan Kundalini”

Energi yang secara langsung dikendalikan oleh Kundalini adalah energi yang digunakan terutama oleh sistem reproduksi, baik sistem reproduksi sel maupun sistem reproduksi seksual, oleh karena itu energi ini diklasifikasikan sebagai Bioenergi Sistem Reproduksi. Dalam pemanfaatan aktif sehari-hari, produksi energi ini diatur oleh Kundalini, namun alirannya diatur di suatu lokasi di tengah dada, dan bagi awam, energi ini biasa disebut sebagai kekuatan niat (will power).

CARA MEMBELI EBOOK INI

Jika anda berminat membeli e-book ini, anda dipersilahkan mentransfer uang senilai:

Rp.30.627,-

ke salah satu rekening dibawah ini:
BCA: 4411152451
BRI: 321701016592536
BNI: 0603650422
Mandiri: 0060010001950

Semua rekening diatas atas nama Irwan Effendi.

Setelah transfer, konfirmasikan ke E-Book Manager BioSCent, bu Esty Mulatsasi, via WA +62-878-8308-3212. Setelah kami verifikasi, anda akan menerima balasan berupa file ebook tersebut.

Yoga-Kundalini Upanishad Bab III

1. Melana-Mantra: Hrim, Bham, Sam, Pam, Pham, Sam, Ksham. Kelahiran teratai (Brahma) berkata: “O Shankara, (di antara) bulan baru (hari pert...